Cegah Abrasi, 1000 Mangrove Ditanam di Teluk Banten
A
A
A
SERANG - Sekitar 1000 mangrove ditanam untuk mencegah abrasi di pesisir Teluk Banten tepatnya di kampung Karangantu, Desa Banten, Kasemen, Kota Serang.
"Penanaman pohon mangrove tersebut memang sangat penting bagi daerah di sekitar pantai dan penanaman pohon tersebut di lakukan untuk mencegah adanya abrasi laut yang sering kali terjadi di pinggir pantai," kata Kepala BLHD Banten M Natsir Aziz usai melakukan penanaman, Kamis (12/11/2015)
Natsir menjelaskan hutan mangrove mempunyai keistimewaan dalam berbagai hal baik dari aspek fisik, ekologgi dan ekonomi. Dari sisi fisik, mangrove berakar banyak dan batangnya kokoh. Sehingga mampu mencegah bahaya tsunami, dan abrasi air laut.
"Dari sisi ekologi, mampu berfungsi sebagai filter polusi air dan udara, sehingga kedepannya akan terus melakukan penanaman di pesisir Banten," jelasnya.
Sementara itu, ketua pelaksana kegiatan yang juga aktifis lingkungan hidup dari LSM Rekonvasi Bumi Ahmad Showir menjelaskan, kegiatan penanaman tersebut bukan kali pertama dilakukan.
"Oleh karena itu, meskipun Indonesia hanya memiliki hutan mangrove dua persen dari total hutan kita, namun mampu menyimpan karbon sebesar sepuluh persen dari semua emisi yang ada. Jadi keberadaan hutan mangrove sangat mendukung upaya penurunan emisi gas rumah kaca," pungkasnya.
"Penanaman pohon mangrove tersebut memang sangat penting bagi daerah di sekitar pantai dan penanaman pohon tersebut di lakukan untuk mencegah adanya abrasi laut yang sering kali terjadi di pinggir pantai," kata Kepala BLHD Banten M Natsir Aziz usai melakukan penanaman, Kamis (12/11/2015)
Natsir menjelaskan hutan mangrove mempunyai keistimewaan dalam berbagai hal baik dari aspek fisik, ekologgi dan ekonomi. Dari sisi fisik, mangrove berakar banyak dan batangnya kokoh. Sehingga mampu mencegah bahaya tsunami, dan abrasi air laut.
"Dari sisi ekologi, mampu berfungsi sebagai filter polusi air dan udara, sehingga kedepannya akan terus melakukan penanaman di pesisir Banten," jelasnya.
Sementara itu, ketua pelaksana kegiatan yang juga aktifis lingkungan hidup dari LSM Rekonvasi Bumi Ahmad Showir menjelaskan, kegiatan penanaman tersebut bukan kali pertama dilakukan.
"Oleh karena itu, meskipun Indonesia hanya memiliki hutan mangrove dua persen dari total hutan kita, namun mampu menyimpan karbon sebesar sepuluh persen dari semua emisi yang ada. Jadi keberadaan hutan mangrove sangat mendukung upaya penurunan emisi gas rumah kaca," pungkasnya.
(nag)