Ini 18 Titik Rawan Banjir di Jakarta Timur

JAKARTA - Pemkot Jakarta Timur menyatakan belasan titik banjir masih menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Peran serta merta masyarakat untuk menjaga kebersihan pun bisa membantu mengurangi titik banjir.

Wali Kota Jakarta Timur Bambang Myawardana mengklaim titik banjir di wilayahnya kini telah berkurang sebanyak 50% dari 38 hingga 40 titik. Kini titik banjir hanya tersisa 18 titik.

"Sudah berkurang tapi masih ada yang tidak bisa dihilangkan seperti daerah bantaran Kali Sunter dan Kali Cipinang. Itu dikarenaka belum dilakukan pengerukan di sana," ujar Bambang Myawardana kepada wartawan, Minggu (15/11/2015).

Bambang menyebut, daerah yang menjadi titik banjir di antaranya Kampung Pulo, Rawa Terate, Cakung Barat, Kampung Rambutan, Kampung Dukuh dan Cipinang Melayu.

Mengenai banjir di Kampung Pulo yang masih terjadi, Bambang menuturkan, hal itu lantaran kontraktor masih belum membuat saluran air. "Itu masih banjir karena pemasangan sheetpile dan tanggul belum selesai. Nanti kalau sudah tuntas, Insya Allah tidak ada lagi banjir di Kampung Pulo," tuturnya.

Sementara itu untuk wilayah lain seperti Cipinang Melayu, Bambang mengaku kesulitan mengatasinya karena berada di daerah cekungan dan di bantaran Kali Sunter. "Termasuk di Makasar, dekat Masjid Suprapto, kalau debit air di Kali Cipinang tinggi maka masih terjadi banjir," ucapnya.

Agar Jakarta Timur benar-benar bebas dari banjir, Bambang mengajak masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan. Bambang juga meminta kepada lurah maupun camat untuk merespons dengan cepat jika muncul genangan air agar segera dicaritahu penyebabnya.