Panitia Perbaiki Rumah Warga yang Hancur Tertabrak Rombongan Alhabsyi
A
A
A
TAPANULI SELATAN - Pemilik rumah yang hancur ditabrak mobil rombongan Ustaz Alhabsyi , Ali Husni Dalimunthe mengaku kerusakan rumahnya akan segera diperbaiki oleh panitia yang mendatangkan ustaz Alhabsyi.
“Panitia yang mendatangkan ustaz itu ke Kabupaten Madina sudah bertemu dengan saya, dan mereka mengaku akan mengganti semua kerusakan akibat kecelakaan tersebut,” ungkapnya, kepada wartawan, Senin (7/3/2016).
Warga Muara Tais, Kecamatan Batang Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) ini mengaku sangat bersyukur, karena pihak penitia sudah berniat baik untuk merehab kerusakan rumah yang dibangunnya sejak setahun lalu itu.
Meski demikian, proses perbaikan rumah masih belum dilakukan. Menurut pengakuan panitia kepadanya, mereka saat ini sedang mengumpulkan dana ganti rugi tersebut. ”Saat ini mereka sedang mengumpul dana ganti rugi itu,” bebernya.
Lebih lanjut dia mengatakan, estimasi kerugian yang dialaminya setelah dihitung mencapai sekira Rp100 juta, karena selain banyak yang hancur, hampir separuh rumahnya itu mengalami keretakan.
Sejak rumahnya hancur ditabrak rombongan Ustaz Alhabsyi, pria yang mengaku menggadaikan SK PNS untuk mendirikan rumah itu terpaksa tidur di dapur rumah itu bersama keluarga mereka. Sebab, anak-anaknya takut untuk tidur di kamar mereka.
”Anak-anak saya tidak mau tidur di kamar karena takut, makanya kami tidur di dapur," ungkapnya.
Meski demikian, secara pribadi ustaz Alhabsyi belum menghubunginya untuk meminta maaf. Hal ini sangat dia sesalkan, apalagi Alhabsyi merupakan tokoh agama yang memiliki banyak pengikut setia.
“Secara pribadi, dia belum pernah menghubungi saya untuk minta maaf. Saya berharap, rumahnya dapat segera diperbaiki, sehingga kami bisa tinggal di rumah itu," tegasnya.
Sementara itu, Kanit Laka Polres Tapsel Ipda Alpin Sitepu mengatakan, hingga kini mobil yang dipergunakan untuk membawa Ustaz Alhabsyi masih ditahan di Polsek Batang Angkola untuk kepentingan penyelidikan.
“Sebelum kasusnya selesai, maka mobil tersebut akan tetap di polsek untuk kepentingan penyelidikan. Kami berencana akan memanggil sejumlah saksi untuk menindaklanjuti kasus ini, seperti sopirnya," jelasnya.
Sedangkan Ustaz Alhabsyi, dia menegaskan yang bersangkutan adalah korban dalam kecelakaan itu.
Sebelumnya diberitakan, seorang warga Tapanuli Selatan meminta ganti rugi kepada Ustaz Alhabsyi (sebelumnya ditulis ustaz Ahmad Al Hafsyi), karena telah menabrak rumahnya hingga mengalami kerusakan cukup parah.
Warga tersebut diketahui bernama Ali Husni Dalimuntha (38), warga Desa Muara Tais, Kecamatan Batang Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel). Sejak peristiwa nahas itu, dirinya belum mendapat ganti rugi.
”Saya minta agar rumah saya ini diperbaiki, karena hingga saat ini belum ada pertanggung-jawaban secara pribadi dari ustaz itu,” katanya, kepada wartawan, Jumat 4 Maret 2016.
Lebih lanjut dikatakan, setelah kejadian rombongan Alhabsyi langsung pergi tanpa menjumpai pemilik rumah terlebih dahulu. Tindakan itu menurutnya kurang sopan, apalagi yang bersangkutan bergelar ustaz dan guru agama.
”Kalau dia mengalami luka parah, wajar tidak menjumpai kami. Tetapi kondisinya dia tidak luka parah,” tuturnya.
Pemberitaan ini cukup menghebohkan jejaring sosial, terutama para pengikut Ustaz Alhabsyi yang tidak terima ustaz tersebut disebut kabur dan tidak bertanggung jawab. Maka disebutlah berita pada 4 Maret 2016 itu sebagai fitnah.
Padahal, sumber kekacauan yang disebut fitnah itu adalah minimnya informasi dan tidak adanya komunikasi antara pihak panitia dengan warga yang rumahnya ditabrak, sehingga warga tidak tahu kondisi Ustaz Alhabsyi yang sebenarnya.
Lantas seperti apa kondisi Ustaz Alhabsyi sebenarnya? Dalam hak jawabnya, Alhabsyi Management menceritakan, kehadiran Ustaz Alhabsyi ke Mandailing Natal atas undangan dari Bupati dalam peringatan HUT Kabupaten Madinah.
Setelah memenuhi undangan bupati, terjadi musibah pada kendaraan yang ditumpangi Ustaz Alhabsyi dan tim menabrak rumah warga karena menghindar motor yangg ugal-ugalan.
Akibat kecelakaan itu, Ustaz Alhabsyi mengalami luka di kepala, pelipis dan harus mendapatkan beberapa jahitan. Bahkan asisten Alhabsyi sempat tidak sadarkan diri, dan beberapa tulangnya patah hingga harus di ICU.
Meski luka yang dialamunya cukup parah, Ustaz Alhabsyi masih sempat memaksakan diri mengisi ceramah di Medan. Dengan kursi roda, tongkat dan luka memar di kepala yang terus mengucurkan darah dari kepala, dia masih menjalani kewajibannya.
Kepada pemilik rumah yang hancur ditabrak, Alhabsyi menyampaikan rasa duka yang mendalam, bahwa tidak ada yang kuasa menghindar dari musibah.
Sementara itu, untuk pertanggungjawaban rumah yang ditabrak dijelaskan Alhabsyi Management menjadi tanggung jawab panitia dari pihak pemerintah setempat dan sudah ditangani pihak berwajib.
Berita Sebelumnya
Tabrak Rumah Warga hingga Hancur, Ustaz Al Hafsyi Kabur
“Panitia yang mendatangkan ustaz itu ke Kabupaten Madina sudah bertemu dengan saya, dan mereka mengaku akan mengganti semua kerusakan akibat kecelakaan tersebut,” ungkapnya, kepada wartawan, Senin (7/3/2016).
Warga Muara Tais, Kecamatan Batang Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) ini mengaku sangat bersyukur, karena pihak penitia sudah berniat baik untuk merehab kerusakan rumah yang dibangunnya sejak setahun lalu itu.
Meski demikian, proses perbaikan rumah masih belum dilakukan. Menurut pengakuan panitia kepadanya, mereka saat ini sedang mengumpulkan dana ganti rugi tersebut. ”Saat ini mereka sedang mengumpul dana ganti rugi itu,” bebernya.
Lebih lanjut dia mengatakan, estimasi kerugian yang dialaminya setelah dihitung mencapai sekira Rp100 juta, karena selain banyak yang hancur, hampir separuh rumahnya itu mengalami keretakan.
Sejak rumahnya hancur ditabrak rombongan Ustaz Alhabsyi, pria yang mengaku menggadaikan SK PNS untuk mendirikan rumah itu terpaksa tidur di dapur rumah itu bersama keluarga mereka. Sebab, anak-anaknya takut untuk tidur di kamar mereka.
”Anak-anak saya tidak mau tidur di kamar karena takut, makanya kami tidur di dapur," ungkapnya.
Meski demikian, secara pribadi ustaz Alhabsyi belum menghubunginya untuk meminta maaf. Hal ini sangat dia sesalkan, apalagi Alhabsyi merupakan tokoh agama yang memiliki banyak pengikut setia.
“Secara pribadi, dia belum pernah menghubungi saya untuk minta maaf. Saya berharap, rumahnya dapat segera diperbaiki, sehingga kami bisa tinggal di rumah itu," tegasnya.
Sementara itu, Kanit Laka Polres Tapsel Ipda Alpin Sitepu mengatakan, hingga kini mobil yang dipergunakan untuk membawa Ustaz Alhabsyi masih ditahan di Polsek Batang Angkola untuk kepentingan penyelidikan.
“Sebelum kasusnya selesai, maka mobil tersebut akan tetap di polsek untuk kepentingan penyelidikan. Kami berencana akan memanggil sejumlah saksi untuk menindaklanjuti kasus ini, seperti sopirnya," jelasnya.
Sedangkan Ustaz Alhabsyi, dia menegaskan yang bersangkutan adalah korban dalam kecelakaan itu.
Sebelumnya diberitakan, seorang warga Tapanuli Selatan meminta ganti rugi kepada Ustaz Alhabsyi (sebelumnya ditulis ustaz Ahmad Al Hafsyi), karena telah menabrak rumahnya hingga mengalami kerusakan cukup parah.
Warga tersebut diketahui bernama Ali Husni Dalimuntha (38), warga Desa Muara Tais, Kecamatan Batang Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel). Sejak peristiwa nahas itu, dirinya belum mendapat ganti rugi.
”Saya minta agar rumah saya ini diperbaiki, karena hingga saat ini belum ada pertanggung-jawaban secara pribadi dari ustaz itu,” katanya, kepada wartawan, Jumat 4 Maret 2016.
Lebih lanjut dikatakan, setelah kejadian rombongan Alhabsyi langsung pergi tanpa menjumpai pemilik rumah terlebih dahulu. Tindakan itu menurutnya kurang sopan, apalagi yang bersangkutan bergelar ustaz dan guru agama.
”Kalau dia mengalami luka parah, wajar tidak menjumpai kami. Tetapi kondisinya dia tidak luka parah,” tuturnya.
Pemberitaan ini cukup menghebohkan jejaring sosial, terutama para pengikut Ustaz Alhabsyi yang tidak terima ustaz tersebut disebut kabur dan tidak bertanggung jawab. Maka disebutlah berita pada 4 Maret 2016 itu sebagai fitnah.
Padahal, sumber kekacauan yang disebut fitnah itu adalah minimnya informasi dan tidak adanya komunikasi antara pihak panitia dengan warga yang rumahnya ditabrak, sehingga warga tidak tahu kondisi Ustaz Alhabsyi yang sebenarnya.
Lantas seperti apa kondisi Ustaz Alhabsyi sebenarnya? Dalam hak jawabnya, Alhabsyi Management menceritakan, kehadiran Ustaz Alhabsyi ke Mandailing Natal atas undangan dari Bupati dalam peringatan HUT Kabupaten Madinah.
Setelah memenuhi undangan bupati, terjadi musibah pada kendaraan yang ditumpangi Ustaz Alhabsyi dan tim menabrak rumah warga karena menghindar motor yangg ugal-ugalan.
Akibat kecelakaan itu, Ustaz Alhabsyi mengalami luka di kepala, pelipis dan harus mendapatkan beberapa jahitan. Bahkan asisten Alhabsyi sempat tidak sadarkan diri, dan beberapa tulangnya patah hingga harus di ICU.
Meski luka yang dialamunya cukup parah, Ustaz Alhabsyi masih sempat memaksakan diri mengisi ceramah di Medan. Dengan kursi roda, tongkat dan luka memar di kepala yang terus mengucurkan darah dari kepala, dia masih menjalani kewajibannya.
Kepada pemilik rumah yang hancur ditabrak, Alhabsyi menyampaikan rasa duka yang mendalam, bahwa tidak ada yang kuasa menghindar dari musibah.
Sementara itu, untuk pertanggungjawaban rumah yang ditabrak dijelaskan Alhabsyi Management menjadi tanggung jawab panitia dari pihak pemerintah setempat dan sudah ditangani pihak berwajib.
Berita Sebelumnya
Tabrak Rumah Warga hingga Hancur, Ustaz Al Hafsyi Kabur
(san)