Pemkab Sukabumi Akhirnya Tergerak Membantu Mak Ikah
A
A
A
SUKABUMI - Mak Ikah (70), nenek yang tinggal di kandang Domba bersama dua cucunya bisa bernafas lega. Pasalnya, Pemerintah Kabupaten Sukabumi berjanji akan secepatnya membangun rumah nenek yang beralamat di Legoknyenang, Desa Cikujang, Kecamatan Gunungguruh.
Berdasarkan pantauan, aparat kecamatan dan desa langsung bergegas ke rumah Mak Ikah untuk melihat dan sekaligus mengukur luasan tanah sebagai upaya agar secepatnya bisa dibangun.
Camat Gunungguruh, Yudi Mulyadi mengatakan, kecamatan akan segera membangun rumah milik Mak Ikah. Terkait biaya yang digunakan kemungkinan dari dana swadaya.
Sebab, saat ini belum ada anggaran khusus terkait pembangunan rumah tidak laik huni. "Iya kami akan menyegerakan membangun rumah ini. Terkait dananya nanti bisa diatur, tapi kemungkinan swadaya," ujarnya kepada Sindonews, Senin (21/3/2016)
Yudi mengakui, saat Musrembang tahun lalu, belum terdeteksi adanya warganya yang tinggal di bekas kandang domba.
Sehingga bantuan untuk Mak Ikah ini terhambat. "Mungkin saja waktu pendataan, Mak Ikah masih tinggal di rumah bersama anaknya," ucapnya.
Yudi membantah jika ada pungutan uang terkait adanya pemberian bantuan untuk pembangunan rumah Mak Ikah beberapa bulan lalu. Sebab tidak ada potongan bagi penerima bantuan.
"Kalau untuk bantuan tidak ada pungutan uang. Mungkin yang ada itu uang lelah untuk yang membantu proses untuk meminta bantuan," ungkapnya.
Kades Cikujang, Uus Somantri membantah jika tidak ada perhatian dari pemerintah desa. Bahkan menurutnya, Mak Ikah sudah masuk sebagai penerima bantuan untuk April 2016. "Tahun ini Mak Ikah masuk dalam skala prioritas bantuan," bebernya.
Uus mengatakan, di Desa Cikujang sendiri ada 386 rumah tidak laik huni. Dari semua itu baru empat rumah yang mendapatkan bantuan.
"Di Sekitar rumah Mak Ikah ini ada delapan rumah yang tidak laik huni. Dua diantaranya termasuk Mak Ikah kondisinya sangat parah," pungkasnya.
Berdasarkan pantauan, aparat kecamatan dan desa langsung bergegas ke rumah Mak Ikah untuk melihat dan sekaligus mengukur luasan tanah sebagai upaya agar secepatnya bisa dibangun.
Camat Gunungguruh, Yudi Mulyadi mengatakan, kecamatan akan segera membangun rumah milik Mak Ikah. Terkait biaya yang digunakan kemungkinan dari dana swadaya.
Sebab, saat ini belum ada anggaran khusus terkait pembangunan rumah tidak laik huni. "Iya kami akan menyegerakan membangun rumah ini. Terkait dananya nanti bisa diatur, tapi kemungkinan swadaya," ujarnya kepada Sindonews, Senin (21/3/2016)
Yudi mengakui, saat Musrembang tahun lalu, belum terdeteksi adanya warganya yang tinggal di bekas kandang domba.
Sehingga bantuan untuk Mak Ikah ini terhambat. "Mungkin saja waktu pendataan, Mak Ikah masih tinggal di rumah bersama anaknya," ucapnya.
Yudi membantah jika ada pungutan uang terkait adanya pemberian bantuan untuk pembangunan rumah Mak Ikah beberapa bulan lalu. Sebab tidak ada potongan bagi penerima bantuan.
"Kalau untuk bantuan tidak ada pungutan uang. Mungkin yang ada itu uang lelah untuk yang membantu proses untuk meminta bantuan," ungkapnya.
Kades Cikujang, Uus Somantri membantah jika tidak ada perhatian dari pemerintah desa. Bahkan menurutnya, Mak Ikah sudah masuk sebagai penerima bantuan untuk April 2016. "Tahun ini Mak Ikah masuk dalam skala prioritas bantuan," bebernya.
Uus mengatakan, di Desa Cikujang sendiri ada 386 rumah tidak laik huni. Dari semua itu baru empat rumah yang mendapatkan bantuan.
"Di Sekitar rumah Mak Ikah ini ada delapan rumah yang tidak laik huni. Dua diantaranya termasuk Mak Ikah kondisinya sangat parah," pungkasnya.
(nag)