Polda Jateng Kejar Pemasok Senjata Api Perampok Juragan Sapi
A
A
A
SEMARANG - Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dit Reskrimum) Polda Jawa Tengah menelusuri pemasok senjata api (senpi) yang digunakan sindikat perampok juragan sapi di Pasar Jatinom, Klaten. Polisi menduga ada keterkaitan dengan senjata api yang disita dari sindikat perampok emas di Kabupaten Brebes.
Direktur Reskrimum Polda Jawa Tengah Kombes Pol Gagas Nugraha mengatakan, kedua senjata api itu rakitan. "Tapi identik. Yang di Brebes itu total kami sudah sita delapan senpi (rakitan)," ungkapnya, Selasa (10/11/2015).
Gagas menyebut, walaupun senpi itu rakitan, hasilnya mendekati sempurna. Diketahui, delapan senpi yang disita dari kelompok perampok Toko Emas di Brebes itu berjenis revolver dan FN. Sebagian besar revolver. Ada sekira 36 amunisi yang disita.
Para pelaku dari komplotan ini berjumlah enam orang, domisilinya mulai dari Jakarta, Tangerang, Bekasi, hingga Kabupaten Kudus. Mereka ditangkap pada Rabu (17/6/2015) dini hari atau kurang dari 12 jam setelah perampokan terjadi.
Sementara yang ditangkap di Klaten, juga ada enam tersangkanya. Sebagian besar warga setempat, diotaki pelaku dari Lampung berinisial Su. Dia yang menembak paha korban, yakni Ngatimo, sebelum menggasak uang Rp27 juta hasil menjual sapi jelang Idul Adha lalu. Kejahatan ini dilakukan tepatnya pada Sabtu (19/9/2015).
"Kami belum tahu (siapa pemasok senpi), masih ditelusuri," lanjut Gagas.
Dari komplotan Klaten ini, diketahui berdasar penyidikan sementara, pelaku berinisial Aw yang membeli pistol di Lampung. Menggunakan mobil rental di Klaten, dia menuju Lampung, dan menyembunyikan pistol di bantal mobil. Dari komplotan ini disita satu senpi rakitan jenis revolver berikut 15 amunisi.
Kepala Subdirektorat III Kejahatan Kekerasan (Jatanras) Dit Reskrimum Polda Jateng AKBP Taufan menambahkan, modus para pelaku mencari sasaran ini adalah berbaur di pasar hewan.
"Kalau sudah ada sasarannya, mereka memberitahu ke eksekutor yang juga ada di situ, kemudian diikuti. Uang hasil kejahatannya dibagi," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, petugas Kejahatan Kekerasan (Jatanras) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dit Reskrimum) Polda Jawa Tengah membekuk sindikat perampok bersenjata api yang menyasar penjual hewan. Total enam pelaku ditangkap berikut sebuah pistol lengkap dengan 15 amunisinya.
Korban komplotan ini Ngatimo, seorang pedagang sapi di Pasar Hewan Jatinom, Klaten. Korban dirampok pada Sabtu (19/9/2015) sekira pukul 14.30 WIB setelah dibuntuti. Korban ditembak kakinya oleh pelaku. Korban kehilangan sekira Rp27juta, uang hasil jual sapi menjelang Idul Adha.
Direktur Reskrimum Polda Jawa Tengah Kombes Pol Gagas Nugraha mengatakan, kedua senjata api itu rakitan. "Tapi identik. Yang di Brebes itu total kami sudah sita delapan senpi (rakitan)," ungkapnya, Selasa (10/11/2015).
Gagas menyebut, walaupun senpi itu rakitan, hasilnya mendekati sempurna. Diketahui, delapan senpi yang disita dari kelompok perampok Toko Emas di Brebes itu berjenis revolver dan FN. Sebagian besar revolver. Ada sekira 36 amunisi yang disita.
Para pelaku dari komplotan ini berjumlah enam orang, domisilinya mulai dari Jakarta, Tangerang, Bekasi, hingga Kabupaten Kudus. Mereka ditangkap pada Rabu (17/6/2015) dini hari atau kurang dari 12 jam setelah perampokan terjadi.
Sementara yang ditangkap di Klaten, juga ada enam tersangkanya. Sebagian besar warga setempat, diotaki pelaku dari Lampung berinisial Su. Dia yang menembak paha korban, yakni Ngatimo, sebelum menggasak uang Rp27 juta hasil menjual sapi jelang Idul Adha lalu. Kejahatan ini dilakukan tepatnya pada Sabtu (19/9/2015).
"Kami belum tahu (siapa pemasok senpi), masih ditelusuri," lanjut Gagas.
Dari komplotan Klaten ini, diketahui berdasar penyidikan sementara, pelaku berinisial Aw yang membeli pistol di Lampung. Menggunakan mobil rental di Klaten, dia menuju Lampung, dan menyembunyikan pistol di bantal mobil. Dari komplotan ini disita satu senpi rakitan jenis revolver berikut 15 amunisi.
Kepala Subdirektorat III Kejahatan Kekerasan (Jatanras) Dit Reskrimum Polda Jateng AKBP Taufan menambahkan, modus para pelaku mencari sasaran ini adalah berbaur di pasar hewan.
"Kalau sudah ada sasarannya, mereka memberitahu ke eksekutor yang juga ada di situ, kemudian diikuti. Uang hasil kejahatannya dibagi," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, petugas Kejahatan Kekerasan (Jatanras) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dit Reskrimum) Polda Jawa Tengah membekuk sindikat perampok bersenjata api yang menyasar penjual hewan. Total enam pelaku ditangkap berikut sebuah pistol lengkap dengan 15 amunisinya.
Korban komplotan ini Ngatimo, seorang pedagang sapi di Pasar Hewan Jatinom, Klaten. Korban dirampok pada Sabtu (19/9/2015) sekira pukul 14.30 WIB setelah dibuntuti. Korban ditembak kakinya oleh pelaku. Korban kehilangan sekira Rp27juta, uang hasil jual sapi menjelang Idul Adha.
(zik)