Kemenkes Belum Jamin Pengobatan Bocah Penderita Kanker Hati
A
A
A
SERANG - Pihak Kementrian Kesehatan melalui Direktur Bina Upaya Kesehatan Rujukan Tri Hesty menyebutkan belum bisa menjamin biaya pengobatan Adrian (5).
Adrian sejak umur 4 tahun sudah menderita penyakit hepatitis B atau kanker hati ini mendapatkan kunjungan dari perwakilan Kemenkes dan dokter RSCM Jakarta guna mendiskusikan penanganan pengobatan sang bocah.
"Adrian merupakan pasien BPJS dan akan diutamakan dalam pelayanan dan pengobatannya, masalah pembiayaan itu kan sudah ada yang menangani sendiri. Kami bekerja sama dengan BPJS dan pemerintah daerah," kata Tri usai menjenguk Adrian di RSUD Banten.
BPJS sendiri hanya bisa mengcover biaya pengobatan Adrian sebesar Rp250 juta saja, padahal biaya pengobatan yang mesti ditanggung Susanto, orang tua Adrian mencapai Rp1,2 miliar agar anaknya dapat sembuh dari penyakitnya.
"Upaya Kemenkes kita lihat nanti, pasien ini belum perencanaan apa-apa, kalau dari dokternya sudah ada perencanaan, kondisinya seperti apa, Kemenkes kemudiaan akan berupaya. Sejauh ini kan pasien hanya perbaikan gizi saja," katanya
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Sigit Wardojo mengatakan sejauh ini pihak dokter RSUD Banten masih melakukan tindakan peningkatan gizi Adrian, sementara biaya pengobatan selama di RSUD Banten ditanggung pemerintah.
"Masalah biaya salah satu faktor tim doketr dari RSM belum bisa melakukan operasi cangkok hati," kata Sigit.
Adrian sejak umur 4 tahun sudah menderita penyakit hepatitis B atau kanker hati ini mendapatkan kunjungan dari perwakilan Kemenkes dan dokter RSCM Jakarta guna mendiskusikan penanganan pengobatan sang bocah.
"Adrian merupakan pasien BPJS dan akan diutamakan dalam pelayanan dan pengobatannya, masalah pembiayaan itu kan sudah ada yang menangani sendiri. Kami bekerja sama dengan BPJS dan pemerintah daerah," kata Tri usai menjenguk Adrian di RSUD Banten.
BPJS sendiri hanya bisa mengcover biaya pengobatan Adrian sebesar Rp250 juta saja, padahal biaya pengobatan yang mesti ditanggung Susanto, orang tua Adrian mencapai Rp1,2 miliar agar anaknya dapat sembuh dari penyakitnya.
"Upaya Kemenkes kita lihat nanti, pasien ini belum perencanaan apa-apa, kalau dari dokternya sudah ada perencanaan, kondisinya seperti apa, Kemenkes kemudiaan akan berupaya. Sejauh ini kan pasien hanya perbaikan gizi saja," katanya
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Sigit Wardojo mengatakan sejauh ini pihak dokter RSUD Banten masih melakukan tindakan peningkatan gizi Adrian, sementara biaya pengobatan selama di RSUD Banten ditanggung pemerintah.
"Masalah biaya salah satu faktor tim doketr dari RSM belum bisa melakukan operasi cangkok hati," kata Sigit.
(nag)