Takut Tsunami, Warga Alor Bertahan di Tenda Darurat
A
A
A
ALOR - Sembilan hari pasca gempa berkekuatan 6,2 skala richter (SR) yang mengguncang Pulau Alor, Nusa Tenggara Timur, ribuan warga yang menjadi korban akibat gempa masih belum mendapatkan bantuan yang memadai.
Sebagian besar warga pegunungan masih tinggal di tenda darurat, demikian juga warga Desa Maritaing yang ada di bibir pantai masih tinggal di tenda darurat yang berada agak jauh dari bibir pantai.
“Kami sudah dua minggu tinggal disini (tenda darurat), kami belum pulang rumah karena kalau gempa lagi kami juga takut air laut naik karena kami dipinggir laut,” kata Hana Famaya warga setempat.
Warga korban gempa ini juga sudah mulai kuatir dengaan musim hujan yang semakin dekat. Untuk itu mereka berharap pemerintah daerah segera membantu terpal dengan jumlah banyak agar bisa gunakan untuk tenda darurat sambil membangun kembali rumah tinggal mereka yang sudah menjadi puing.
Sebagian besar warga pegunungan masih tinggal di tenda darurat, demikian juga warga Desa Maritaing yang ada di bibir pantai masih tinggal di tenda darurat yang berada agak jauh dari bibir pantai.
“Kami sudah dua minggu tinggal disini (tenda darurat), kami belum pulang rumah karena kalau gempa lagi kami juga takut air laut naik karena kami dipinggir laut,” kata Hana Famaya warga setempat.
Warga korban gempa ini juga sudah mulai kuatir dengaan musim hujan yang semakin dekat. Untuk itu mereka berharap pemerintah daerah segera membantu terpal dengan jumlah banyak agar bisa gunakan untuk tenda darurat sambil membangun kembali rumah tinggal mereka yang sudah menjadi puing.
(sms)