Bandung Simpan Banyak Kenangan Bung Karno

Selasa, 23 Februari 2016 - 17:29 WIB
Bandung Simpan Banyak Kenangan Bung Karno
Bandung Simpan Banyak Kenangan Bung Karno
A A A
BANDUNG - Rapat Kerja Daerah (Rakerda) PDI Perjuangan yang digelar di Bandung hari ini ditandai dengan pemakaian peci dengan pin Bung Karno.

Ada 1.900 lebih kader PDI Perjuangan yang hadir beserta undangan mendapatkan peci sebagai simbol identitas nasional yang dipakai secara serentak disela acara Rakerda DPD PDI Perjuangan Jabar.

"Peci adalah identitas nasional kita yang dulu dikenakan Bung Karno dan para pendiri bangsa, dan dalam survei salah satu yang menyebabkan rakyat menyukai Bung Karno," kata Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristianto, Selasa (23/2/2016).

Dia menambahkan, pemakaian peci ini bukan sekadar meniru-niru, tetapi simbol dari semangat perjuangan dan untuk mengingatkan bagaimana perjuangan Bung Karno harus diteruskan.

Bandung dipilih untuk menggelorakan pemakaian peci sebagai identitas nasional, karena di Bandung banyak jejak sejarah Bung Karno. Di Bandung inilah, Bung Karno pernah di penjara oleh rezim kolonial Belanda.

"Di Bandung juga Bung Karno menyampaikan pidatonya yang terkenal, yakni Indonesia Menggugat. Bahkan, di Bandung pula Bung Karno menginisiasi digelarnya Konferensi Asia Afrika," terangnya.

Menurutnya, pemakaian peci dengan pin Bung Karno bagian dari simbol nasionalis, bukan simbol skat agama, ras, maupun suku tertentu. Saat pembagian peci secara simbolis, masing-masing ketua DPC maju ke depan untuk menerima dan mengenakan peci.

Secara bersamaan, para peserta Rakerda dan juga tamu undangan juga diberikan untuk kemudian dikenakan. Peci sebagai simbol identitas nasional sekarang manjadi salah satu faktor kenapa rakyat menyukai sosok Bung Karno.

Maka itu, PDI Perjuangan sebagai partai ideologis dengan basis perjuangan Trisakti Bung Karno, yakni berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam budaya berkepentingan menjaga simbol identitas nasionalis.

"Itu semua demi spirit perjuangan, sebagaimana perjuangan Bung Karno bahwa hakikat kita berpolitik, maka dalam menempatkan kekuasaan haruslah berwatak kerakyatan," pungkasnya.

Penutup, Hasto membeberkan hasil survei salah satu lembaga survei menunjukkan bahwa 87% rakyat menyukai cara Bung Karno memimpin Indonesia dan menariknya, 23.4% menyukai cara berpidato Bung Karno dan 16.5% menyukai peci Bung Karno.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 3.6451 seconds (0.1#10.140)