Masyarakat Makin Buas, Sebulan 3 Pelaku Kriminal Tewas Dimassa
A
A
A
KARAWANG - Dalam kurun waktu satu bulan ke belakang terjadi empat kasus main hakim sendiri yang menimpa pelaku kejahatan yang kepergok warga saat tengah melakukan aksi kejahatan.
Dari empat kasus itu, tiga kasus mengakibatkan pelaku tewas dihakimi massa. Sementara satu kasus lagi pelakunya dalam kondisi kritis.
Seperti yang terjadi di Klari seorang pelaku pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) tewas akibat dihakimi massa saat mencuri sepeda motor jenis Yamaha MX dengan Nopol G 38890 P milik korban Fauzan Aziz warga Perum Mustika Indah Desa Cibalongsari, Kecamatan Klari.
Peristiwa itu terjadi saat motor korban yang ditinggal dan di parkir oleh pemiliknya yang menunaikan ibadah salat subuh di masjid Abdurohman.
Nasib nahas juga menimpa seorang pria tanpa identitas yang tewas akibat dihakimi massa saat kepergok mencuri dua ekor hewan domba milik warga bernama Soip (65) warga Kampung Penambahan, RT 10/04, Desa Kertasari, Kecamatan Pangkalan.
Peristiwa pencurian berawal saat kedua pelaku yang menggunakan sepeda motor jenis matic Vario terlihat membawa empat ekor domba hasil curian di dalam karung milik warga Soip (65), warga Kampung Cigintung Kertasari, Kecamatan Pangkalan.
Namun saat pelaku akan membawa kabur domba hasil curiaan ada warga yang mengetahuinya dan langsung dikejar dan diteriaki maling dan tertangkap warga.
Seorang pelaku pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) tanpa identitas juga tewas mengenaskan akibat dihakimi massa saat keperok mencuri sepeda motor milik korban bernama Jafar Pahrudin (22) yang terparkir di depan rumah, di Kampung Baged RT13/04, Desa Kertasari, Kecamatan Pangkalan.
Kasatreskrim AKP Doni Satria Wicaksono mengatakan, pihaknya sangat mendukung partisipasi masyarakat membantu kepolisian mencegah terjadinya kejahatan. Hanya saja menurutnya masyarakat tidak boleh menghakimi sendiri pelaku kejahatan.
Apalagi jika itu mengakibatkan pelakunya tewas. "Kami dukung itu karena jumlah polisi terbatas. Tetapi l itu tidak boleh dilakukan secara keterlaluan apalagi pelakunya sampaai tewas," katanya.
Doni mengungkapkan pihaknya akan melakukan sosialisasi kepada masyarkat untuk meminimalisir aksi main hakim sendiri. Masyarakat boleh berpartisipasi dalam membantu kepolisian namun jangan sampai kebablasan.
"Jujur kami merasa terbantu tapi jangan sampai pelakunya tewas. Ya kalau hanya sedikit dijewer ya kami maklum karena mungkin mereka emosi," pungkasnya.
Dari empat kasus itu, tiga kasus mengakibatkan pelaku tewas dihakimi massa. Sementara satu kasus lagi pelakunya dalam kondisi kritis.
Seperti yang terjadi di Klari seorang pelaku pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) tewas akibat dihakimi massa saat mencuri sepeda motor jenis Yamaha MX dengan Nopol G 38890 P milik korban Fauzan Aziz warga Perum Mustika Indah Desa Cibalongsari, Kecamatan Klari.
Peristiwa itu terjadi saat motor korban yang ditinggal dan di parkir oleh pemiliknya yang menunaikan ibadah salat subuh di masjid Abdurohman.
Nasib nahas juga menimpa seorang pria tanpa identitas yang tewas akibat dihakimi massa saat kepergok mencuri dua ekor hewan domba milik warga bernama Soip (65) warga Kampung Penambahan, RT 10/04, Desa Kertasari, Kecamatan Pangkalan.
Peristiwa pencurian berawal saat kedua pelaku yang menggunakan sepeda motor jenis matic Vario terlihat membawa empat ekor domba hasil curian di dalam karung milik warga Soip (65), warga Kampung Cigintung Kertasari, Kecamatan Pangkalan.
Namun saat pelaku akan membawa kabur domba hasil curiaan ada warga yang mengetahuinya dan langsung dikejar dan diteriaki maling dan tertangkap warga.
Seorang pelaku pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) tanpa identitas juga tewas mengenaskan akibat dihakimi massa saat keperok mencuri sepeda motor milik korban bernama Jafar Pahrudin (22) yang terparkir di depan rumah, di Kampung Baged RT13/04, Desa Kertasari, Kecamatan Pangkalan.
Kasatreskrim AKP Doni Satria Wicaksono mengatakan, pihaknya sangat mendukung partisipasi masyarakat membantu kepolisian mencegah terjadinya kejahatan. Hanya saja menurutnya masyarakat tidak boleh menghakimi sendiri pelaku kejahatan.
Apalagi jika itu mengakibatkan pelakunya tewas. "Kami dukung itu karena jumlah polisi terbatas. Tetapi l itu tidak boleh dilakukan secara keterlaluan apalagi pelakunya sampaai tewas," katanya.
Doni mengungkapkan pihaknya akan melakukan sosialisasi kepada masyarkat untuk meminimalisir aksi main hakim sendiri. Masyarakat boleh berpartisipasi dalam membantu kepolisian namun jangan sampai kebablasan.
"Jujur kami merasa terbantu tapi jangan sampai pelakunya tewas. Ya kalau hanya sedikit dijewer ya kami maklum karena mungkin mereka emosi," pungkasnya.
(san)