Ngebut Hindari Razia, Pelajar SMP Tewas Masuk Jurang

Selasa, 05 Januari 2016 - 16:58 WIB
Ngebut Hindari Razia,...
Ngebut Hindari Razia, Pelajar SMP Tewas Masuk Jurang
A A A
GUNUNGKIDUL - Penertiban aksi balapan liar di Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) di Desa Monggol, Saptosari yang dilakukan kepolisian berujung petaka. Seorang remaja tewas masuk jurang lantaran melarikan diri saat melihat lampu rotator mobil polisi mendekati lokasi balapan liar.

Informasi yang berhasil dihimpun wartawan menyebutkan, peristiwa ini berawal dari aksi balapan liar yang dilakukan tiap malam hari di jalur tersebut. Pada Sabtu 2 Januari 2016 malam, petugas kepolisian sektor Paliyan melakukan patroli.

Lantaran takut ada patroli polisi, sekelompok remaja tersebut akhirnya lari tunggang langgang. Waktu itu, Bayu Ari Risnandi (16) yang diboncengkan adiknya Amrulah (14), melarikan diri.

Dengan kecepatan tinggi lantaran takut, keduanya melaju ke arah Saptosari. Padahal petugas hanya berhenti di lokasi.
Diduga panik, Amrulah yang masih duduk di bangku SMP ini tidak bisa menguasai laju kendaraannya hingga masuk jurang sedalam empat meter.

Keduanya mengalami luka parah dan oleh teman temannya langsung ditolong. Namun sayang, Bayu Ari Risnandi tewas dalam peristiwa tersebut. Sedangkan adiknya menderita luka cukup parah di bagian kaki.

Kapolsek Paliyan AKP Catur Widodo membenarkan adanya kejadian tersebut. Namun kasus kecelakaan maut tersebut tidak diteruskan prosesnya atas permintaan pihak keluarga.

"Keluarga sudah membuat surat pernyataan yang isinya ikhlas atas kejadian tersebut dan tidak akan menuntut pihak manapun," terangnya, Selasa (5/1/2015).

Dijelaskannya, kegiatan patroli tersebut dilakukan atas dasar laporan warga yang resah dengan aksi balap liar. Pihaknya segera menindaklanjuti dengan melakukan patroli hingga lokasi.

"Semua lari tunggang langgang. Kemungkinan korban dan adiknya panik hingga tidak kontrol dengan kendaraannya," lanjutnya.

Terpisah, Kasatlantas Polres Gunungkidul AKP Andrey Valentino mengatakan, aksi balap liar merupakan kegiatan melawan aturan. Dia berharap remaja bisa menyalurkan hobi balap di lintasan resmi.

"Ini sangat penting, jangan sampai justru melakukan aksi liar di jalan. Selain membahayakan diri juga pengguna jalan yang lain," ulasnya.

Sebelumnya, jajaran kepolisian sudah sering melakukan patroli balapan liar tersebut. Sudah banyak remaja yang terpaksa berurusan dengan polisi lantaran pelanggaran yang dilakukan sehingga kena sanksi tilang.

Selain itu juga upaya untuk membawa kelengkapan kendaraan yang terjaring razia sebelum di bawa pulang pemiliknya dilakukan. Namun ternyata warga belum kapok dan masih terus melakukan aksi balap liar.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0904 seconds (0.1#10.140)