Pemuda Pekalongan Sayat Leher Sendiri hingga Bersimbah Darah
A
A
A
KAJEN - Tarmanto (31), warga Desa Kalipancur, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan nekat menyayat lehernya sendiri di kamar mandi rumahnya. Aksi nekat itu dilakukan pada Sabtu (12/3/2016) pagi.
Kasubag Humas Polres Pekalongan AKP Tri Hartanto membenarkan kejadian tersebut. Percobaan bunuh yang dilakukan korban terjadi sekitar pukul 07.30 WIB.
"Aksi nekat korban itu pertama kali diketahui oleh ibunya bernama Wurini (51), yang sedang memasak di dapur," katanya.
Dijelaskan, saat akan membangunkan korban, tiba-tiba mendapati korban sudah dalam keadaan bersimbah darah pada leher dan tangannya. Ternyata korban menyayat lehernya sendiri menggunakan pisau dapur.
"Barang bukti pisau sudah diamankan oleh anggota, panjang keseluruhan 28 cm, pegangan 11 cm, bilah pisau 17 cm, lebar bilah pisau 4 cm. Luka pada leher korban memanjang hampir di sepanjang leher yakni 25 cm dan kedalaman sekitar 1-2 cm," jelasnya.
Sementara menurut ibu korban, Wurni, mengatakan, awalnya sedang memasak di dapur. Kemudian mendengar ada suara orang di kamar mandi.
"Saya lihat ada percikan darah. Saya kira anak saya ambien dan mau saya belikan obat," katanya kepada petugas.
Setalah itu, sekitar pukul 07.30 WIB dia ke kamar korban untuk berangkat bekerja sebagai buruh jahit. Kaget bukan kepalang, korban terkapar bersimbah darah pada dada dan tangannya.
"Karena kamar gelap, saya kira cuma muntah darah. Saya nangis dan peluk dia sambil teriak minta tolong. Kemudian tetangga yang daytng bu Mei melihat leher anak saya sudah dalam keadaan terluka, juga pada nadi tangan kirinya," jelasnya.
Setelah itu, lanjut dia, tetangganya itu meninta bantuan ke Puskesmas Bojong 2 . Tak lama kemudian dua petugas kesehatan Puskesmas Bojong 2 datang ke rumah korban.
"Kedua perugas itu memberikan pertolongan pertama kepada anak saya, dan setelah itu langsung dibawa ke RSUD Kajen," paparnya.
Saat ini, korban dalam keadaan sadar dan akan segera melakukan operasi untuk memperbaiki luka pada leher dan pergelangan tangan. Polisi sendiri masih mendalami kasus itu, untuk mengetahui motif korban nekat melakukan percobaan bunuh diri.
Kasubag Humas Polres Pekalongan AKP Tri Hartanto membenarkan kejadian tersebut. Percobaan bunuh yang dilakukan korban terjadi sekitar pukul 07.30 WIB.
"Aksi nekat korban itu pertama kali diketahui oleh ibunya bernama Wurini (51), yang sedang memasak di dapur," katanya.
Dijelaskan, saat akan membangunkan korban, tiba-tiba mendapati korban sudah dalam keadaan bersimbah darah pada leher dan tangannya. Ternyata korban menyayat lehernya sendiri menggunakan pisau dapur.
"Barang bukti pisau sudah diamankan oleh anggota, panjang keseluruhan 28 cm, pegangan 11 cm, bilah pisau 17 cm, lebar bilah pisau 4 cm. Luka pada leher korban memanjang hampir di sepanjang leher yakni 25 cm dan kedalaman sekitar 1-2 cm," jelasnya.
Sementara menurut ibu korban, Wurni, mengatakan, awalnya sedang memasak di dapur. Kemudian mendengar ada suara orang di kamar mandi.
"Saya lihat ada percikan darah. Saya kira anak saya ambien dan mau saya belikan obat," katanya kepada petugas.
Setalah itu, sekitar pukul 07.30 WIB dia ke kamar korban untuk berangkat bekerja sebagai buruh jahit. Kaget bukan kepalang, korban terkapar bersimbah darah pada dada dan tangannya.
"Karena kamar gelap, saya kira cuma muntah darah. Saya nangis dan peluk dia sambil teriak minta tolong. Kemudian tetangga yang daytng bu Mei melihat leher anak saya sudah dalam keadaan terluka, juga pada nadi tangan kirinya," jelasnya.
Setelah itu, lanjut dia, tetangganya itu meninta bantuan ke Puskesmas Bojong 2 . Tak lama kemudian dua petugas kesehatan Puskesmas Bojong 2 datang ke rumah korban.
"Kedua perugas itu memberikan pertolongan pertama kepada anak saya, dan setelah itu langsung dibawa ke RSUD Kajen," paparnya.
Saat ini, korban dalam keadaan sadar dan akan segera melakukan operasi untuk memperbaiki luka pada leher dan pergelangan tangan. Polisi sendiri masih mendalami kasus itu, untuk mengetahui motif korban nekat melakukan percobaan bunuh diri.
(nag)