BNPB: 1.593 Rumah Rusak Akibat Gempa di Halmahera Barat

Sabtu, 05 Desember 2015 - 13:45 WIB
BNPB: 1.593 Rumah Rusak...
BNPB: 1.593 Rumah Rusak Akibat Gempa di Halmahera Barat
A A A
JAKARTA - Gempa bumi yang mengguncang Kecamatan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, masih terjadi. Meskipun kekuatan gempa kurang dari 5 SR, karena pusat gempa di darat dan di laut yang dekat darat menyebabkan guncangan keras.

Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), berdasarkan catatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), terjadi 833 kali gempa sejak 16 November 2015 hingga 4 Desember 2015 dengan kekuatan yang bervariasi.

"Gempa tersebut telah menyebabkan 1.593 unit rumah rusak. Sebanyak 145 rumah rusak berat, 273 rusak sedang, dan 1.175 rusak ringan. Selain itu juga merusak dua sekolah, delapan unit sarana ibadah, dan tiga kantor pemda," jelas Sutopo dalam rilisnya, Sabtu (5/12/2015).

Sutopo menambahkan, kerusakan tersebut melanda 19 desa di Kecamatan Jailolo. Desa Bobanehena yang berada di Teluk Jailolo adalah desa yang paling parah. Sebanyak 10.165 jiwa mengungsi yang tersebar di 19 desa.

Sebagian mengungsi di depan rumah dengan tenda atau bangunan sederhana karena rumahnya rusak dan takut kembali ke rumah.

Kebutuhan mendesak saat ini adalah bantuan makanan, tenda gulung, selimut, sarung, pelayanan kesehatan, alat komunikasi, dan kebutuhan bayi dan ibu hamil.

"Tim Reaksi Cepat BNPB masih berada lokasi mendampingi BPBD dan telah memberikan bantuan. Saat ini masih dilakukan perhitungan kerugian dan kerusakan akibat gempa untuk penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi nantinya," kata Sutopo.

Dia menambahkan, BPBD telah berkoordinasi dengan TNI, Polri, Dinsos, Dinkes, SAR, SKPD, dan relawan dalam penanganan darurat.

Belum dapat diperkirakan kapan gempa akan selesai. BMKG telah merilis bahwa gempa di Halmahera Barat adalah tipe swarm.

Gempa swarm adalah aktivitas tektonik yang memiliki karakteristik frekuensi kejadian cukup banyak, kekuatan relatif kecil, dan aktivitas lama. Gempa ini tidak akan diikuti gempa besar yang memicu tsunami, longsor, dan gunung meletus.

"Jadi masyarakat diminta tenang. Tidak terpancing isu-isu bahwa akan terjadi gempa besar dan tsunami," pungkasnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8910 seconds (0.1#10.140)