Tewas dalam Tahanan, Keluarga Korban Tuntut Polisi

Senin, 28 Maret 2016 - 22:06 WIB
Tewas dalam Tahanan, Keluarga Korban Tuntut Polisi
Tewas dalam Tahanan, Keluarga Korban Tuntut Polisi
A A A
MEDAN - Keluarga Bambang Isma Yudi (33) warga Jalan Sederhana, Gang Seroja, Kecamatan Percut Sei Tuan, yang tewas dalam tahanan akan menuntut Polsek Percut Seituan, Senin (28/3/2016). Karena Bambang Isma Yudi diduga tewas akibat penganiayaan saat menjadi tahanan.

“Yang jelas kami tidak terima. Hanya berselang beberapa hari saja keluarga datang menjenguk Bambang dan kondisinya sehat-sehat saja. Kenapa tiba-tiba bisa meninggal gitu. Setelah pengurusan jenajah ini, kami rencana akan kembali datangi Polsek Percut dan kalau tidak bisa akan menempuhnya ke jenjang yang tinggi lagi,” kata Zulham Efendi (36) abang kandung korban kepada wartawan.

Di rumah duka, istri korban, Afnidar, mengatakan kalau dirinya terakhir menjenguk Bambang di sel tahanan sekitar tiga minggu yang lalu. Saat itu suaminya masih sehat dan dia datang guna memberikan uang kamar di dalam sel.

“Gak terima saya. Saat itu dia (Bambang) baik-baik saja. Saya gak datang lagi, karena gak ada duit. Asal kesitu saya kasih duit, katanya buat uang kamar di sel. Sampai saya jual sepeda motor dan kerabu (anting-anting) anak saya. Kejam kalilah mereka,” ungkap Asnidar dengan uraian air mata.

Wanita beranak dua itu, tak menyangka jika suami yang sudah menikahinya sembilan tahun silam, pergi selamanya dengan kondisi yang tragis.

Hal itu diakuinya, lantaran sang suami yang tak memiliki riwayat penyakit, tewas sampai muntah darah dan mengeluarkan baut besi potongan kuku yang keluar dari mulutnya.

“Dia gak ada sakitnya. Pas saya ke rumah sakit lihat suami saya, dia enam kali muntah darah, dan ada baut besi potongan kuku yang keluar. Dari hidungnya juga keluar darah. Tega kali mereka membuat dua anak saya yang masih kecil ini jadi yatim,” terangnya.

Sementara itu, Kasubbid Penerangan Masyarakat (Penmas) Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan mengatakan, pihaknya akan segera menelusuri penyebab kematian korban.

Namun, untuk sementara pihaknya berkeyakinan korban tewas karena penyakit demam tinggi.

“Pasti akan ditelusuri, tetapi untuk sementara penyebab kematian korban karena demam tinggi. Sehingga, korban dilarikan ke RS Bhayangkara untuk mendapatkan pertolongan. Namun, kondisinya tidak tertolong lagi,” timpalnya.

Terpisah, Kapolda Sumut Irjen Pol Raden Budi Winarso mengaku, dia sedang melakukan kroscek pada anggotanya yang diduga melakukan penganiayaan tersebut.

“Saya cek dulu jika memang anggota yang melakukan itu. Jika terbukti bersalah akan ditindak, terima kasih atas laporannya,” pungkasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.7336 seconds (0.1#10.140)