Banjir di Kampar Tenggelamkan Bocah SD
A
A
A
PEKANBARU - Seorang bocah bernama Rifal Afdi (10) hilang ditelan banjir di Desa Palung Raya, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau. Hingga saat ini tim SAR masih mencari bocah kelas V SD tersebut.
"Hingga saat ini personil bersama tim SAR dibantu masyarakat masih melakukan pencaharian korban. Hilangnya korban setelah hari kita menerima laporan dari pihak keluarga," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo Senin (18/1/2016).
Berdasarkan laporan orang tua korban In Afrianto, peristiwa itu bermula saat dirinya bersama anaknya pergi membeli minyak tanah dari Jalan Lingkar Desa Palung Raya Dusun III ke Dusus I harus melewati genangan air setinggi 1,2 meter yang disebabkan banjir kemarin sore.
Kemudian orangtua korban meminta putranya untuk menunggu di tepi jalan. Sebelum pergi, orangtua korban berpesan agar anaknya tetap ditepi jalan dan jangan kemana-kemana karena saat ini sedang banjir. Rifal pun mengamini apa yang dikatakan ayahnya untuk tidak pergi.
Setelah itu orangtua bergerak ke Dusun I dengan menggunakan sampan. Namun sebelum pergi dia kembali mengingatkan jangan pergi, jika ayahnya lama pulang, dia meminta Rifal agar pulang ke rumah saja.
Usai membeli minyak tanah di kampung seberang, In Afrianto kembali tempat dia meninggalkan putranya. Dia terkejut ketika tidak mendapati anaknya. Dia berusaha mencari dan menanyakan kepada warga.
"Ada saksi mata menyebut korban pergi bersama temannya di areal Jalan Lingkar. Daerah situ merupakan daerah banjir. Saksi mata menyebut korban bermain di sana dan tenggelam. Warga sempat menggigatkan namun korban bersama teman-temannya tetap bermain di sana," pungkasnya.
"Hingga saat ini personil bersama tim SAR dibantu masyarakat masih melakukan pencaharian korban. Hilangnya korban setelah hari kita menerima laporan dari pihak keluarga," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo Senin (18/1/2016).
Berdasarkan laporan orang tua korban In Afrianto, peristiwa itu bermula saat dirinya bersama anaknya pergi membeli minyak tanah dari Jalan Lingkar Desa Palung Raya Dusun III ke Dusus I harus melewati genangan air setinggi 1,2 meter yang disebabkan banjir kemarin sore.
Kemudian orangtua korban meminta putranya untuk menunggu di tepi jalan. Sebelum pergi, orangtua korban berpesan agar anaknya tetap ditepi jalan dan jangan kemana-kemana karena saat ini sedang banjir. Rifal pun mengamini apa yang dikatakan ayahnya untuk tidak pergi.
Setelah itu orangtua bergerak ke Dusun I dengan menggunakan sampan. Namun sebelum pergi dia kembali mengingatkan jangan pergi, jika ayahnya lama pulang, dia meminta Rifal agar pulang ke rumah saja.
Usai membeli minyak tanah di kampung seberang, In Afrianto kembali tempat dia meninggalkan putranya. Dia terkejut ketika tidak mendapati anaknya. Dia berusaha mencari dan menanyakan kepada warga.
"Ada saksi mata menyebut korban pergi bersama temannya di areal Jalan Lingkar. Daerah situ merupakan daerah banjir. Saksi mata menyebut korban bermain di sana dan tenggelam. Warga sempat menggigatkan namun korban bersama teman-temannya tetap bermain di sana," pungkasnya.
(nag)