Latihan Militer di Gunung Sumbing, Sekelompok Terduga Teroris Dibekuk
A
A
A
SEMARANG - Sekelompok orang diduga melakukan sedang melakukan latihan ala militer di Lereng Gunung Sumbing, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Informasi yang dihimpun, pelatihan diduga dilakukan pada Jumat 19 Februari 2016 malam. Jumlahnya yang mengikuti latihan itu sekira 50 orang. Trindikasi, 30 orang dari Solo dan sisanya warga Gandurejo, Bulu, Temanggung.
Mereka ini mengenakan celana dan sepatu PDL ala militer, kaos kelompok keagamaan tertentu, ransel dan alas tidur.
Mereka ini sebelum naik Sumbing, transit di rumah milik Suparlan (33) warga Bulu. Mereka datang dari Solo, pada Jumat pukul 00.00 Wib.
Pagi harinya, dengan menggunakan mobil Carry dan L300, rombongan dilansir (diangkut) ke Tegal Sikandang, Wonotirto. Selanjutnya, mereka jalan kaki ke lereng Sumbing dan melaksanakan latihan militer di Lahan Perhutani Sikendil Wonotirto.
"Jadi pukul 22.00 Wib ini, sekelompok orang melakukan latihan mengarah militer," kata Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol A Liliek Darmanto, kepada wartawan, Sabtu (20/2/2016).
Polisi saat ini terus memantau kegiatan ini. Rumah milik Suparlan juga digerebek, dan ditemukan barang bukti lima senapan angin, tiga sangkur, dan tas berisi buku serta lambang keagamaan.
Saat melakukan penggerebekan, Polres Temanggung dibackup Polda Jateng. Saat ini, petugas telah berhasil mengamankan seorang berinisial M (15) yang bertugas menjaga mobil dekat lokasi pelatihan.
Informasi yang diterima, rombongan dari Solo datang ke Temanggung menggunakan mobil ambulans AD 8921 SH dan Suzuki Carry AD 9122 NF. Dua mobil itu ada di rumah Suparlan.
"Ini informasi dari masyarakat yang resah dan bentuk kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian. Terima kasih kepada masyarakat," lanjut Liliek.
Pihaknya saat ini terus melakukan pemeriksaan, termasuk kepada orang-orang yang ikut pelatihan. Mereka diperiksa secara maraton, dan diberi waktu 24 jam.
"Senin akan disampaikan lagi (perkembangan) hasil pemeriksaan. Sementara (yang digerebek) itu sekelompok orang," ungkap Liliek tanpa menyebut kelompok yang dimaksud.
Informasi yang dihimpun, pelatihan diduga dilakukan pada Jumat 19 Februari 2016 malam. Jumlahnya yang mengikuti latihan itu sekira 50 orang. Trindikasi, 30 orang dari Solo dan sisanya warga Gandurejo, Bulu, Temanggung.
Mereka ini mengenakan celana dan sepatu PDL ala militer, kaos kelompok keagamaan tertentu, ransel dan alas tidur.
Mereka ini sebelum naik Sumbing, transit di rumah milik Suparlan (33) warga Bulu. Mereka datang dari Solo, pada Jumat pukul 00.00 Wib.
Pagi harinya, dengan menggunakan mobil Carry dan L300, rombongan dilansir (diangkut) ke Tegal Sikandang, Wonotirto. Selanjutnya, mereka jalan kaki ke lereng Sumbing dan melaksanakan latihan militer di Lahan Perhutani Sikendil Wonotirto.
"Jadi pukul 22.00 Wib ini, sekelompok orang melakukan latihan mengarah militer," kata Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol A Liliek Darmanto, kepada wartawan, Sabtu (20/2/2016).
Polisi saat ini terus memantau kegiatan ini. Rumah milik Suparlan juga digerebek, dan ditemukan barang bukti lima senapan angin, tiga sangkur, dan tas berisi buku serta lambang keagamaan.
Saat melakukan penggerebekan, Polres Temanggung dibackup Polda Jateng. Saat ini, petugas telah berhasil mengamankan seorang berinisial M (15) yang bertugas menjaga mobil dekat lokasi pelatihan.
Informasi yang diterima, rombongan dari Solo datang ke Temanggung menggunakan mobil ambulans AD 8921 SH dan Suzuki Carry AD 9122 NF. Dua mobil itu ada di rumah Suparlan.
"Ini informasi dari masyarakat yang resah dan bentuk kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian. Terima kasih kepada masyarakat," lanjut Liliek.
Pihaknya saat ini terus melakukan pemeriksaan, termasuk kepada orang-orang yang ikut pelatihan. Mereka diperiksa secara maraton, dan diberi waktu 24 jam.
"Senin akan disampaikan lagi (perkembangan) hasil pemeriksaan. Sementara (yang digerebek) itu sekelompok orang," ungkap Liliek tanpa menyebut kelompok yang dimaksud.
(san)