Penjelasan Pemda DIY soal Anggaran Pemulangan Anggota Gafatar
A
A
A
YOGYAKARTA - Kepala Kesbanglinmas Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Agung Supriyono mengaku tidak ada anggaran untuk memulangkan warga Yogya yang eksodus ke Kalimantan bergabung dalam ormas Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Apalagi, diperoleh informasi jumlah orang yang eksodus ke Kalimantan tidak sedikit.
"Peruntukan anggaran untuk pemulangan tidak ada, kita akan bicarakan nanti dengan pimpinan," kata Agung saat dikonfirmasi, Selasa (19/1/2016).
Pihaknya mengaku belum ada titik temu terkait pemulangan jika nantinya ditemukan nama-nama pengikut Gafatar dari Yogyakarta. Dia mengaku awalnya hanya mendapat laporan dari Polda DIY bahwa mereka yang hilang berjumlah 36 orang.
Namun, seiring berjalannya waktu, jumlahnya semakin banyak. Hal itu sesuai dengan jumlah laporan orang hilang yang masuk ke Polda DIY.
Agung mengaku setiap anggaran yang dikeluarkan harus dipertanggungjawabkan. Begitu juga dengan semua dana yang dipergunakan untuk kepentingan instansinya harus mendapatkan persetujuan dari Dewan (DPRD DIY).
Sebelumnya, Ditreskrimum Polda DIY Kombes Pol Hudit Wahyudi mengaku kewalahan jika harus memulangkan ratusan orang asal Yogya dari Kalimantan. Sebab, tidak ada anggaran dari Kepolisian untuk memulangkan mereka.
"Sesuai rapat koordinasi kesbanglinmas kemarin, Pemda DIY ikut bertanggung jawab pembiayaan pemulangan mereka," jelasnya.
Menurutnya, orang yang pindah tanpa ada surat pindah dari tempat asal, akan menjadi masalah baru untuk pemerintahan yang ditempati. Tak heran, pemda di Kalimantan juga berupaya melakukan koordinasi dengan pemda lainnya.
"Kalau orang di sana (Kalimantan), tidak ada surat pindah (misal dari Yogya), itu nanti menjadi tanggung jawab pemerintah daerah."
PILIHAN:
Panasnya Rapat Pemulangan Jenazah Ahmad Muhazan
"Peruntukan anggaran untuk pemulangan tidak ada, kita akan bicarakan nanti dengan pimpinan," kata Agung saat dikonfirmasi, Selasa (19/1/2016).
Pihaknya mengaku belum ada titik temu terkait pemulangan jika nantinya ditemukan nama-nama pengikut Gafatar dari Yogyakarta. Dia mengaku awalnya hanya mendapat laporan dari Polda DIY bahwa mereka yang hilang berjumlah 36 orang.
Namun, seiring berjalannya waktu, jumlahnya semakin banyak. Hal itu sesuai dengan jumlah laporan orang hilang yang masuk ke Polda DIY.
Agung mengaku setiap anggaran yang dikeluarkan harus dipertanggungjawabkan. Begitu juga dengan semua dana yang dipergunakan untuk kepentingan instansinya harus mendapatkan persetujuan dari Dewan (DPRD DIY).
Sebelumnya, Ditreskrimum Polda DIY Kombes Pol Hudit Wahyudi mengaku kewalahan jika harus memulangkan ratusan orang asal Yogya dari Kalimantan. Sebab, tidak ada anggaran dari Kepolisian untuk memulangkan mereka.
"Sesuai rapat koordinasi kesbanglinmas kemarin, Pemda DIY ikut bertanggung jawab pembiayaan pemulangan mereka," jelasnya.
Menurutnya, orang yang pindah tanpa ada surat pindah dari tempat asal, akan menjadi masalah baru untuk pemerintahan yang ditempati. Tak heran, pemda di Kalimantan juga berupaya melakukan koordinasi dengan pemda lainnya.
"Kalau orang di sana (Kalimantan), tidak ada surat pindah (misal dari Yogya), itu nanti menjadi tanggung jawab pemerintah daerah."
PILIHAN:
Panasnya Rapat Pemulangan Jenazah Ahmad Muhazan
(zik)