Banjir Belum Surut, Jalan Raya Porong Masih Lumpuh

Sabtu, 13 Februari 2016 - 22:59 WIB
Banjir Belum Surut,  Jalan Raya Porong Masih Lumpuh
Banjir Belum Surut, Jalan Raya Porong Masih Lumpuh
A A A
SIDOARJO - Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Sidoarjo belum juga surut. Bahkan, dikhawatirkan jika hujan turun lagi akan semakin parah. Sejumlah kawasan di Kota Sidoarjo, kawasan Kecamatan Porong, Taman, Waru, Candi air masih menggenangi rumah warga.

"Meski ketinggian air di sejumlah kawasan sudah berkurang, tapi belum bisa surut," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidoarjo, Dwijo Prawito, Sabtu (13/2/2016).

Dwijo menjelaskan, jika air laut tidak pasang dan kiriman air dari hulu tidak besar, banjir akan cepat surut. Masalahnya, sejumlah sungai yang melintas di Sidoarjo kondisinya penuh.

Bahkan, ketinggian air menyamai bibir sungai. Salah satunya Sungai Karanggayam di kawasan Sidokare, Kota Sidoarjo juga penuh.

Kemudian Sungai Pucang, Sungai Buntung di wilayah Kecamatan Waru juga belum ada tanda-tanda surut.

Sedangkan, kondisi Jalan Raya Porong masih ditutup. Meski ketinggian air sudah ada penurunan, namun jalan provinsi itu belum bisa dilewati.

Genangan air di badan Jalan Raya Porong sendiri mencapai 65-75 cm. PT KAI Daop 8 Surabaya berupaya keras agar kereta bisa segera melintas di jalur yang terendam genangan air antara KM 32.100 sampai dengan KM 33.300 dengan cara meninggikan bantalan rel KA.

Peninggian rel KA yang berada di kaki tanggul ponds (kolam) penampung semburan lumpur itu sampai kemarin masih dilakukan. Namun, karena rel masih terendam air, Kereta Api belum bisa lewat.

Banjir juga masih menggenangi sejumlah desa di Kecamatan Porong, seperti Desa Wunut, Pesawahan, Kandangan dan lainnya. Meski hujan sudah reda, ternyata air tidak belum surut.

Disisi lain, DPRD Sidoarjo sudah mengumpulkan instansi terkait agar segera menangani banjir. Namun, sejauh ini belum ada perkembangan signifikan.

Seperti Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang beberapa hari ini sudah mengoperasikan sejumlah pompa air di wilayah Waru, Taman dan lainnya.

"Kendalanya sungai penuh, meski sudah dipompa tapi air sungai meluap. Akibatnya air mengendap di kawasan pemukiman," ujar Kepala Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Agoes Boedi Tjahjono.

Agoes menambahkan, pihaknya dan instansi terkait lainnya sudah berupaya menangani banjir sesuai tugas pokok dan fungsinya. Namun, kendalanya karena debit air sungai luar biasa.

Bahkan, banjir yang terjadi kali ini bisa dikatakan siklus tahunan. Awal 2011 lalu, banjir tergolong besar melanda Sidoarjo. Bahkan, air sampai menggenangi rumah Bupati Sidoarjo terpilih Saiful Ilah.

"Awal-awal saya menjabat bupati 2011 lalu, rumah saya kebanjiran. Kali ini air juga masuk rumah," tegasnya.

Saiful Ilah mengatakan, banjir yang melanda Sidoarjo merupakan pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan saat dia menjabat Bupati Sidoarjo periode kedua. Untuk itulah, masterplant penanganan banjir harus segera ditindaklanjuti.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf sidak ke lokasi banjir di beberapa kecamatan di Sidoarjo.

Saifullah Yusuf berkeliling ke desa-desa yang terendam banjir, mulai di Kecamatan Candi dan Kecamatan Porong.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5860 seconds (0.1#10.140)