Dua Tanggul di Pasuruan Jebol, Banjir Mengancam
A
A
A
PASURUAN - Dua bangunan tanggul Sungai Kedung Larangan, Bangil Kabupaten Pasuruan dan Sungai Welang Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, jebol di awal musim penghujan. Jebolnya tanggul sungai yang menampung luberan air dari hulu pegunungan Arjuno dan Tengger ini berpotensi terjadinya banjir dan longsor di kawasan itu.
Jebolnya tanggul Sungai Kedunglarang sepanjang 20 meter terjadi setelah diguyur hujan beberapa hari lalu. Tanggul setinggi 4 meter tersebut ambrol karena fondasinya tergerus arus sungai.
Menurut warga sekitar, Muntholib, gejala ambrolnya tanggul yang membatasi dengan pemukiman warga tersebut sudah terlihat sejak beberapa waktu lalu. Pada beberapa bagian konstruksi tanggul yang dibangun sekitar tahun 2005 mengalami retak-retak. Karena tidak segera dilakukan perbaikan, tanggul tersebut akhirnya jebol.
"Warga sudah pernah melaporkan kondisi tanggul yang retak. Tanggul ini menjadi penahan luapan air sungai agar tidak menerjang kawasan perkampungan," kata Muntholib, Rabu (20/1/2016).
Sementara itu, tanggul darurat sepanjang 15 meter di Sungai Welang yang jebol saat banjir awal tahun 2015 kembali ambrol. Tumpukan bronjong karung berisi pasir dan tanah ini hanyut terbawa arus sungai.
Luapan Sungai Welang ini kerap menerjang kawasan permukiman di Kelurahan Karangketug, Kota Pasuruan dan memutus jalur pantura, Surabaya-Probolinggo.
Perbaikan tanggul Sungai Welang yang menjadi kewenangan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pemprov Jatim, hingga kini belum ada kejelasannya.
sebagai upaya antisipasi, Dinas PU Pemprov Jatim bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pasuruan telah melakukan perbaikan tanggul darurat yang ambrol.
"Kami akan menambal tanggul darurat yang jebol dengan tumpukan bronjong pasir. Agar lebih kuat, pada kedua sisi dipasang sesek bambu untuk menahan air sungai," kata Astofa, staf Dinas PU Pemprov Jatim.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan Bakti Jati Permana menyatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas untuk melakukan perbaikan tanggul Sungai Kedung Larangan yang jebol. Pada tahap awal, pihaknya segera melakukan perbaikan tanggul yang jebol dengan pemasangan bronjong pasir da batu.
"Kami sudah berkoordinasi dengan BBWS Brantas. Pada awal bulan Februari, kami akan melakukan perbaikan tanggul dengan memasang karung bronjong pasir dan batu," kata Bakti Jati Permana.
Jebolnya tanggul Sungai Kedunglarang sepanjang 20 meter terjadi setelah diguyur hujan beberapa hari lalu. Tanggul setinggi 4 meter tersebut ambrol karena fondasinya tergerus arus sungai.
Menurut warga sekitar, Muntholib, gejala ambrolnya tanggul yang membatasi dengan pemukiman warga tersebut sudah terlihat sejak beberapa waktu lalu. Pada beberapa bagian konstruksi tanggul yang dibangun sekitar tahun 2005 mengalami retak-retak. Karena tidak segera dilakukan perbaikan, tanggul tersebut akhirnya jebol.
"Warga sudah pernah melaporkan kondisi tanggul yang retak. Tanggul ini menjadi penahan luapan air sungai agar tidak menerjang kawasan perkampungan," kata Muntholib, Rabu (20/1/2016).
Sementara itu, tanggul darurat sepanjang 15 meter di Sungai Welang yang jebol saat banjir awal tahun 2015 kembali ambrol. Tumpukan bronjong karung berisi pasir dan tanah ini hanyut terbawa arus sungai.
Luapan Sungai Welang ini kerap menerjang kawasan permukiman di Kelurahan Karangketug, Kota Pasuruan dan memutus jalur pantura, Surabaya-Probolinggo.
Perbaikan tanggul Sungai Welang yang menjadi kewenangan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pemprov Jatim, hingga kini belum ada kejelasannya.
sebagai upaya antisipasi, Dinas PU Pemprov Jatim bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pasuruan telah melakukan perbaikan tanggul darurat yang ambrol.
"Kami akan menambal tanggul darurat yang jebol dengan tumpukan bronjong pasir. Agar lebih kuat, pada kedua sisi dipasang sesek bambu untuk menahan air sungai," kata Astofa, staf Dinas PU Pemprov Jatim.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan Bakti Jati Permana menyatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas untuk melakukan perbaikan tanggul Sungai Kedung Larangan yang jebol. Pada tahap awal, pihaknya segera melakukan perbaikan tanggul yang jebol dengan pemasangan bronjong pasir da batu.
"Kami sudah berkoordinasi dengan BBWS Brantas. Pada awal bulan Februari, kami akan melakukan perbaikan tanggul dengan memasang karung bronjong pasir dan batu," kata Bakti Jati Permana.
(zik)