Ketua DPD Gafatar: Kami Tidak Percaya Pemerintah
A
A
A
BUKITTINGGI - Ketua DPD Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) Provinsi Sumatera Barat Eko Riswanto mengatakan, Gafatar muncul akibat masyarakat tidak percaya lagi dengan pemerintah yang tidak bisa memberikan teladan.
"Yang menjadi perhatian kami adalah permasalahan moral, dekadensi moral, kemudian gerakan ini muncul ditengah-tengah rasa pesimisnya masyarakat," katanya, seperti dikutip dalam dalam laman Youtube, Jumat (15/1/2016).
Ditambahkan dia, rasa kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah semakin berkurang akibat perbuatan pemerintah sendiri yang belum bisa memberikan teladan secara optimal kepada masyarakat.
"Oleh sebab itu, kami sebuah Gerakan Fajar Nusantara, organisasi kemasyarakatan yang bergerak di bidang sosial budaya dan ilmiah tergerak untuk berperan aktif memberikan darma baktinya melalui gotong royong," ungkapnya.
Dalam tayangan video yang diposting pemilik akun Gafatar DPK Bukittinggi itu juga menampilkan wawancara Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kayu Kubu Eril Anwar yang menyatakan kewaspadaannya terhadap Gafatar.
"Masyarakat kami tidak gampang menerima sesuatu, apalagi menyangkut ideologi dan agama. Ormas Gafatar dalam merekrut anggota terkesan diawali dengan menarik simpati masyarakat dan pemerintah melalu aksi sosial,"
Gafatar Bukittinggi bermarkas di Jalan Lakuang, Pulai Anak Aia, Kota Bukittinggi. Setelah Ketua Dewan Pimpinan Kota (DPK) Gafatar Muhammad Ridha Daulay ke Sulawesi, ormas Gafatar inipun akhirnya membubarkan diri.
"Yang menjadi perhatian kami adalah permasalahan moral, dekadensi moral, kemudian gerakan ini muncul ditengah-tengah rasa pesimisnya masyarakat," katanya, seperti dikutip dalam dalam laman Youtube, Jumat (15/1/2016).
Ditambahkan dia, rasa kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah semakin berkurang akibat perbuatan pemerintah sendiri yang belum bisa memberikan teladan secara optimal kepada masyarakat.
"Oleh sebab itu, kami sebuah Gerakan Fajar Nusantara, organisasi kemasyarakatan yang bergerak di bidang sosial budaya dan ilmiah tergerak untuk berperan aktif memberikan darma baktinya melalui gotong royong," ungkapnya.
Dalam tayangan video yang diposting pemilik akun Gafatar DPK Bukittinggi itu juga menampilkan wawancara Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kayu Kubu Eril Anwar yang menyatakan kewaspadaannya terhadap Gafatar.
"Masyarakat kami tidak gampang menerima sesuatu, apalagi menyangkut ideologi dan agama. Ormas Gafatar dalam merekrut anggota terkesan diawali dengan menarik simpati masyarakat dan pemerintah melalu aksi sosial,"
Gafatar Bukittinggi bermarkas di Jalan Lakuang, Pulai Anak Aia, Kota Bukittinggi. Setelah Ketua Dewan Pimpinan Kota (DPK) Gafatar Muhammad Ridha Daulay ke Sulawesi, ormas Gafatar inipun akhirnya membubarkan diri.
(san)