Diduga Alami Gangguan Jiwa, Darma Tewas Setelah Menabrak Pagar
A
A
A
BATAM - Dalam kondisi terluka dibagian kepala dan tangan, Darma (45) warga Bukit Timur, Tanjung Uma, tewas di dalam ruang UGD RSBK pada Kamis (21/1/2016) dini hari.
Kematian korban ada dua versi, pihak kepolisian meninggal karena menabrak tembok pembatas perumahan. Sementara keluarga korban menduga, korban meninggal setelah dikeroyok oleh pihak sekuriti Perumahan Winner Millenium, Benkong Sadai.
Berdasarkan informasi di rumah sakit, sekitar pukul 00.00 korban dibawa ke rumah sakit dan saat diruang UGD korban dalam kondisi terluka pada bagian tangan, kaki kiri dan keningnya banyak mengeluarkan darah.
"Saat diobati korban terus meronta, makanya tangan korban diborgol saat ditangani tim medis," ujar salah seorang sumber di rumah sakit.
Sumber tadi menambahkan, sekitar empat jam korban menjalani perawatan nyawanya tak bisa diselamatkan lagi.
Pasalnya, korban mengalami pendarahan pada bagian kepalanya setelah terbentur benda tumpul. "Korban meninggal karena mengalami pendarahan dibagian kepalanya," katanya.
Hasan salah seorang kerabat korban mengatakan, sekitar pukul 07.00 WIB, ia mendapatkan informasi kalau korban meninggal dunia.
Namun, pada kematian korban terlihat ada kejanggalan. Pasalnya, informasi yang ia dapat korban sebelum meninggal kepalanya terbentur setelah menabrak tembok pembatas perumahan.
"Informasinya kepala korban terbentur tembok, tetapi kok ada luka juga di tangan dan kakinya," kata Hasan keheranan.
Hasan mengakui kalau korban ada mengalami gangguan jiwa dan beberapa hari sebelumnya.
korban rencananya akan dibawa ke rumah sakit di Bali untuk diobati. Tetapi, saat mau berangkat korban melarikan diri di Bandara. "Kita sudah ada rencana memulangkan korban, tetapi malah kejadian," ujarnya.
Dengan adanya kejadian ini, sambung Hasan, korban akan menjalani autopsi. Pasalnya, kematian korban ada kejanggalan dan ia juga mengaku belum melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian.
"Kita menunggu hasil autopsinya seperti apa, jika ada kejanggalan baru kita akan laporkan kejadian ini ke pihak kepolisian," katanya.
Terpisah Kanit Reskrim Polsek Bengkong Iptu Rasmen Simamora mengatakan, sekitar pukul 23.30 ia menerima laporan dari warga kalau ada yang tak sadarkan diri setelah menabrak tembok pembatas Perumahan Winner Millenium. "Mendapat laporan itu, korban akhirnya dibawa ke rumah sakit," ujarnya.
Mantan Kanit Polsek Sagulung ini mengatakan, sebelum kejadian korban sempat memukul salah seorang warga di Perumahan tersebut dan korban akhirnya dikejar oleh sekuriti perumahan.
Saat pengejaran, korban kepalanya membentur dinding pembatas perumahan hingga tak sadarkan diri. "Korban memukul orang tanpa sebab, makanya warga mengejar korban. Menurut keluarganya, korban mengalami gangguan jiwa," katanya.
Hingga saat ini, sambung Rasmen, pihak keluarga korban belum membuat laporan ke Polsek dan keluarga korban juga menerima akan kejadian ini. Bahkan, ia juga telah menerima surat keterangan gangguan jiwa korban dari keluarganya.
Kematian korban ada dua versi, pihak kepolisian meninggal karena menabrak tembok pembatas perumahan. Sementara keluarga korban menduga, korban meninggal setelah dikeroyok oleh pihak sekuriti Perumahan Winner Millenium, Benkong Sadai.
Berdasarkan informasi di rumah sakit, sekitar pukul 00.00 korban dibawa ke rumah sakit dan saat diruang UGD korban dalam kondisi terluka pada bagian tangan, kaki kiri dan keningnya banyak mengeluarkan darah.
"Saat diobati korban terus meronta, makanya tangan korban diborgol saat ditangani tim medis," ujar salah seorang sumber di rumah sakit.
Sumber tadi menambahkan, sekitar empat jam korban menjalani perawatan nyawanya tak bisa diselamatkan lagi.
Pasalnya, korban mengalami pendarahan pada bagian kepalanya setelah terbentur benda tumpul. "Korban meninggal karena mengalami pendarahan dibagian kepalanya," katanya.
Hasan salah seorang kerabat korban mengatakan, sekitar pukul 07.00 WIB, ia mendapatkan informasi kalau korban meninggal dunia.
Namun, pada kematian korban terlihat ada kejanggalan. Pasalnya, informasi yang ia dapat korban sebelum meninggal kepalanya terbentur setelah menabrak tembok pembatas perumahan.
"Informasinya kepala korban terbentur tembok, tetapi kok ada luka juga di tangan dan kakinya," kata Hasan keheranan.
Hasan mengakui kalau korban ada mengalami gangguan jiwa dan beberapa hari sebelumnya.
korban rencananya akan dibawa ke rumah sakit di Bali untuk diobati. Tetapi, saat mau berangkat korban melarikan diri di Bandara. "Kita sudah ada rencana memulangkan korban, tetapi malah kejadian," ujarnya.
Dengan adanya kejadian ini, sambung Hasan, korban akan menjalani autopsi. Pasalnya, kematian korban ada kejanggalan dan ia juga mengaku belum melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian.
"Kita menunggu hasil autopsinya seperti apa, jika ada kejanggalan baru kita akan laporkan kejadian ini ke pihak kepolisian," katanya.
Terpisah Kanit Reskrim Polsek Bengkong Iptu Rasmen Simamora mengatakan, sekitar pukul 23.30 ia menerima laporan dari warga kalau ada yang tak sadarkan diri setelah menabrak tembok pembatas Perumahan Winner Millenium. "Mendapat laporan itu, korban akhirnya dibawa ke rumah sakit," ujarnya.
Mantan Kanit Polsek Sagulung ini mengatakan, sebelum kejadian korban sempat memukul salah seorang warga di Perumahan tersebut dan korban akhirnya dikejar oleh sekuriti perumahan.
Saat pengejaran, korban kepalanya membentur dinding pembatas perumahan hingga tak sadarkan diri. "Korban memukul orang tanpa sebab, makanya warga mengejar korban. Menurut keluarganya, korban mengalami gangguan jiwa," katanya.
Hingga saat ini, sambung Rasmen, pihak keluarga korban belum membuat laporan ke Polsek dan keluarga korban juga menerima akan kejadian ini. Bahkan, ia juga telah menerima surat keterangan gangguan jiwa korban dari keluarganya.
(nag)