Banjir Cileuncang, Lalin Bandung-Garut Tersendat

Selasa, 22 Maret 2016 - 18:23 WIB
Banjir Cileuncang, Lalin...
Banjir Cileuncang, Lalin Bandung-Garut Tersendat
A A A
GARUT - Ruas Jalan Raya Bandung-Garut di kawasan Kampung Kubang, Desa Pasawahan, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, disergap banjir cileuncang. Jalur tersibuk kedua di Garut ini tergenang air kurang lebih sepanjang 200 meter dengan kedalaman bervariasi, yakni antara 20-40 cm.

"Jalan By Pass Kubang di sebelahnya juga digenangi banjir. Paling dalam ada yang hampir mencapai lulut orang dewasa," tutur Muhammad Andri (27), seorang pengendara sepeda motor asal Kecamatan Bayongbong, Selasa (22/3/2016).

Banjir membuat arus lalu lintas dari dua arah, yakni dari arah Garut dan Bandung, tersendat karena seluruh kendaraan mesti menurunkan laju kecepatannya. Sementara, beberapa kendaraan roda dua dan empat mengalami mogok.

Hal serupa diungkapkan Agus Somantri (45), pengguna jalan asal Desa Tarogong, Kecamatan Tarogong. Agus mengaku harus menunggu air surut agar sepeda motor yang dikendarainya tidak mogok saat melintasi banjir.

"Ketinggian banjirnya tidak memungkinkan sepeda motor saya untuk melintas. Daripada mogok nantinya, lebih baik menunggu airnya surut dulu di pinggir jalan," ucap Agus.

Jalan Raya Bandung-Garut di kawasan ini kerap digenangi banjir cileuncang. Menurut sejumlah warga sekitar, banjir di kawasan tersebut semakin parah sejak tiga tahun terakhir ini.

"Dulu-dulu banjirnya tidak parah begitu. Memang ada genangan air, tapi langsung surut, karena waktu itu terdapat gorong-gorong besar dan air terbuang langsung ke sawah. Nah sejak Jalan By Pass Kubang-Banyuresmi dibangun di sebelahnya, banjir jadi semakin parah," kata Sigit Zulmunir (34), warga Kampung Tanjung, Desa Pasawahan, Kecamatan Tarogong Kaler.

Sigit menambahkan, genangan air di jalan itu merupakan aliran air hujan yang tidak terserap di Gunung Guntur.

"Kalau intensitas hujan sangat deras dengan durasinya lebih dari satu jam pasti begitu. Air dari gunung langsung mengalir dan menggenangi jalan karena letak ruas jalan berada di bawah. Bahkan sebelum menggenangi jalan, air dari gunung meluber di permukiman kami. Beberapa rumah, termasuk rumah saya, selalu kemasukan air," ujarnya.

Sigit meminta agar pemerintah segera menyelesaikan permasalahan banjir yang selalu menggenangi jalan ini.

"Misalnya dengan mengeruk kembali saluran air yang telah mengalami pendangkalan di sekitar jalan. Saya melihat pemerintah selama ini tidak pernah melakukan perawatan saluran air di pinggiran jalannya."
(zik)
Berita Terkait
Presiden AS Joe Biden:...
Presiden AS Joe Biden: Jakarta Tenggelam 10 Tahun Mendatang
Hal yang Dilakukan Ketika...
Hal yang Dilakukan Ketika Terjadi Bencana Banjir Bandang
Sejumlah Wilayah di...
Sejumlah Wilayah di Bekasi Masih Tergenang Banjir
Simak! Ini 10 Langkah...
Simak! Ini 10 Langkah Penyelamatan Diri dari Bencana Banjir
Tiga Orang Dikabarkan...
Tiga Orang Dikabarkan Hilang Terseret Banjir Bandang Sukabumi
Beberapa Kota di dunia...
Beberapa Kota di dunia yang Menjadi Langganan Banjir
Berita Terkini
Heboh! Dipepet Motor...
Heboh! Dipepet Motor Anggota Patwal Polres Bogor di Jalur Puncak, Pengendara Terjungkal
1 jam yang lalu
Pangdam XIV Hasanuddin...
Pangdam XIV Hasanuddin Dukung Smelter Ceria Group Jadi Perusahaan Level Dunia
1 jam yang lalu
Mantan Gubernur Maluku...
Mantan Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba Meninggal Dunia
2 jam yang lalu
Kepala Sekolah SDN 02...
Kepala Sekolah SDN 02 Srogol Apresiasi Kegiatan Literasi MNC Peduli dan MNC Land
3 jam yang lalu
Matangkan Jakarta Kota...
Matangkan Jakarta Kota Global, QRIS Tap dengan NFC Resmi Diterapkan di MRT
3 jam yang lalu
Dharma Jaya Resmikan...
Dharma Jaya Resmikan Hub Channel Pertama di Cengkareng
3 jam yang lalu
Infografis
Bencana Banjir Bandang...
Bencana Banjir Bandang di Spanyol Menewaskan 95 Orang
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved