Masuk Wisata Halal, Lombok Banjir Turis asal Arab
A
A
A
LOMBOK - Sejak dinobatkan menjadi The Best Halal Destination Award 2015 dan The Best Halal Honeymoon Award 2015 di Abu Dhabi, UAE, pariwisata di Lombok semakin bergeliat.
Hadi Faisal, pemilik hotel di dekat Bandara International Lombok (BIL) mengatakan, sejak Lombok menjadi pariwisata halal banyak wisatawan asal Arab Saudi dan Singapura yang datang berkunjung.
"Wisatawan dari Arab itu tidak pelit, tidak irit, dan mau yang terbaik. Saya sudah mengalami sendiri. Kami pelaku bisnis pariwisata merasakan manfaat itu," katanya saat diskusi dengan Menteri Pariwisata Arief Yahya, Selasa (15/12/2015).
Para wisatawan asal Arab itu suka menetap dalam waktu lama di Lombok. Terlebih, mereka dikatakannya loyal dan tidak sungkan untuk menginap di hotel berbintang.
Namun berbeda lagi dengan para wisatawan asal Singapura. Mereka banyak yang tertarik dengan wisata keagamaan di Lombok, selain dengan wisata alamnya yang indah.
"Mereka minta kalender kegiatan yang terkait dengan budaya Muslim di Lombok. Mereka ingin melihat suasana Idul Adha dan ingin berkorban di sini. Mereka juga ingin melihat suasana Ramadan di sini," terangnya.
Selain itu, juga suasana Hari Besar 1 Muharram, Tahun Baru Islam, Maulid Nabi, dan Isra Miraj.
"Di sana (Singapura) mereka hanya disediakan satu tempat yang sempit. Tidak seperti di Indonesia, ada malam takbiran, ada keliling takbiran, ada tarawih di masjid, ada suara adzan lima kali sehari,” bebernya.
Menanggapi hal itu, Manpar Arief Yahya mengatakan, permintaan itu secara alamiah sudah terjadi di Lombok dan juga di berbagai wilayah Indonesia yang lain.
"Mandeh Sumatera Barat misalnya. Mereka juga punya banyak tradisi halal yang amat kultural. Begitu pun di Nangroe Aceh Darussalam. Tiga kawasan itu memang diproyeksikan untuk memaksimalkan budaya halal," terangnya.
Dia melanjutkan, untuk Lombok, Mandeh Sumbar dan Aceh akan terus didorong wisata budaya halalnya. Menurutnya, hal ini merupakan moment yang sangat penting untuk mengembangkan pariwisata dan ekonomi daerah.
"Lombok merupakan 10 destinasi utama, selain Toba, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung Banten, Pulau Seribu Jakarta, Borobudur, Bromo Jawa Timur, Mandalika Lombok, Labuan Bajo NTT, Wakatobi Sultra dan Morotai Malut," pungkasnya.
Hadi Faisal, pemilik hotel di dekat Bandara International Lombok (BIL) mengatakan, sejak Lombok menjadi pariwisata halal banyak wisatawan asal Arab Saudi dan Singapura yang datang berkunjung.
"Wisatawan dari Arab itu tidak pelit, tidak irit, dan mau yang terbaik. Saya sudah mengalami sendiri. Kami pelaku bisnis pariwisata merasakan manfaat itu," katanya saat diskusi dengan Menteri Pariwisata Arief Yahya, Selasa (15/12/2015).
Para wisatawan asal Arab itu suka menetap dalam waktu lama di Lombok. Terlebih, mereka dikatakannya loyal dan tidak sungkan untuk menginap di hotel berbintang.
Namun berbeda lagi dengan para wisatawan asal Singapura. Mereka banyak yang tertarik dengan wisata keagamaan di Lombok, selain dengan wisata alamnya yang indah.
"Mereka minta kalender kegiatan yang terkait dengan budaya Muslim di Lombok. Mereka ingin melihat suasana Idul Adha dan ingin berkorban di sini. Mereka juga ingin melihat suasana Ramadan di sini," terangnya.
Selain itu, juga suasana Hari Besar 1 Muharram, Tahun Baru Islam, Maulid Nabi, dan Isra Miraj.
"Di sana (Singapura) mereka hanya disediakan satu tempat yang sempit. Tidak seperti di Indonesia, ada malam takbiran, ada keliling takbiran, ada tarawih di masjid, ada suara adzan lima kali sehari,” bebernya.
Menanggapi hal itu, Manpar Arief Yahya mengatakan, permintaan itu secara alamiah sudah terjadi di Lombok dan juga di berbagai wilayah Indonesia yang lain.
"Mandeh Sumatera Barat misalnya. Mereka juga punya banyak tradisi halal yang amat kultural. Begitu pun di Nangroe Aceh Darussalam. Tiga kawasan itu memang diproyeksikan untuk memaksimalkan budaya halal," terangnya.
Dia melanjutkan, untuk Lombok, Mandeh Sumbar dan Aceh akan terus didorong wisata budaya halalnya. Menurutnya, hal ini merupakan moment yang sangat penting untuk mengembangkan pariwisata dan ekonomi daerah.
"Lombok merupakan 10 destinasi utama, selain Toba, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung Banten, Pulau Seribu Jakarta, Borobudur, Bromo Jawa Timur, Mandalika Lombok, Labuan Bajo NTT, Wakatobi Sultra dan Morotai Malut," pungkasnya.
(san)