Menyedihkan, Empat Balita asal Nias Menderita Gizi Buruk

Jum'at, 22 Januari 2016 - 20:01 WIB
Menyedihkan, Empat Balita asal Nias Menderita Gizi Buruk
Menyedihkan, Empat Balita asal Nias Menderita Gizi Buruk
A A A
MEDAN - Empat anak di bawah lima tahun (Balita), asal kepuluan Nias, Sumatera Utara, diduga menderita gizi buruk. Ironisnya, hingga saat ini belum ada penangan khusus yang diberikan pemerintah setempat maupun Provinsi Sumatera Utara.

Empat balita tersebut yakni Fellianus Hulu(2), Kris (9 bulan). Keduanya berasal dari Kecamatan Alasan, Kabupaten Nias Utara dan masing-masing dari anak tersebut memiliki berat 5 kilogram.

Selanjutnya Meli (8 bulan), dengan berat badan 7 kilogram yang berasal dari Kabupaten Nias Barat. Selanjutnya, Danisman Tafonao (3), balita ini hanya memiliki berat badan 4 kilogram.

Menurut informasi di lapangan, ke empat penderita gizi buruk tersebut saat ini dirawat disalah satu klinik Yayasan Karya Faomasi Zoaya, Gunung Sitoli.

Para penderita pasien gizi buruk itu juga dirawat tidak menggunakan dana dari pemerintah, namun partisipasi dari anggaran yayasan tersebut.

"Danisman Tafonao baru empat hari dirawat di klinik ini," ungkap suster Klara Duha, pimpinan Yayasan Karya Faomasi Zoaya.

Dijelaskannya, umumnya para penderita itu dirawat kurang lebih 2 minggu. Para orang tua dari pasien itu hanya datang ke yayasan dan langsung memberikan anak mereka. "Anak ini kami rawat, karena orang tua mereka sudah menyerahkannya kepada kami," ujarnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, alasan para orang tua pasien menyerahkan anaknya disebabkan keterbatasan ekonomi. Orang tua dari pasien tersebut tidak mampu untuk membiayai perobatan anak mereka.

"Mereka ini berasal dari keluarga tidak mampu. Jangankan untuk berobat, untuk memenuhi kebutuhan hidup aja susah," imbuhnya.

Dia mengatakan, untuk biaya perobatan para pasien itu, hingga saat ini masih menggunakan uang yayasan, sehingga dia berharap kepada para donatur agar dapat membantu meringankan beban yang saat ini diderita anak-anak itu.

Dia menilai, ke-4 orang pasien gizi buruk tersebut sudah selayaknya dapat pengobatan maksimal dari pemerintah, karena mereka berasal dari keluarga tidak mampu.

Dia menegaskan, pihaknya akan terus merawat anak tersebut, meski tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah.

Sebab, sudah menjadi tanggung-jawab dari yayasan. "Tapi, bagaimanapun kondisinya, kami akan tetap menjaga dan merawat mereka," pungkasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6964 seconds (0.1#10.140)