Seribu Kader Ansor Menapaktilasi Perjuangan Laskar Hizbullah
A
A
A
PASURUAN - Sebanyak 1.000 kader PC GP Ansor se-Pasuruan Raya mengikuti Napak Tilas Laskar Hizbullah dalam rangka memperingati Hari Santri dan Hari Pahlawan, Selasa (10/11/2015). Napak tilas ini sebagai bentuk penghargaan terhadap Tentara Hizbullah yang gugur dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan di Desa Kawisrejo, Kecamatan Rejoso.
Napak tilas yang mengambil jarak sejauh 5 km ini diberangkatkan dari Kelurahan Bakalan, Kecamatan Bugul Kidul, Kota Pasuruan dan berakhir di Tugu Raket, Desa Kawisrejo Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan. Tugu Raket tersebut dibangun sebagai simbol penghormatan kepada Tentara Hizbullah yang gugur melawan penjajahan Belanda.
Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf mengungkapkan, Napak Tilas Laskar Hizbullah ini diharapkan menjadi penyemangat masyarakat terhadap nilai-nilai perjuangan pahlawan. Masyarakat Kabupaten dan Kota Pasuruan yang agamis diharapkan juga menjadi salah satu penjaga simbol perjuangan Islam.
"Napak tilas ini sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa pahlawan. Ini sebagai bukti bahwa perjuangan Tentara Hizbullah dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan benar-benar ada, tak terkecuali perjuangan di Pasuruan," kata Bupati Irsyad Yusuf, seusai membuka Napak Tilas Laskar Hizbullah.
Menurut Gus Irsyad, sapaan akrabnya, keberadaan Tentara Hizbullah inilah yang kemudian melahirkan Resolusi Jihad dari kalangan alim ulama untuk berjuang melawan penjajahan Belanda. Karenanya, ia berharap agar Napak Tilas Laskar Hizbullah ini terus dipertahankan hingga masa yang akan datang.
"Kami ingin menanamkan kepada masyarakat agar mencintai dan menghormati jasa pahlawan, khususnya Tentara Hizbullah. Pasuruan yang dikenal sebagai Kota Santri pada zaman dahulu, merupakan basis perjuangan Tentara Hizbullah," tandas Gus Irsyad.
Sementara itu, Ketua GP Ansor Kabupaten Pasuruan Farid Sauqi, menyatakan, napak tilas ini diikuti 100 regu yang terdiri dari 10 orang peserta. Rute yang dilalui melewati kawasan perkampungan, bertujuan agar masyarakat kembali mengingat perjuangan Laskar Hizbullah.
"Napak Tilas Hizbullah ini untuk mengingatkan kepada masyarakat bahwa para santri juga turut berjuang mempertahankan kemerdekaan. Kami juga menggugah masyarakat yang dilalui untuk menyemarakkan napak tilas seperti pada saat menyambut kedatangan para tentara perjuangan zaman dahulu," kata Farid Sauqi.
Napak tilas yang mengambil jarak sejauh 5 km ini diberangkatkan dari Kelurahan Bakalan, Kecamatan Bugul Kidul, Kota Pasuruan dan berakhir di Tugu Raket, Desa Kawisrejo Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan. Tugu Raket tersebut dibangun sebagai simbol penghormatan kepada Tentara Hizbullah yang gugur melawan penjajahan Belanda.
Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf mengungkapkan, Napak Tilas Laskar Hizbullah ini diharapkan menjadi penyemangat masyarakat terhadap nilai-nilai perjuangan pahlawan. Masyarakat Kabupaten dan Kota Pasuruan yang agamis diharapkan juga menjadi salah satu penjaga simbol perjuangan Islam.
"Napak tilas ini sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa pahlawan. Ini sebagai bukti bahwa perjuangan Tentara Hizbullah dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan benar-benar ada, tak terkecuali perjuangan di Pasuruan," kata Bupati Irsyad Yusuf, seusai membuka Napak Tilas Laskar Hizbullah.
Menurut Gus Irsyad, sapaan akrabnya, keberadaan Tentara Hizbullah inilah yang kemudian melahirkan Resolusi Jihad dari kalangan alim ulama untuk berjuang melawan penjajahan Belanda. Karenanya, ia berharap agar Napak Tilas Laskar Hizbullah ini terus dipertahankan hingga masa yang akan datang.
"Kami ingin menanamkan kepada masyarakat agar mencintai dan menghormati jasa pahlawan, khususnya Tentara Hizbullah. Pasuruan yang dikenal sebagai Kota Santri pada zaman dahulu, merupakan basis perjuangan Tentara Hizbullah," tandas Gus Irsyad.
Sementara itu, Ketua GP Ansor Kabupaten Pasuruan Farid Sauqi, menyatakan, napak tilas ini diikuti 100 regu yang terdiri dari 10 orang peserta. Rute yang dilalui melewati kawasan perkampungan, bertujuan agar masyarakat kembali mengingat perjuangan Laskar Hizbullah.
"Napak Tilas Hizbullah ini untuk mengingatkan kepada masyarakat bahwa para santri juga turut berjuang mempertahankan kemerdekaan. Kami juga menggugah masyarakat yang dilalui untuk menyemarakkan napak tilas seperti pada saat menyambut kedatangan para tentara perjuangan zaman dahulu," kata Farid Sauqi.
(zik)