Banser Blitar Siap Beri Perlindungan Eks Gafatar
A
A
A
BLITAR - Gerakan Pemuda Ansor dan Banser NU Kabupaten Blitar siap memberikan perlindungan kepada para eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) asal Kabupaten Blitar yang yang akan dipulangkan ke kampung halaman.
Sebab kepulangan sebanyak 29 orang, termasuk lima diantaranya anak-anak itu tidak tertutup kemungkinan mendapat pertentangan dari masyarakat sekitar.
"Meski nanti sudah dibina tidak tertutup kemungkinan mereka masih dikucilkan dan dimusuhi. Padahal ini juga saudara kita sendiri. Karenanya kita patut melindunginya, "ujar Ketua Satkorcab Banser NU Kabupaten Blitar Imron Rosadi kepada Koran Sindo Kamis 21 Januari 2016.
Informasi yang dihimpun, ada 29 orang warga Blitar terkait Gafatar yang dipulangkan dari Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat (Kalbar).
Berdasarkan data dari Pemkab Mempawah seluruh warga Blitar ini berasal dari Kecamatan Bakung, Kecamatan Kademangan dan Kecamatan Nglegok. Kemudian sebanyak 13 orang dari Kabupaten Trenggalek dan 9 orang dari Kediri.
Mereka semua itu termasuk dari 1.124 eks Gafatar yang dipulangkan dari Mempawah. Tidak hanya memberi perlindungan.
Menurut pria yang akrab disapa Baron, Ansor-Banser juga siap membantu proses "pertobatan". Sebab mereka dinilai sebagai kelompok militan yang senantiasa mengedepankan pendekatan ideologi.
Bagi Baron tanpa ada penjelasan rasional keagamaan dari ulama, ideologi atau keyakinan yang sudah mendarah daging akan sulit luntur.
Karenanya paska pembinaan pemerintah juga memiliki tugas melakukan pengawasan. "Dan pembinaan dalam rangka pertobatan itu harus dilakukan sungguh sungguh. Selain itu pemerintah juga harus membina masyarakat agar legowo menerima mereka yang sudah kembali ke jalan tobat," pungkasnya.
Sebab kepulangan sebanyak 29 orang, termasuk lima diantaranya anak-anak itu tidak tertutup kemungkinan mendapat pertentangan dari masyarakat sekitar.
"Meski nanti sudah dibina tidak tertutup kemungkinan mereka masih dikucilkan dan dimusuhi. Padahal ini juga saudara kita sendiri. Karenanya kita patut melindunginya, "ujar Ketua Satkorcab Banser NU Kabupaten Blitar Imron Rosadi kepada Koran Sindo Kamis 21 Januari 2016.
Informasi yang dihimpun, ada 29 orang warga Blitar terkait Gafatar yang dipulangkan dari Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat (Kalbar).
Berdasarkan data dari Pemkab Mempawah seluruh warga Blitar ini berasal dari Kecamatan Bakung, Kecamatan Kademangan dan Kecamatan Nglegok. Kemudian sebanyak 13 orang dari Kabupaten Trenggalek dan 9 orang dari Kediri.
Mereka semua itu termasuk dari 1.124 eks Gafatar yang dipulangkan dari Mempawah. Tidak hanya memberi perlindungan.
Menurut pria yang akrab disapa Baron, Ansor-Banser juga siap membantu proses "pertobatan". Sebab mereka dinilai sebagai kelompok militan yang senantiasa mengedepankan pendekatan ideologi.
Bagi Baron tanpa ada penjelasan rasional keagamaan dari ulama, ideologi atau keyakinan yang sudah mendarah daging akan sulit luntur.
Karenanya paska pembinaan pemerintah juga memiliki tugas melakukan pengawasan. "Dan pembinaan dalam rangka pertobatan itu harus dilakukan sungguh sungguh. Selain itu pemerintah juga harus membina masyarakat agar legowo menerima mereka yang sudah kembali ke jalan tobat," pungkasnya.
(nag)