Korban Aksi Bakar Orang di Tegal Trauma

Korban Aksi Bakar Orang di Tegal Trauma
A
A
A
TEGAL - Aparat kepolisian diminta segera meringkus para pelaku aksi pembakaran terhadap sejumlah orang di Kota Tegal, Jawa Tengah, yang hingga kini masih berkeliaran. Belum tertangkapnya para pelaku membuat korban trauma dan tak berani beraktivitas.
Salah satu korban pembakaran, Waud (47), warga RT 05 RW 01 Kelurahan Keturen, Kecamatan Tegal Selatan mengaku masih belum berani beraktivitas normal sejak kejadian pembakaran oleh sekelompok orang tak dikenal yang menimpanya pada Senin (2/11/2015) sekitar pukul 03.00 WIB.
"Sampai sekarang trauma, belum berani narik malam hari," kata Waud yang sehari-hari bekerja sebagai tukang becak ini kepada Sindonews, Sabtu (7/11/2015).
Selain menarik becak pada siang hari, Waud biasanya juga menarik becak pada malam hari mulai pukul 19.00 hingga pukul 22.00 WIB. Lantaran khawatir mengalami kembali kejadian pembakaran, untuk sementara dia hanya mencari penumpang pada siang hari.
"Belum tahu sampai kapan tidak narik pada malam hari," ujarnya.
Waud menuturkan, saat kejadian dirinya hendak berangkat menarik becak ke Pasar Pagi Kota Tegal. Di tengah perjalanan, tepatnya di Jalan Glatik, Kelurahan Randugunting, Kecamatan Tegal Selatan, terdapat dua sepeda motor yang tiba-tiba membuntutinya.
"Pelakunya enam orang, pakai motor. Masih muda. Pas di belakang saya, ngiranya mau nyalip tapi ternyata mereka langsung menyemprotkan bensin dan nyulut api pakai korek. Saya langsung teriak-teriak meminta tolong," ungkapnya.
Akibat kejadian yang dialaminya tersebut, Waud menderita luka bakar cukup serius di bagian punggung. Kondisi punggungnya tampak melepuh. "Sekarang sudah agak mendingan," ujarnya.
Kondisi serupa juga dialami korban lainnya, Agus Yani (58). Warga RT 08 RW V Kelurahan Panggung, Kecamatan Tegal Timur, ini dibakar oleh tiga orang yang mengendarai satu sepeda motor pada Selasa (3/11/2015) dini hari di Jalan Kolonel Sudiarto.
"Saya mau pulang ke rumah, pakai sepeda, habis makan. Tahu-tahu dari belakang ada yang nyemprot bensin dari botol air mineral dan mbakar pakai korek api. Pelaku tidak bilang apa-apa, langsung kabur," kata Agus.
Agus mengaku tidak bisa melihat dengan jelas wajah para pelaku karena kondisi di lokasi kejadian cukup gelap. Namun usia mereka diperkirakan belasan tahun.
"Saya sudah lapor ke polisi setelah ke rumah sakit. Saya harap pelaku bisa segera ditangkap agar tidak sampai ada korban lagi," imbuhnya.
Seperti diketahui, aksi pembakaran orang merebak di sejumlah lokasi berbeda di Kota Tegal dalam beberapa hari terakhir. Aksi meresahkan tersebut sejauh ini memakan empat korban meskipun tak sampai menimbulkan korban jiwa. Polisi hingga kini masih belum berhasil menangkap para pelaku.
Selain Waud dan Agus Yani, dua korban lainnya yakni marbot Masjid Agung Kota Tegal, Joko Adi Saputro (50), warga Kelurahan Mangkusuman, Kecamatan Tegal Timur yang dibakar pada Rabu (4/11/2015) dini hari dan seorang tukang becak, Waryani (47), warga Petarukan, Pemalang pada Minggu (1/11/2015) sekitar pukul 06.00 WIB.
Para pelaku ditengarai sengaja mengincar korban yang menggunakan sepeda atau becak agar tidak mudah dikejar.
PILIHAN:
Ini Sosok yang Berani Berbahasa Indonesia saat Sidang Volksraad
Siswa SMP di Makassar Tewas Dipanah
Salah satu korban pembakaran, Waud (47), warga RT 05 RW 01 Kelurahan Keturen, Kecamatan Tegal Selatan mengaku masih belum berani beraktivitas normal sejak kejadian pembakaran oleh sekelompok orang tak dikenal yang menimpanya pada Senin (2/11/2015) sekitar pukul 03.00 WIB.
"Sampai sekarang trauma, belum berani narik malam hari," kata Waud yang sehari-hari bekerja sebagai tukang becak ini kepada Sindonews, Sabtu (7/11/2015).
Selain menarik becak pada siang hari, Waud biasanya juga menarik becak pada malam hari mulai pukul 19.00 hingga pukul 22.00 WIB. Lantaran khawatir mengalami kembali kejadian pembakaran, untuk sementara dia hanya mencari penumpang pada siang hari.
"Belum tahu sampai kapan tidak narik pada malam hari," ujarnya.
Waud menuturkan, saat kejadian dirinya hendak berangkat menarik becak ke Pasar Pagi Kota Tegal. Di tengah perjalanan, tepatnya di Jalan Glatik, Kelurahan Randugunting, Kecamatan Tegal Selatan, terdapat dua sepeda motor yang tiba-tiba membuntutinya.
"Pelakunya enam orang, pakai motor. Masih muda. Pas di belakang saya, ngiranya mau nyalip tapi ternyata mereka langsung menyemprotkan bensin dan nyulut api pakai korek. Saya langsung teriak-teriak meminta tolong," ungkapnya.
Akibat kejadian yang dialaminya tersebut, Waud menderita luka bakar cukup serius di bagian punggung. Kondisi punggungnya tampak melepuh. "Sekarang sudah agak mendingan," ujarnya.
Kondisi serupa juga dialami korban lainnya, Agus Yani (58). Warga RT 08 RW V Kelurahan Panggung, Kecamatan Tegal Timur, ini dibakar oleh tiga orang yang mengendarai satu sepeda motor pada Selasa (3/11/2015) dini hari di Jalan Kolonel Sudiarto.
"Saya mau pulang ke rumah, pakai sepeda, habis makan. Tahu-tahu dari belakang ada yang nyemprot bensin dari botol air mineral dan mbakar pakai korek api. Pelaku tidak bilang apa-apa, langsung kabur," kata Agus.
Agus mengaku tidak bisa melihat dengan jelas wajah para pelaku karena kondisi di lokasi kejadian cukup gelap. Namun usia mereka diperkirakan belasan tahun.
"Saya sudah lapor ke polisi setelah ke rumah sakit. Saya harap pelaku bisa segera ditangkap agar tidak sampai ada korban lagi," imbuhnya.
Seperti diketahui, aksi pembakaran orang merebak di sejumlah lokasi berbeda di Kota Tegal dalam beberapa hari terakhir. Aksi meresahkan tersebut sejauh ini memakan empat korban meskipun tak sampai menimbulkan korban jiwa. Polisi hingga kini masih belum berhasil menangkap para pelaku.
Selain Waud dan Agus Yani, dua korban lainnya yakni marbot Masjid Agung Kota Tegal, Joko Adi Saputro (50), warga Kelurahan Mangkusuman, Kecamatan Tegal Timur yang dibakar pada Rabu (4/11/2015) dini hari dan seorang tukang becak, Waryani (47), warga Petarukan, Pemalang pada Minggu (1/11/2015) sekitar pukul 06.00 WIB.
Para pelaku ditengarai sengaja mengincar korban yang menggunakan sepeda atau becak agar tidak mudah dikejar.
PILIHAN:
Ini Sosok yang Berani Berbahasa Indonesia saat Sidang Volksraad
Siswa SMP di Makassar Tewas Dipanah
(zik)