Tim Forensik Polda Bali Manipulasi Darah di Kamar Margareta

Selasa, 15 Desember 2015 - 23:42 WIB
Tim Forensik Polda Bali...
Tim Forensik Polda Bali Manipulasi Darah di Kamar Margareta
A A A
DENPASAR - Tim Ahli Laboratorium Forensik dari Polda Bali Ngurah Wijaya Putra mencabut keterangan hasil tes darah yang ada di kamar terdakwa Margriet Christina Megawe (Margareta).

Ngurah mengatakan, hasilnya tidak benar sehingga pihaknya mencabut hasil tersebut. Awalnya saksi ahli ini menyebutkan bahwa darah di kamar Margareta darah Engeline Margriet Megawe (Angeline).

Namun setelah dicerca pertanyaan oleh Hakim Majelis, Jaksa Penuntut Umum, dan kuasa hukum terdakwa Agus Tae Hamda May, akhirnya polisi itu mengatakan hasilnya tidak benar dan salah.

Ada tujuh titik darah di kamar Margareta dan hanya ada satu darah yang terbukti milik ibu angkat korban. Sementara enam titik darah tidak dianalisa, karena menurut tim forensik darah tersebut sudah rusak.

Seperti diketahui, sebelumnya Ngurah menyatakan, melakukan penyidikan di rumah Margareta sekitar enam kali, di antaranya pada 10, 11, 12, 15, 16, dan 20 Juni 2015.

Kesimpulan Ngurah pertama menyatakan, enam kali ke TKP menganalisa dari profil darah ini tidak ada satupun darah Engeline Margriet Megawe (Angeline)

"Profil darah di kamar Agus Tae milik Agus, di kamar Margareta juga milik Margareta," jelasnya, di Pengadilan Negeri Denpasar, Selasa (15/12/2015).

Namun pada kesimpulanya Ngurah mengatakan tidak ada darah manusia, tetapi darah hewan. Kemudian saksi ahli menyebutkan bahwa ada darah perempuan di tisu di kamar Margareta.

Dari hasil tersebut diketahui bahwa hasil laboratorium forensik tersebut adalah bohong. Saat itu juga polisi ini langsung dirundung pertanyaan oleh Hakim Majelis, Jaksa Penuntut Umum, dan kuasa hukum terdakwa Agus.

Saat itu juga polisi ini berusaha membuktikan bahwa laporanya itu benar, dia sempat mencari-cari bahwa hasil laboratorium itu benar. Pada akhirnya, ahli laboratorium forensik dari polda ini membatalkan dua laporannya.

Dalam keterangannya dia mengaku tidak tahu apakah cipratan darah-darah di semua titik di kamar tidur, kamar mandi, dan dapur itu milik Angeline atau tidak. "Tidak semua darah yang kita ambil itu sempurna. Tapi yang tadi saya ralat," ujarnya.

Dia mengaku tidak mengetahui tes DNA milik korban. Dia menjelaskan, bahwa banyak darah yang tidak bisa dianalisa. Sehingga pihaknya tidak bisa memastikan bahwa darah yang tidak disowab itu merupakan darah Angeline.

"Maaf keterangan saya ralat yang mulia," paparnya tampak agak kebingungan.

Dari hal tersebut, Hotman Paris Hutapea menyatakan bahwa darah Angeline tidak diteliti. Bahkan Hotman Paris juga menyatakan kepada polisi tersebut apakah hasil laboratorium itu sesuai dengan pesanan.

"Jangan-jangan hasil lab ini sesuai dengan pesanan," terang Hotman.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6556 seconds (0.1#10.140)