Kader PDIP Diminta Warisi Semangat Perjuangan Bung Karno
Kader PDIP Diminta Warisi Semangat Perjuangan Bung Karno
A
A
A
BANDUNG - Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengajak kader dan pengurus DPD PDI Perjuangan Jawa Barat (Jabar) meniru spirit perjuangan Bung Karno dan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
"Ada banyak hal yang patut ditiru para kader atas apa yang telah dilakukan Bung Karno dan Megawati dalam berpolitik dan mengabdi pada bangsa ini," kata Hasto, saat Rakerda DPD PDI Perjuangan Jabar, di Kota Bandung, Selasa (23/2/2016).
Baik Bung Karno maupun Megawati, kata Hasto, menjadikan politik dan kekuasaan untuk menunjukkan keberpihakannya pada rakyat.
"Saya masih ingat saat itu Ibu Megawati cerita bagaimana saat beliau menjadi anggota Komisi IV DPR. Saat itu daerah Karawang, Jabar, akan dijadikan daerah industri. Padahal zaman Belanda saja dijadikan pasis pangan. Maka saat itu Ibu Mega melakukan suatu gerakan untuk melakukan perlawanan," kata Hasto dihadapan ribuan kader PDI Perjuangan.
Saat itu, Megawati sudah melakukan perlawanan untuk menolak kawasan Karawang dijadikan basis industri karena memang Karawang adalah basis produksi pangan. "Tetapi apa daya. Kekuatan Orde Baru begitu mengekang," terangnya.
Hasto menjelaskan, apa yang dilakukan Bung Karno dan Megawati adalah selalu melihat, mendengar, dan terjun langsung ke rakyat kecil. Hasto kemudian menceritakan bagaimana Bung Karno masuk ke pelosok dan turun ke sawah-sawah hingga bertemu dengan seorang petani bernama Marhaen yang kemudian menginspirasi Bung Karno tentang marhaenisme.
Demikian halnya Megawati, saat berjuang di bawah rezim otoriter, maka tanpa lelah dan tanpa takut dengan tekun turun ke pelosok untuk mengorganisir kekuatan rakyat.
"Megawati selalu menekankan agar dalam berpartai mereka yang ada di jajaran Pimpinan Anak Cabang (PAC) dan Ranting untuk benar-benar didengarkan aspirasinya. Sebab, mereka itulah yang bersentuhan langsung dengan rakyat," pungkasnya.
"Ada banyak hal yang patut ditiru para kader atas apa yang telah dilakukan Bung Karno dan Megawati dalam berpolitik dan mengabdi pada bangsa ini," kata Hasto, saat Rakerda DPD PDI Perjuangan Jabar, di Kota Bandung, Selasa (23/2/2016).
Baik Bung Karno maupun Megawati, kata Hasto, menjadikan politik dan kekuasaan untuk menunjukkan keberpihakannya pada rakyat.
"Saya masih ingat saat itu Ibu Megawati cerita bagaimana saat beliau menjadi anggota Komisi IV DPR. Saat itu daerah Karawang, Jabar, akan dijadikan daerah industri. Padahal zaman Belanda saja dijadikan pasis pangan. Maka saat itu Ibu Mega melakukan suatu gerakan untuk melakukan perlawanan," kata Hasto dihadapan ribuan kader PDI Perjuangan.
Saat itu, Megawati sudah melakukan perlawanan untuk menolak kawasan Karawang dijadikan basis industri karena memang Karawang adalah basis produksi pangan. "Tetapi apa daya. Kekuatan Orde Baru begitu mengekang," terangnya.
Hasto menjelaskan, apa yang dilakukan Bung Karno dan Megawati adalah selalu melihat, mendengar, dan terjun langsung ke rakyat kecil. Hasto kemudian menceritakan bagaimana Bung Karno masuk ke pelosok dan turun ke sawah-sawah hingga bertemu dengan seorang petani bernama Marhaen yang kemudian menginspirasi Bung Karno tentang marhaenisme.
Demikian halnya Megawati, saat berjuang di bawah rezim otoriter, maka tanpa lelah dan tanpa takut dengan tekun turun ke pelosok untuk mengorganisir kekuatan rakyat.
"Megawati selalu menekankan agar dalam berpartai mereka yang ada di jajaran Pimpinan Anak Cabang (PAC) dan Ranting untuk benar-benar didengarkan aspirasinya. Sebab, mereka itulah yang bersentuhan langsung dengan rakyat," pungkasnya.
(san)
Explore More