Warga Bukittinggi Temukan Bayi Perempuan di Pinggir Jalan
A
A
A
BUKITTINGGI - Warga Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, menemukan sesosok bayi mungil cantik tergeletak dan menangis di pinggir jalan di dekat kolam ikan. Saat ditemukan, bayi yang diperkirakan berusia 10 hari ini dalam kondisi pucat kedinginan, berbalut kain panjang basah akibat luapan air kolam.
Bayi itu ditemukan warga pada Rabu (6/1/2016) pukul 21.30 WIB. Kini, bayi itu dirawat oleh bidan di Jalan Kurai Balai Banyak, Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh, Kota Bukittinggi.
Bidan Misdar mengatakan, bayi malang berjenis kelamin perempuan ini sebelumnya ditemukan oleh warga di pinggir jalan di sebelah kolam ikan, Jalan Pakoan Koto Katiak, Parit Antang, sekitar 1 kilometer dari rumahnya.
"Saat ditemukan dia menangis, sehat, tentunya kedinginan karena di luar dan basah kena air. Dilihat dari keadaannya, karena tali pusar sudah lepas dan bersih, diperkirakan umurnya 10 hari. Tali pusar biasanya lepas dalam seminggu, tapi ini sudah bersih, tidak ada bekas darah," jelasnya, Kamis (7/1/2016).
Menurut Misdar, bayi ini ditemukan oleh Marajo, pemilik kolam ikan yang hendak memasukkan ikan ke dalam kolam. Saat itulah Marajo bersama rekannya mendengar suara bayi menangis.
Saat sumber suara didekati, Marajo melihat ada kain berisi bayi yang bergerak di pinggir jalan. Temuan ini langsung dilaporkan ke bidan dan pihak kepolisian Polsek Kota Bukittinggi.
Sementara itu, hingga saat ini tempat praktik bidan Misdar masih dikerubungi oleh masyarakat setempat yang ingin melihat bayi itu. Beberapa orang bahkan berminat untuk mengasuhnya.
Pihak kepolisian masih menyelidiki siapa orangtua yang tega membuang bayi yang dilahirkannya ini.
Bayi itu ditemukan warga pada Rabu (6/1/2016) pukul 21.30 WIB. Kini, bayi itu dirawat oleh bidan di Jalan Kurai Balai Banyak, Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh, Kota Bukittinggi.
Bidan Misdar mengatakan, bayi malang berjenis kelamin perempuan ini sebelumnya ditemukan oleh warga di pinggir jalan di sebelah kolam ikan, Jalan Pakoan Koto Katiak, Parit Antang, sekitar 1 kilometer dari rumahnya.
"Saat ditemukan dia menangis, sehat, tentunya kedinginan karena di luar dan basah kena air. Dilihat dari keadaannya, karena tali pusar sudah lepas dan bersih, diperkirakan umurnya 10 hari. Tali pusar biasanya lepas dalam seminggu, tapi ini sudah bersih, tidak ada bekas darah," jelasnya, Kamis (7/1/2016).
Menurut Misdar, bayi ini ditemukan oleh Marajo, pemilik kolam ikan yang hendak memasukkan ikan ke dalam kolam. Saat itulah Marajo bersama rekannya mendengar suara bayi menangis.
Saat sumber suara didekati, Marajo melihat ada kain berisi bayi yang bergerak di pinggir jalan. Temuan ini langsung dilaporkan ke bidan dan pihak kepolisian Polsek Kota Bukittinggi.
Sementara itu, hingga saat ini tempat praktik bidan Misdar masih dikerubungi oleh masyarakat setempat yang ingin melihat bayi itu. Beberapa orang bahkan berminat untuk mengasuhnya.
Pihak kepolisian masih menyelidiki siapa orangtua yang tega membuang bayi yang dilahirkannya ini.
(zik)