Puluhan Napi Lapas Kerobokan Buka Deklarasi Damai dengan Tari Kecak
A
A
A
DENPASAR - Deklarasi damai keluarga besar Lembaga Pemaskayarakatan Kelas II A Kota Denpasar (Lapas Kerobokan) dibuka dengan Tari Kecak. Dalam deklarasi tersebut puluhan narapidana laki-laki menarikan tarian khas Bali tersebut. Selain napi laki-laki ada juga napi perempuan yang menari sebagai Dewi Sinta.
Dalam tarian tersebut tidak hanya napi orang Indonesia saja, namun ada lima napi warga asing yang mengikuti tarian tersebut.
Saat mereka menarikan tari kecak para napi dengan hanya menggunakan kain poleng dan rata-rata tubuh narapidana Lapas Kerobokan ini dipenuhi dengan tato.
Salah satu narapidana yang ikut menari ini Firly Man Yasya mengatakan, berlatih tarian kecak ini hanya satu minggu.
"Tarian ini kami tampilkan memang khusus untuk acara ini. Kami sangat antusias dengan acara perdamaian ini," katanya.
Dia menjelaskan, yang mengikuti tarian kecak tidak hanya napi dari Lapas Kerobokan tapi ada napi dari Lapas lainnya.
Aksi damai itu yang digelar, pihaknya mengatakan, Lapas Kerobokan bisa santai serta taat dan sadar hukum, saling mengasihi, anti kekerasan, netral, tertib, harmonis dan indah.
Seperti diketahui pada Desember 2015 di penjara tersebut ada peristiwa berdarah yang menewaskan dua narapidana dan dua napi mengalami luka-luka.
Dalam tarian tersebut tidak hanya napi orang Indonesia saja, namun ada lima napi warga asing yang mengikuti tarian tersebut.
Saat mereka menarikan tari kecak para napi dengan hanya menggunakan kain poleng dan rata-rata tubuh narapidana Lapas Kerobokan ini dipenuhi dengan tato.
Salah satu narapidana yang ikut menari ini Firly Man Yasya mengatakan, berlatih tarian kecak ini hanya satu minggu.
"Tarian ini kami tampilkan memang khusus untuk acara ini. Kami sangat antusias dengan acara perdamaian ini," katanya.
Dia menjelaskan, yang mengikuti tarian kecak tidak hanya napi dari Lapas Kerobokan tapi ada napi dari Lapas lainnya.
Aksi damai itu yang digelar, pihaknya mengatakan, Lapas Kerobokan bisa santai serta taat dan sadar hukum, saling mengasihi, anti kekerasan, netral, tertib, harmonis dan indah.
Seperti diketahui pada Desember 2015 di penjara tersebut ada peristiwa berdarah yang menewaskan dua narapidana dan dua napi mengalami luka-luka.
(sms)