Gua Zaman Jepang Ditemukan di Bawah Rumah Warga
A
A
A
SAMARINDA - Anwar Darmawan tak menyangka di bawah rumahnya yang terletak di Jalan RE Martadinata, RT 2, Kelurahan Teluk Lerong Ilir, Kecamatan Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), ada sebuah gua buatan tangan manusia.
Warga kelahiran tahun 1954 itu kaget saat lantai di kamar tidur rumahnya tiba-tiba turun. Dia lalu membersihkan lantai tersebut dengan air. Tak disangka, air yang dia siram membuat tanah semakin turun.
“Saya siram, tanahnya semakin turun ikut air. Ternyata tanah itu turun dan longsor ke mulut gua. Setelah saya periksa, ternyata goanya cukup panjang,” kata Anwar, kepada wartawan, Kamis (5/11/2015).
Anwar kemudian berinisiatif turun untuk memeriksa gua yang berbentuk lorong panjang itu. Di dalam gua terisi air setinggi sepinggang orang dewasa.
“Kalau dilihat dari bentuk guanya, terlihat sekali ini buatan tangan manusia. Gua dibentuk dari bukit yang memang terbuat dari batu,” katanya.
Rumah Anwar kini ramai dikunjungi orang yang penasaran ingin menyaksikan gua batu itu. Berdasarkan keterangan sejumlah warga yang lama bermukim di kawasan ini, kemungkinan besar gua ini dibuat di jaman penjajahan Jepang.
“Lorongnya sebenarnya panjang, namun sudah terpotong oleh pemukiman dan longsor akibat aktivitas manusia. Saya sudah menelusurinya sampai ke dalam, namun terhenti karena ada longsor yang menutupi gua,” papar Anwar.
Warga kelahiran tahun 1954 itu kaget saat lantai di kamar tidur rumahnya tiba-tiba turun. Dia lalu membersihkan lantai tersebut dengan air. Tak disangka, air yang dia siram membuat tanah semakin turun.
“Saya siram, tanahnya semakin turun ikut air. Ternyata tanah itu turun dan longsor ke mulut gua. Setelah saya periksa, ternyata goanya cukup panjang,” kata Anwar, kepada wartawan, Kamis (5/11/2015).
Anwar kemudian berinisiatif turun untuk memeriksa gua yang berbentuk lorong panjang itu. Di dalam gua terisi air setinggi sepinggang orang dewasa.
“Kalau dilihat dari bentuk guanya, terlihat sekali ini buatan tangan manusia. Gua dibentuk dari bukit yang memang terbuat dari batu,” katanya.
Rumah Anwar kini ramai dikunjungi orang yang penasaran ingin menyaksikan gua batu itu. Berdasarkan keterangan sejumlah warga yang lama bermukim di kawasan ini, kemungkinan besar gua ini dibuat di jaman penjajahan Jepang.
“Lorongnya sebenarnya panjang, namun sudah terpotong oleh pemukiman dan longsor akibat aktivitas manusia. Saya sudah menelusurinya sampai ke dalam, namun terhenti karena ada longsor yang menutupi gua,” papar Anwar.
(san)