PVMBG Teliti Pergerakan Tanah di Garut

Senin, 22 Februari 2016 - 10:54 WIB
PVMBG Teliti Pergerakan...
PVMBG Teliti Pergerakan Tanah di Garut
A A A
GARUT - Tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) diterjunkan ke lokasi pergerakan tanah di Desa Sindangsari, Kecamatan Cisompet, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Tim ini bertugas untuk meneliti peristiwa pergerakan tanah yang berlangsung pada pekan lalu.

"PVMBG cepat merespons komunikasi yang kami lakukan terkait peristiwa pergerakan tanah di Cisompet. Institusi pemerintah itu sudah menurunkan timnya dan bekerja di lokasi sejak Minggu (21/2/2016) kemarin," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Dadi Dzakaria, Senin (22/2/2016).

Menurut Dadi, tim tersebut akan bekerja kurang lebih selama tiga hari. Mereka akan meneliti dan mengevaluasi kejadian pergerakan tanah yang telah merusak berbagai infrastruktur di dua dusun Desa Sindangsari.

"Hasil penelitian dari tim PVMBG ini akan menjadi acuan kami dan pemerintah dalam menentukan langkah selanjutnya seperti apa. Penentuan keputusan itu memerlukan kajian ilmiah terlebih dahulu, untuk itulah mereka bekerja," ujarnya.

Dengan demikian, tambah Dadi, BPBD Kabupaten Garut belum memutuskan apakah permukiman warga yang terdampak di Dusun Ciawi dan Lengkong akan direlokasi atau tidak. Meski begitu, pihaknya telah berkoordinasi dengan sejumlah instansi terkait untuk meminimalisir korban jiwa bila peristiiwa pergerakan tanah susulan terjadi.

"Kami tunggu dulu hasilnya bagaimana, biasanya tim PVMBG bekerja tiga hari setelah itu ada rekomendasinya. Untuk sementara ini, warga di kedua dusun Desa Sindangsari yang terdampak telah dipindahkan ke tempat aman," ucapnya.

Dadi menyebut jumlah warga yang dipindahkan ke tempat penampungan sementara ini mencapai 91 kepala keluarga (KK) atau 278 jiwa. Mereka ditampung di tiga tempat di wilayah Dusun Ciawi.

"Ratusan warga ini sudah ditampung sementara ke tiga titik, yaitu pada dua tenda peleton milik Dinsosnakertrans (Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigras) Garut, serta satu bangunan yang disediakan Pemerintah Desa Sindangsari," sebutnya.

Adapun jumlah rumah rusak di Dusun Ciawi dan Lengkong adalah sebanyak 127 unit yang terdiri dari 43 rumah permanen dan 84 lainnya rumah panggung.

Kerusakan yang dialami rumah permanen yaitu mengalami retakan pada dinding dan lantai. Sementara, rumah panggung berubah posisi dan miring karena tanah di bawahnya ambles.

Selain 127 unit rumah rusak, BPBD Garut pun menerima laporan sebanyak 200 unit rumah lainnya terancam.

"Ratusan rumah yang terancam itu dihuni oleh 282 KK atau 571 jiwa. Untuk warga yang ratusan rumahnya terancam ini sudah kami imbau agar meningkatkan kewaspadaan," kata Dadi.

Sebelumnya, Kepala Desa Sindangsari Agus Susanto mengatakan, peristiwa pergerakan tanah di kedua dusun itu setidaknya telah terjadi sejak pertengahan pekan lalu. Pergerakan tanah yang mengakibatkan retakan ini terjadi beberapa kali.

"Hujan yang terus menerus membuat tetakan tanah. Awalnya retakan terjadi di daerah perbukitan, tapi lama kelamaan retakannya mencapai permukiman penduduk dan merusak rumah warga," jelas Agus.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7555 seconds (0.1#10.140)