Jalan Raya Tanjungsiang-Sumedang longsor, Sepuluh Rumah Terendam
A
A
A
SUBANG - Sepuluh rumah warga di Kampung Citamiang, Desa Kawungluwuk, Tanjungsiang, Subang terendam luapan air sungai, Rabu 30 Desember 2015 malam.
Sungai tersebut meluap akibat tertimbun material tanah dan batu, dari bahu jalan provinsi penghubung Tanjungsiang-Sumedang, yang mengalami longsor.
"Jalan provinsi ini longsor, karena tembok penahan tanah ambrol, dan materialnya menutup saluran sungai. Akibatnya air sungai meluap dan menggenangi sepuluh rumah warga," ujar Camat Tanjungsiang, Agus Hendra, Kamis (31/12/2015).
Akibat longsor, sebagian bahu jalan lainnya di ruas milik provinsi itu, sudah mengalami retak-retak dan rawan tergerus. Untuk mengantisipasi longsor susulan, pihaknya berkoordinasi dengan dinas terkait guna melakukan perbaikan darurat.
"Saat ini, genangan air yang merendam rumah warga sudah surut. Sebagian saluran sungai yang tertutup tanah longsoran sudah dibersihkan," tutur Agus.
Sementara, untuk mencegah terjadinya potensi kecelakaan lalu lintas, petugas Polsek Tanjungsiang sudah memasang garis polisi dan memasang rambu peringatan di lokasi jalan yang longsor.
"Lokasinya sudah kami amankan. Jalan ini longsor karena TPT yang dibangun dinas bina marga provinsi, ambrol, diduga akibat guyuran hujan dan tanah labil," timpal Kapolsek Tanjungsiang Ipda Asep Rahmat.
Berdasarkan data yang dihimpun, sepanjang November-Desember, sedikitnya terjadi tiga kali kasus longsor.
Yakni, jalan penghubung Desa Gardusayang-Mayang Kecamatan Cisalak pada November lalu, areal sawah seluas dua hektar di Desa Pasanggrahan Kecamatan Cisalak, yang menyebabkan 40 warga diungsikan, serta jalan provinsi penghubung Tanjungsiang-Sumedang.
"Untuk menangani bencana tersebut, terutama longsor dan banjir, pemerintah sudah alokasikan dana bencana hingga Rp7 miliar," imbuh Bupati Subang Ojang Sohandi.
Sungai tersebut meluap akibat tertimbun material tanah dan batu, dari bahu jalan provinsi penghubung Tanjungsiang-Sumedang, yang mengalami longsor.
"Jalan provinsi ini longsor, karena tembok penahan tanah ambrol, dan materialnya menutup saluran sungai. Akibatnya air sungai meluap dan menggenangi sepuluh rumah warga," ujar Camat Tanjungsiang, Agus Hendra, Kamis (31/12/2015).
Akibat longsor, sebagian bahu jalan lainnya di ruas milik provinsi itu, sudah mengalami retak-retak dan rawan tergerus. Untuk mengantisipasi longsor susulan, pihaknya berkoordinasi dengan dinas terkait guna melakukan perbaikan darurat.
"Saat ini, genangan air yang merendam rumah warga sudah surut. Sebagian saluran sungai yang tertutup tanah longsoran sudah dibersihkan," tutur Agus.
Sementara, untuk mencegah terjadinya potensi kecelakaan lalu lintas, petugas Polsek Tanjungsiang sudah memasang garis polisi dan memasang rambu peringatan di lokasi jalan yang longsor.
"Lokasinya sudah kami amankan. Jalan ini longsor karena TPT yang dibangun dinas bina marga provinsi, ambrol, diduga akibat guyuran hujan dan tanah labil," timpal Kapolsek Tanjungsiang Ipda Asep Rahmat.
Berdasarkan data yang dihimpun, sepanjang November-Desember, sedikitnya terjadi tiga kali kasus longsor.
Yakni, jalan penghubung Desa Gardusayang-Mayang Kecamatan Cisalak pada November lalu, areal sawah seluas dua hektar di Desa Pasanggrahan Kecamatan Cisalak, yang menyebabkan 40 warga diungsikan, serta jalan provinsi penghubung Tanjungsiang-Sumedang.
"Untuk menangani bencana tersebut, terutama longsor dan banjir, pemerintah sudah alokasikan dana bencana hingga Rp7 miliar," imbuh Bupati Subang Ojang Sohandi.
(nag)