Mahasiswi UNS yang Ikut Gafatar Pulang dengan Kondisi Trauma
A
A
A
SOLO - Seorang mahasiswi Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo Silvi Nur Fitriani yang dilaporkan hilang diduga ikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) akhirnya pulang ke pangkuan orangtuanya.
Mahasiswa Fakultas Teknis jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota angkatan 2013 ini diketahui pulang setelah menjenguk orangtuanya yang tengah dirawat di Rumah Sakit (RS) Sardjito Yogyakarta.
Wakil Rektor III UNS Solo Prof Darsono mengatakan, kabar pulangnya Silvi dikirimkan oleh kakaknya Fikri yang kuliah di Yogyakarta.
“Saya menerima Whatsapp dari Fikri pada Senin 25 Januari 2016 sore sekitar pukul 17.30 WIB,” ungkap Wakil Dekan III Fakultas Teknis UNS, Selasa (26/1/2016).
Diperkirakan, Silvi kembali tidak bersamaan dengan pengikut Gafatar yang dipulangkan melalui Bandara Adi Soemarmo Solo atau Pelabuhan Tangjung Mas Semarang.
Dari informasi yang didapatkan, mahasiswi yang beralamatkan di Jalan Raya Klampok, RT 03/05, Banjarnegara, tersebut naik travel ke Yogyakarta. Kota Gudeg menjadi tujuan karena ayahnya Sutarno (65) tengah dirawat di RS Sardjito Yogyakarta.
Wakil Rektor III UNS Prof Darsono mengatakan, pihaknya akan memberikan pendampingan psikologis secara khusus kepada Silvi. Dilihat dari gestur yang ditunjukkan Silvi, posisinya ditengarai mengalami trauma.
Bahkan kondisinya terlihat linglung dan semakin pendiam. Dalam pendampingan psikologi nantinya, diharapkan dapat mengurai apakah Silvi posisinya sebagai korban atau aktivis Gafatar.
Jika posisinya nanti adalah sebagai korban, maka pihak kampus siap menerima kembali Silvi sebagai mahasiswa guna meneruskan kuliah hingga sampai lulus sarjana.
Sementara, UNS belum mendapatkan informasi mengenai satu mahasiswi UNS lainnya Finda Amalia Maruf yang diduga juga ikut Gafatar. Finda beralamatkan di Pelem RT 1 RW 14 Purwosari, Wonogiri merupakan rekan satu angkatan dan jurusan Silvi.
Mahasiswa Fakultas Teknis jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota angkatan 2013 ini diketahui pulang setelah menjenguk orangtuanya yang tengah dirawat di Rumah Sakit (RS) Sardjito Yogyakarta.
Wakil Rektor III UNS Solo Prof Darsono mengatakan, kabar pulangnya Silvi dikirimkan oleh kakaknya Fikri yang kuliah di Yogyakarta.
“Saya menerima Whatsapp dari Fikri pada Senin 25 Januari 2016 sore sekitar pukul 17.30 WIB,” ungkap Wakil Dekan III Fakultas Teknis UNS, Selasa (26/1/2016).
Diperkirakan, Silvi kembali tidak bersamaan dengan pengikut Gafatar yang dipulangkan melalui Bandara Adi Soemarmo Solo atau Pelabuhan Tangjung Mas Semarang.
Dari informasi yang didapatkan, mahasiswi yang beralamatkan di Jalan Raya Klampok, RT 03/05, Banjarnegara, tersebut naik travel ke Yogyakarta. Kota Gudeg menjadi tujuan karena ayahnya Sutarno (65) tengah dirawat di RS Sardjito Yogyakarta.
Wakil Rektor III UNS Prof Darsono mengatakan, pihaknya akan memberikan pendampingan psikologis secara khusus kepada Silvi. Dilihat dari gestur yang ditunjukkan Silvi, posisinya ditengarai mengalami trauma.
Bahkan kondisinya terlihat linglung dan semakin pendiam. Dalam pendampingan psikologi nantinya, diharapkan dapat mengurai apakah Silvi posisinya sebagai korban atau aktivis Gafatar.
Jika posisinya nanti adalah sebagai korban, maka pihak kampus siap menerima kembali Silvi sebagai mahasiswa guna meneruskan kuliah hingga sampai lulus sarjana.
Sementara, UNS belum mendapatkan informasi mengenai satu mahasiswi UNS lainnya Finda Amalia Maruf yang diduga juga ikut Gafatar. Finda beralamatkan di Pelem RT 1 RW 14 Purwosari, Wonogiri merupakan rekan satu angkatan dan jurusan Silvi.
(san)