Banjir Hantam Padang, Ratusan Rumah Terendam
A
A
A
PADANG - Hujan lebat yang melanda Kota Padang, Sumatera Barat membuat Kecamatan Lubuk Begalung, Padang Selatan, Koto Tangah dan Nanggalo terendam banjir mulai dari pukul 01.00 WIB sampai pukul 04.00 WIB dini hari tadi.
Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD dan PK) Kota Padang, daerah terparah dilanda banjir adalah Kecamatan Koto Tangah dengan lokasi Kampung Jihad, Kampung Anai Aia, Kampung Jambak serta Perumahan Lubuk Intan, Kelurahan Batipuh Panjang, air di lokasi itu telah merendam rumah sampai satu meter.
Penyebab banjir di wilayah ini selain curah hujan yang tinggi serta saluran yang buruk, juga akibat luapan Sungai Batang Kuranji dan Sungai Batang Harau.
Warga yang terkena banjir menyelamatkan barangnya di tempat ketinggian dalam keadaan gelap-gelapan akibat PLN di Padamkan.
Amrizal (45) warga Kampung Jambak korban banjir mengatakan dia sulit mengevakuasi keluarganya sebab kondisi air sangat dalam ditambah lampu listrik mati.
"Bagaimana cara mengevakuasi keluarga saya dari dalam, sementara air sangat dalam dan lampu mati, perahu karet yang ditunggu tunggu juga tak kunjung datang," ujarnya.
Beruntung Amrizal dan keluarga ini mengungsi di rumah warga lain yang memilki rumah bertingkat. Sementara warga lain dievakuasi oleh BPBD dan PK dibantu oleh Tim SARS.
Sementara Sekretaris Kecamatan Koto Tangah, Wilman Muchtar yang berada di lokasi Kampung Jambak menyebutkan terdapat ratusan rumah yang terendam banjir saat ini.
"Kami butuh perahu karet untuk mengeluarkan warga dari dalam menuju jalan raya, untuk evakuasi sementara. hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa," pungkasnya.
Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD dan PK) Kota Padang, daerah terparah dilanda banjir adalah Kecamatan Koto Tangah dengan lokasi Kampung Jihad, Kampung Anai Aia, Kampung Jambak serta Perumahan Lubuk Intan, Kelurahan Batipuh Panjang, air di lokasi itu telah merendam rumah sampai satu meter.
Penyebab banjir di wilayah ini selain curah hujan yang tinggi serta saluran yang buruk, juga akibat luapan Sungai Batang Kuranji dan Sungai Batang Harau.
Warga yang terkena banjir menyelamatkan barangnya di tempat ketinggian dalam keadaan gelap-gelapan akibat PLN di Padamkan.
Amrizal (45) warga Kampung Jambak korban banjir mengatakan dia sulit mengevakuasi keluarganya sebab kondisi air sangat dalam ditambah lampu listrik mati.
"Bagaimana cara mengevakuasi keluarga saya dari dalam, sementara air sangat dalam dan lampu mati, perahu karet yang ditunggu tunggu juga tak kunjung datang," ujarnya.
Beruntung Amrizal dan keluarga ini mengungsi di rumah warga lain yang memilki rumah bertingkat. Sementara warga lain dievakuasi oleh BPBD dan PK dibantu oleh Tim SARS.
Sementara Sekretaris Kecamatan Koto Tangah, Wilman Muchtar yang berada di lokasi Kampung Jambak menyebutkan terdapat ratusan rumah yang terendam banjir saat ini.
"Kami butuh perahu karet untuk mengeluarkan warga dari dalam menuju jalan raya, untuk evakuasi sementara. hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa," pungkasnya.
(nag)