Eks Gafatar di Karanganyar Masih Enggan Membaur dengan Masyarakat
A
A
A
KARANGANYAR - Mantan Anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang berasal dari Karaganyar saat ini masih enggan membaur dengan masyarakat umum.
Pasalnya mereka takut jika nantinya masyarakat mengucilkan mereka karena pernah mengikuti Gafatar.
Salah seorang mantan anggota Gafatar asal Tasikmadu Karanganyar Heri Murtopo mengatakan, saat ini ia masih enggan bersosialisasi dengan para tetangga yang ada.
Pihaknya lebih sering melakukan kegiatan secara pribadi di rumah orangtuanya. Jika tidak ada keperluan yang penting dirinya lebih memilih untuk tetap tinggal di rumah.
Menurutnya, hal itu dilakukan karena ia takut jika masyarakat di sekitar tempat tinggalnya mengucilkan dirinya beserta keluarga.
Apalagi sebelumnya ia pernah dikucilkan oleh masyarakat di sekitar tempat tinggalnya karena pernah mengikuti gerakan yang dipimpin oleh Ahmad Musadek.
"Yang saya takutkan sampai saat ini, saya masih dicap sebagai pengikut Ahmad Musadek, saya takut jika pendapat masyarakat ke depan terus seperti itu," ucapnya, Jumat (5/2/2016) siang.
Pihaknya mengatakan saat ini juga belum memikirkkan kembali pendidikan anak-anaknya. Saat ini anak-anaknya untuk sementara waktu belum melanjutkan pendidikan formal di sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Karanganyar.
Selain secara mental belum siap, menurutnya ia juga belum memiliki cukup uang untuk membiayai anak-anaknya kembali meneruskan pada pendidikan formal.
Paling tidak dirinya bakal menyekolahkan anak-anaknya kembali pada tahun ajaran baru mendatang. hal itu dilakukan sembari menunggu perekonomainnya kembali pulih dan bisa mandiri seperti sediakala.
"Ya pendidikan itu penting, namun kami masih ingin memikirkan tempat tinggal dahulu karena pascadipulangkan dari Kalimantan kami hidup bersama orang tua kami," Imbuhnya.
Sementara itu saat disinggung mengenai fasilitas pendidikan gratis untuk anak-anaknya yang disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Karanganyar, pihaknya mengaku belum mendapatkan informasi itu.
Sampai saat ini ia mengaku belum diberitahu kalau ada sekolah gratsi untuk anak-anak mantan anggota gafatar.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Karanganyar Mustain Ahmad, mengatakan untuk sementara waktu mantan anggota gafatar itu bakal diawasi dan diberi pembinaan baik dari segi agama maupun dari segi yang lain.
Pembinaan dilakukan setiap hari jumat di Aula Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Karanganyar.
"Dengan pembinaan itu diharapkan ke depannya mantan anggota gafatar kembali ke Jalan yang benar dan menjadi orang yang berguna baik agama bangsa dan negara," pungkasnya.
Pasalnya mereka takut jika nantinya masyarakat mengucilkan mereka karena pernah mengikuti Gafatar.
Salah seorang mantan anggota Gafatar asal Tasikmadu Karanganyar Heri Murtopo mengatakan, saat ini ia masih enggan bersosialisasi dengan para tetangga yang ada.
Pihaknya lebih sering melakukan kegiatan secara pribadi di rumah orangtuanya. Jika tidak ada keperluan yang penting dirinya lebih memilih untuk tetap tinggal di rumah.
Menurutnya, hal itu dilakukan karena ia takut jika masyarakat di sekitar tempat tinggalnya mengucilkan dirinya beserta keluarga.
Apalagi sebelumnya ia pernah dikucilkan oleh masyarakat di sekitar tempat tinggalnya karena pernah mengikuti gerakan yang dipimpin oleh Ahmad Musadek.
"Yang saya takutkan sampai saat ini, saya masih dicap sebagai pengikut Ahmad Musadek, saya takut jika pendapat masyarakat ke depan terus seperti itu," ucapnya, Jumat (5/2/2016) siang.
Pihaknya mengatakan saat ini juga belum memikirkkan kembali pendidikan anak-anaknya. Saat ini anak-anaknya untuk sementara waktu belum melanjutkan pendidikan formal di sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Karanganyar.
Selain secara mental belum siap, menurutnya ia juga belum memiliki cukup uang untuk membiayai anak-anaknya kembali meneruskan pada pendidikan formal.
Paling tidak dirinya bakal menyekolahkan anak-anaknya kembali pada tahun ajaran baru mendatang. hal itu dilakukan sembari menunggu perekonomainnya kembali pulih dan bisa mandiri seperti sediakala.
"Ya pendidikan itu penting, namun kami masih ingin memikirkan tempat tinggal dahulu karena pascadipulangkan dari Kalimantan kami hidup bersama orang tua kami," Imbuhnya.
Sementara itu saat disinggung mengenai fasilitas pendidikan gratis untuk anak-anaknya yang disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Karanganyar, pihaknya mengaku belum mendapatkan informasi itu.
Sampai saat ini ia mengaku belum diberitahu kalau ada sekolah gratsi untuk anak-anak mantan anggota gafatar.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Karanganyar Mustain Ahmad, mengatakan untuk sementara waktu mantan anggota gafatar itu bakal diawasi dan diberi pembinaan baik dari segi agama maupun dari segi yang lain.
Pembinaan dilakukan setiap hari jumat di Aula Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Karanganyar.
"Dengan pembinaan itu diharapkan ke depannya mantan anggota gafatar kembali ke Jalan yang benar dan menjadi orang yang berguna baik agama bangsa dan negara," pungkasnya.
(nag)