Mayat Membusuk Gegerkan Warga BTN Alda
A
A
A
WATAMPONE - Warga perumahan BTN Alda yang terletak di kelurahan Ta, Kecamatan Tanete Riattang kabupaten Bone digegerkan dengan penemuan jenasah Masjidi (58) yang berbau menyengat. Korban sendiri merupakan salah satu penghuni perumahan tersebut.
Menurut Ardi,(50) tetangga korban awalnya dia curiga dengan bau menyengat dari arah rumah korban, apalagi korban diketahui tinggal sendiri di rumah itu dan beberapa hari terakhir korban tidak pernah terlihat di lingkungan perumahan tersebut.
Karena curiga ada yang tidak beres dengan bau yang menyengat tersebut, warga akhirnya memanggil polisi untuk masuk ke dalam rumah, dan menemukan korban telah meninggal di ruang tengah dengan posisi terlentang.
"Waktu hari Kamis Masjidi masih datang ke mesjid, dia memang sakit karena waktu itu sempat jatuh di mesjid, setelah itu dia sudah tidak terlihat hingga akhirnya ditemukan meninggal dunia di rumahnya itu," kata Ardi.
Jenazah yang telah membusuk tersebut lalu di evakuasi ke RSUD Tenriawaru untuk dilakukan autopsi, sebelum akhirnya dikebumikan oleh pihak keluarga korban di pemakaman umum.
Humas RSUD Tenriawaru, Ramly membenarkan adanya jenasah yang datang ke RSUD Tenriawaru, Siang tadi. Dia mengatakan dari hasil pemeriksaan dokter tidak ada tanda-tanda luka akibat tindakan kekerasan dari jenasah tersebut.
Selain itu kondisi jenasah yang telah membengkak, kulit berubah warna menjadi menghitam dan terkelupas, serta ditemukan berulat menyulitakan untuk jika hendak dicari bekas memar pada tubuhnya.
Ramly menambahkan informasi keluarganya bahwa korban telah meninggal sejak empat hari yang lalu namun melihat tanda-tanda fisik jenasah yang sudah ber-ulat dokter yang memeriksa menyimpulkan korban telah meninggal lebih dari empat hari yang lalu.
"Kata pihak keluarga korban, memang yang bersangkutan punya riwayat penyakit, tapi dari hasil pemeriksaan dokter tidak ditemukan tanda kekerasan, tadi siang jenasahnya juga sudah diserahkan kepada pihak keluarganya," pungkasnya.
Menurut Ardi,(50) tetangga korban awalnya dia curiga dengan bau menyengat dari arah rumah korban, apalagi korban diketahui tinggal sendiri di rumah itu dan beberapa hari terakhir korban tidak pernah terlihat di lingkungan perumahan tersebut.
Karena curiga ada yang tidak beres dengan bau yang menyengat tersebut, warga akhirnya memanggil polisi untuk masuk ke dalam rumah, dan menemukan korban telah meninggal di ruang tengah dengan posisi terlentang.
"Waktu hari Kamis Masjidi masih datang ke mesjid, dia memang sakit karena waktu itu sempat jatuh di mesjid, setelah itu dia sudah tidak terlihat hingga akhirnya ditemukan meninggal dunia di rumahnya itu," kata Ardi.
Jenazah yang telah membusuk tersebut lalu di evakuasi ke RSUD Tenriawaru untuk dilakukan autopsi, sebelum akhirnya dikebumikan oleh pihak keluarga korban di pemakaman umum.
Humas RSUD Tenriawaru, Ramly membenarkan adanya jenasah yang datang ke RSUD Tenriawaru, Siang tadi. Dia mengatakan dari hasil pemeriksaan dokter tidak ada tanda-tanda luka akibat tindakan kekerasan dari jenasah tersebut.
Selain itu kondisi jenasah yang telah membengkak, kulit berubah warna menjadi menghitam dan terkelupas, serta ditemukan berulat menyulitakan untuk jika hendak dicari bekas memar pada tubuhnya.
Ramly menambahkan informasi keluarganya bahwa korban telah meninggal sejak empat hari yang lalu namun melihat tanda-tanda fisik jenasah yang sudah ber-ulat dokter yang memeriksa menyimpulkan korban telah meninggal lebih dari empat hari yang lalu.
"Kata pihak keluarga korban, memang yang bersangkutan punya riwayat penyakit, tapi dari hasil pemeriksaan dokter tidak ditemukan tanda kekerasan, tadi siang jenasahnya juga sudah diserahkan kepada pihak keluarganya," pungkasnya.
(nag)