Ini Kronologis Kades di NTT yang Tewas Diberondong Peluru
A
A
A
RETO - Aparat kepolisian belum bisa mengungkap siapa pelaku dibalik penembakan yang menyebabkan tewasnya Yopi Hilli (36) pejabat sementara Kades Lidor NTT.
Sesuai hasil interogasi polisi kepada sejumlah saksi yang mengetahui peristiwa sebelum korban meninggal ditembak menyebutkan, sekitar pukul 21.30 Wita korban datang ke rumah Matias Apri Balla menggunakan sepeda motor untuk mengambil Surat BKH Bantuan Sosial serta proposal.
Setelah duduk berbincang-bincang beberapa lama, korban kemudian pamit pulang, namun saat tiba di luar datang dari arah barat ke timur dua sepeda motor dan sempat mengarahkan cahaya lampu ke arah motor milik korban yang sedang parkir di luar pagar rumah milik saksi lalu kedua sepeda motor itu lewat ke arah timur.
Tak berselang lama, korban pun lari kembali ke rumah saksi dan saat itu terdengar satu kali bunyi tembakan dan korban pun jatuh tersungkur.
Kapolres Rote-Ndao, AKBP Murri Miranda, mengatakan pelaksanaan gelar perkara dan pencarian alat bukti sudah dilakukan pasca kejadian itu dan akan digelarkan lagi tim lidik, tim mindik dan tim riksa.
“Untuk motifnya belum bisa kita ungkapkan karena masih melaksanakan penyelidikan dengan tim khusus yang sudah kita bentuk,” jelas Murri Miranda, Selasa, (5/1/2016).
Sesuai hasil interogasi polisi kepada sejumlah saksi yang mengetahui peristiwa sebelum korban meninggal ditembak menyebutkan, sekitar pukul 21.30 Wita korban datang ke rumah Matias Apri Balla menggunakan sepeda motor untuk mengambil Surat BKH Bantuan Sosial serta proposal.
Setelah duduk berbincang-bincang beberapa lama, korban kemudian pamit pulang, namun saat tiba di luar datang dari arah barat ke timur dua sepeda motor dan sempat mengarahkan cahaya lampu ke arah motor milik korban yang sedang parkir di luar pagar rumah milik saksi lalu kedua sepeda motor itu lewat ke arah timur.
Tak berselang lama, korban pun lari kembali ke rumah saksi dan saat itu terdengar satu kali bunyi tembakan dan korban pun jatuh tersungkur.
Kapolres Rote-Ndao, AKBP Murri Miranda, mengatakan pelaksanaan gelar perkara dan pencarian alat bukti sudah dilakukan pasca kejadian itu dan akan digelarkan lagi tim lidik, tim mindik dan tim riksa.
“Untuk motifnya belum bisa kita ungkapkan karena masih melaksanakan penyelidikan dengan tim khusus yang sudah kita bentuk,” jelas Murri Miranda, Selasa, (5/1/2016).
(sms)