Suka Sesama Jenis, Alex Sebut Bukan Suatu Kesalahan
A
A
A
BANDUNG - Sejak usia 18 tahun, Alex (nama samaran) merasakan memiliki orientasi seksual berbeda. Pria asal Bandung itu menyukai sesama jenis.
Pria yang kini berusia 37 tahun itu hingga kini terus menjalani kehidupan sebagai seorang gay. Ia tidak menyesali pilihan hidupnya. Ia bahkan mengaku tidak pernah benci pada dirinya sendiri yang menyukai pria.
Ia sadar atas pilihan hidupnya. Ia tahu segala risiko yang harus dihadapi sebagai penyuka sesama jenis di Indonesia. Tentangan dari banyak orang hingga penyakit yang bisa saja menjangkitinya juga sudah siap dihadapi dengan matang sejak dulu.
Keberadaan kaum gay sendiri mendapat banyak sorotan tajam, termasuk mereka yang lesbian, biseksual, dan transgender.
Apalagi jika dikaitkan dengan agama, perilaku mereka ditentang keras banyak pihak. Lalu, bagaimana pandangan Alex atas pilihan hidupnya jika dikaitkan dengan agama?
"Agama jadi cermin saya saat saya melakukan kesalahan doang. Tapi yang saya dapat saat ini, saya percaya ini bukan kesalahan yang dikasih sama Tuhan. Jadi saya sampai sekarang tidak pernah mengatakan orientasi (seksual) saya sebagai suatu kesalahan," kata Alex.
Di luar orientasi seksualnya, ia mengaku berprinsip yang penting tidak merugikan orang lain. Ia berusaha menjadi orang baik. Soal orientasi seksual, itu jadi urusannya pribadi.
"Jadi saya jarang (perilaku) dicerminkan ke agama. Paling kalau saya melakukan hal jelek, salah, merugikan orang lain, baru saya kepikiran ke agama," sebutnya.
Bagaimana jika ada yang mengajaknya diskusi seputar hubungan sesama jenis dan dikaitkan dengan agama? Ia mengaku selalu memberi penjelasan.
"Kalau buat saya, agama itu urusan saya sendiri. Kadang saya tidak terlalu panjang lebar sih. Itu urusan saya sama Yang di Atas," pungkasnya.
Pria yang kini berusia 37 tahun itu hingga kini terus menjalani kehidupan sebagai seorang gay. Ia tidak menyesali pilihan hidupnya. Ia bahkan mengaku tidak pernah benci pada dirinya sendiri yang menyukai pria.
Ia sadar atas pilihan hidupnya. Ia tahu segala risiko yang harus dihadapi sebagai penyuka sesama jenis di Indonesia. Tentangan dari banyak orang hingga penyakit yang bisa saja menjangkitinya juga sudah siap dihadapi dengan matang sejak dulu.
Keberadaan kaum gay sendiri mendapat banyak sorotan tajam, termasuk mereka yang lesbian, biseksual, dan transgender.
Apalagi jika dikaitkan dengan agama, perilaku mereka ditentang keras banyak pihak. Lalu, bagaimana pandangan Alex atas pilihan hidupnya jika dikaitkan dengan agama?
"Agama jadi cermin saya saat saya melakukan kesalahan doang. Tapi yang saya dapat saat ini, saya percaya ini bukan kesalahan yang dikasih sama Tuhan. Jadi saya sampai sekarang tidak pernah mengatakan orientasi (seksual) saya sebagai suatu kesalahan," kata Alex.
Di luar orientasi seksualnya, ia mengaku berprinsip yang penting tidak merugikan orang lain. Ia berusaha menjadi orang baik. Soal orientasi seksual, itu jadi urusannya pribadi.
"Jadi saya jarang (perilaku) dicerminkan ke agama. Paling kalau saya melakukan hal jelek, salah, merugikan orang lain, baru saya kepikiran ke agama," sebutnya.
Bagaimana jika ada yang mengajaknya diskusi seputar hubungan sesama jenis dan dikaitkan dengan agama? Ia mengaku selalu memberi penjelasan.
"Kalau buat saya, agama itu urusan saya sendiri. Kadang saya tidak terlalu panjang lebar sih. Itu urusan saya sama Yang di Atas," pungkasnya.
(nag)