14 Rumah di Tanjung Leidong Labura Hangus Terbakar
A
A
A
AEK KANOPAN - Sebanyak 14 unit rumah rumah warga ludes dilalap si jago merah di Dusun Ongkak, Kelurahan Tanjung Leidong, Kabupaten Labura. Peristiwa kebakaran itu sontak membuat geger warga sekitar di daerah itu, Minggu (6/3/2016) sekira jam 10.35 WIB.
Semula warga berusaha memadamkan kobaran api dengan alat seadanya, namun karena rumah yang terbakar rata-rata terbuat dari papan dan terjadi hembusan angin yang cukup kuat membuat api dengan cepat menjalar dan menghanguskan 14 unit rumah. Mobil pemadam kebakaran juga kesulitas masuk lokasi kebakaran.
Salah seorang korban kebakaran, Acai (30) mengatakan, kebakaran diduga akibat korsleting listrik pada salah satu rumah korban, milik Bagan (42). Kemudian, api dengan cepat menyambar ke rumah miliknya.
"Awal mulanya dari rumah sebelah (pak Bagan ), lalu menyambar ke rumah ini. Mungkin terkena angin," kata Acai, Minggu (6/3/2016).
Acai mengatakan, pada saat kebakaran dirinya tidak sedang berada di rumah, sehingga keluarga tidak dapat menyelamatkan barang-barang berharga yang ada di dalam rumah tersebut. Bahkan, pakaian yang yang tidak terbakar, hanya pakaian yang melekat di badannya.
"Semuannya habis terbakar dan tidak bisa dibawa, hanya pakaian yang di badan sajalah yang kami bawa," tutur Acai berurai air mata.
Lurah Tanjung Leidong Adi Harianto menyatakan, kerugian korban akibat kebakaran tersebut hampir mencapai Rp1,5 miliar. Sebab, banyak rumah korban saat terjadi kebakaran sedang ditinggalkan penghuninya.
Maka itu, rata -rata harta benda milik korban banyak yang hangus terbakar. "Jadinya banyaklah warga yang tertimpa musibah mengalami kerugian," ungkapnya.
Adi menambahkan, peristiwa kebakaran ini merupakan musibah bagi Kelurahan Tanjung Leidong dan juga Kabupaten Labura.
"Saya juga sudah menyampaikan kepada warga yang terkena musibah salam bpk Bupati Labura Karuddin Syah Sitorus, turut berduka atas musibah in," tandasnya.
Sementara, Kapolsek Kualuh Hilir AKP Jony Tampubolon melalui Kanitreskrim Ipda K Butar -Butar menjelaskan, masih menyelidiki asal api yang menghanguskan 14 unit rumah tersebut.
Semula warga berusaha memadamkan kobaran api dengan alat seadanya, namun karena rumah yang terbakar rata-rata terbuat dari papan dan terjadi hembusan angin yang cukup kuat membuat api dengan cepat menjalar dan menghanguskan 14 unit rumah. Mobil pemadam kebakaran juga kesulitas masuk lokasi kebakaran.
Salah seorang korban kebakaran, Acai (30) mengatakan, kebakaran diduga akibat korsleting listrik pada salah satu rumah korban, milik Bagan (42). Kemudian, api dengan cepat menyambar ke rumah miliknya.
"Awal mulanya dari rumah sebelah (pak Bagan ), lalu menyambar ke rumah ini. Mungkin terkena angin," kata Acai, Minggu (6/3/2016).
Acai mengatakan, pada saat kebakaran dirinya tidak sedang berada di rumah, sehingga keluarga tidak dapat menyelamatkan barang-barang berharga yang ada di dalam rumah tersebut. Bahkan, pakaian yang yang tidak terbakar, hanya pakaian yang melekat di badannya.
"Semuannya habis terbakar dan tidak bisa dibawa, hanya pakaian yang di badan sajalah yang kami bawa," tutur Acai berurai air mata.
Lurah Tanjung Leidong Adi Harianto menyatakan, kerugian korban akibat kebakaran tersebut hampir mencapai Rp1,5 miliar. Sebab, banyak rumah korban saat terjadi kebakaran sedang ditinggalkan penghuninya.
Maka itu, rata -rata harta benda milik korban banyak yang hangus terbakar. "Jadinya banyaklah warga yang tertimpa musibah mengalami kerugian," ungkapnya.
Adi menambahkan, peristiwa kebakaran ini merupakan musibah bagi Kelurahan Tanjung Leidong dan juga Kabupaten Labura.
"Saya juga sudah menyampaikan kepada warga yang terkena musibah salam bpk Bupati Labura Karuddin Syah Sitorus, turut berduka atas musibah in," tandasnya.
Sementara, Kapolsek Kualuh Hilir AKP Jony Tampubolon melalui Kanitreskrim Ipda K Butar -Butar menjelaskan, masih menyelidiki asal api yang menghanguskan 14 unit rumah tersebut.
(sms)