Bobol Rumah Kosong, Kelompok Palembang Ditembak Aparat
A
A
A
SEMARANG - Aparat Polrestabes Semarang membekuk komplotan pencuri spesialis pembobol rumah kosong. Mereka adalah kelompok Palembang, jumlahnya empat tersangka, semua ditembak kakinya oleh polisi.
Masing – masing tersangka, Darkawi (49), warga ALang-Alang Lebar, Kota Palembang; Asmuni (48),warga Silaberanti Seberang Ulu, Kota Palembang, Rahmat (39),warga Sukarame Bandar Lampung dan Rudi Gunawan (34),warga Sukamantri, Kabupaten Tangerang. Darkawi adalah pimpinan kelompok ini.
Tersangka Asmuni, mengatakan saat beraksi mereka memetakan sasarannya hanya lima menit, setelah berputar-putar menggunakan mobil.
"Tahu kalau itu rumah kosong, lampu depan nyala, pagar tertutup," kata Asmuni di Mapolrestabes Semarang, Kamis (21/1/2016).
Mobil diparkir dekat TKP, mereka berbagi tugas. Sebagian menunggu, sebagian masuk ke rumah sasaran. Kunci atau pintu mereka congkel menggunakan linggis kecil yang sudah disiapkan.
Modus ini juga yang mereka gunakan pada Kamis 14 Januari 2016 di sebuah rumah di Vila Tembalang Blok D nomor 12 D, Kelurahan Bulusan, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, sekira pukul 12.15 WIB.
Komplotan ini mengunakan mobil Toyota Avanza Veloz warna putih B 1904 SZX saat beraksi. Mobil ini milik salah satu tersangka.
Korban adalah seorang mahasiswa, bernama Septian Aldo Pradita. Dari rumah itu, kawanan pencuri menggasak sebuah laptop, televisi, aneka perhiasan emas seberat 28,5gram, hingga dua arloji mewah. "Kami tinggal di Salatiga," lanjut Asmuni.
Sementara, Darkawi, enggan disebut pimpinan kelompok ini. "Semuanya punya ide dan mau (mencuri)," katanya.
Wakil Kepala Polrestabes Semarang AKBP Ade Sapari, mengatakan dari komplotan itu, tersangka Rudi Gunawan yang bertugas menunggu di mobil saat komplotannya membobol rumah.
"Waktu pencurian sekitar 10 menit, mengambil aneka barang elektronik dari rumah korban. Di Semarang, ada TKP di Tembalang, mereka juga beraksi di Salatiga," pungkasnya.
Masing – masing tersangka, Darkawi (49), warga ALang-Alang Lebar, Kota Palembang; Asmuni (48),warga Silaberanti Seberang Ulu, Kota Palembang, Rahmat (39),warga Sukarame Bandar Lampung dan Rudi Gunawan (34),warga Sukamantri, Kabupaten Tangerang. Darkawi adalah pimpinan kelompok ini.
Tersangka Asmuni, mengatakan saat beraksi mereka memetakan sasarannya hanya lima menit, setelah berputar-putar menggunakan mobil.
"Tahu kalau itu rumah kosong, lampu depan nyala, pagar tertutup," kata Asmuni di Mapolrestabes Semarang, Kamis (21/1/2016).
Mobil diparkir dekat TKP, mereka berbagi tugas. Sebagian menunggu, sebagian masuk ke rumah sasaran. Kunci atau pintu mereka congkel menggunakan linggis kecil yang sudah disiapkan.
Modus ini juga yang mereka gunakan pada Kamis 14 Januari 2016 di sebuah rumah di Vila Tembalang Blok D nomor 12 D, Kelurahan Bulusan, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, sekira pukul 12.15 WIB.
Komplotan ini mengunakan mobil Toyota Avanza Veloz warna putih B 1904 SZX saat beraksi. Mobil ini milik salah satu tersangka.
Korban adalah seorang mahasiswa, bernama Septian Aldo Pradita. Dari rumah itu, kawanan pencuri menggasak sebuah laptop, televisi, aneka perhiasan emas seberat 28,5gram, hingga dua arloji mewah. "Kami tinggal di Salatiga," lanjut Asmuni.
Sementara, Darkawi, enggan disebut pimpinan kelompok ini. "Semuanya punya ide dan mau (mencuri)," katanya.
Wakil Kepala Polrestabes Semarang AKBP Ade Sapari, mengatakan dari komplotan itu, tersangka Rudi Gunawan yang bertugas menunggu di mobil saat komplotannya membobol rumah.
"Waktu pencurian sekitar 10 menit, mengambil aneka barang elektronik dari rumah korban. Di Semarang, ada TKP di Tembalang, mereka juga beraksi di Salatiga," pungkasnya.
(nag)