Aneh, Puskesmas Ponu Rujuk Pasien yang Sudah Meninggal
A
A
A
KEFAMENANU - Seorang pasien kurang mampu Delfiana Lou, warga Desa Kotafoun, Kecamatan Biboki Anleu, Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT) meninggal dunia tiga hari usai dirawat di Puskesmas Ponu.
Pasien ini, sebelumnya dijemput petugas Puskesmas Ponu karena hendak melahirkan. Namun saat dalam perjalanan, pasien ini akhirnya melahirkan seorang bayi di atas mobil ambulans milik puskesmas.
Ulu Besin Manehat, salah satu keluarga pasien mengatakan, setelah tiga hari dirawat di Puskes Ponu, Delfiana kembali ke rumahnya di Kota Foun. Namun baru tiga hari di rumah, korban sakit dan mengalami kritis.
“Tadi malam ambulans Ponu jemput kembali pasiennya. Sampai di Ponu, sudah tak bernyawa lagi. Tetapi petugas masih buat rujukan ke Atambua dan harus masuk ke kamar mayat," katanya, saat ditemui wartawan, Senin (16/11/2015).
Manehat mengaku, pihak keluarga sangat kecewa sebab Delfiana sudah tak bernyawa, tetapi pihak puskesmas masih memberikan rujukan kepada mayat tersebut ke Atambua. Bahkan kini mereka tak mampu membayar rumah sakit di Atambua.
Terpisah, Kepala Puskesmas Ponu Hendrikus Neno saat dihubungi masih belum memberikan keterangan. Begitupun saat wartawan menghubunginya melalui pesan singkat dan telepon langsung, tidak ada jawaban.
Pasien ini, sebelumnya dijemput petugas Puskesmas Ponu karena hendak melahirkan. Namun saat dalam perjalanan, pasien ini akhirnya melahirkan seorang bayi di atas mobil ambulans milik puskesmas.
Ulu Besin Manehat, salah satu keluarga pasien mengatakan, setelah tiga hari dirawat di Puskes Ponu, Delfiana kembali ke rumahnya di Kota Foun. Namun baru tiga hari di rumah, korban sakit dan mengalami kritis.
“Tadi malam ambulans Ponu jemput kembali pasiennya. Sampai di Ponu, sudah tak bernyawa lagi. Tetapi petugas masih buat rujukan ke Atambua dan harus masuk ke kamar mayat," katanya, saat ditemui wartawan, Senin (16/11/2015).
Manehat mengaku, pihak keluarga sangat kecewa sebab Delfiana sudah tak bernyawa, tetapi pihak puskesmas masih memberikan rujukan kepada mayat tersebut ke Atambua. Bahkan kini mereka tak mampu membayar rumah sakit di Atambua.
Terpisah, Kepala Puskesmas Ponu Hendrikus Neno saat dihubungi masih belum memberikan keterangan. Begitupun saat wartawan menghubunginya melalui pesan singkat dan telepon langsung, tidak ada jawaban.
(san)