Ini Rahasia 'Setan Balap' Juara Karapan Sapi Piala Presiden
A
A
A
BANGKALAN - Untuk bisa menjadi juara lomba karapan sapi Piala Presiden tidak semudah membalikkan telapak tangan. Namun, dibutuhkan sebuah kerja keras dan semangat tinggi dari pemilik sapi.
Dimana sapi yang bakal diikutkan dalam ajang karapan sapi tersebut harus menjalani latihan setiap hari dan dirawat secara baik. Tidak hanya itu, sapi tersebut harus diberi jamu agar larinya kencang.
Hal itu seperti yang dilakukan H Hamdan, pemilik sapi kerap bernama Setan Balap. Sapi kerap milik Kepala Desa Lantek, Kecamatan Galis, Bangkalan ini berhasil menyabet juara 1 Piala Presiden yang digelar di Pamekasan.
Atas kemenangan tersebut, pemilik sapi berhak membawa piala bergilir. Serta membawa pulang mobil xenia. Namun, untuk bisa memboyong Piala Presiden membutuhkan kerja keras dan perjuangan.
"Sebelum diikutkan lomba, sapi ini saya latih berlari setiap hari. Setelah itu dimandikan dan dipijat. Sapi kerap dimandikan tiga kali dalam sehari," terang Hamdan pada wartawan ketika dikonfirmasi, Rabu (4/11/2015).
Selanjutnya, sambung Hamdan, dirinya memberikan ramuan khusus untuk sapi agar tetap sehat dan larinya kencang. Kemudian diberi telur ayam sebanyak 31 butir untuk satu ekor sapi setiap hari.
"Jadi setiap hari saya harus menyiapkan 62 butir telur ayam untuk jamu dua sapi ini. Selain itu Setan Balap tidak boleh dikawinkan sebelum memasuki masa pensiun karena akan mempengaruhi pada kecepatan larinya," ucap Hamdan.
Menurut Hamdan, untuk bisa mengikuti lomba karapan sapi Piala Presiden ada beberapa persyaratan yang harus dikantongi.
Pertama ikut lomba karapan sapi tingkat kawedana Tanah Merah. Setelah menang masih harus ikut lomba karapan sapi tingkat Kabupaten.
Dimana sapi yang bakal diikutkan dalam ajang karapan sapi tersebut harus menjalani latihan setiap hari dan dirawat secara baik. Tidak hanya itu, sapi tersebut harus diberi jamu agar larinya kencang.
Hal itu seperti yang dilakukan H Hamdan, pemilik sapi kerap bernama Setan Balap. Sapi kerap milik Kepala Desa Lantek, Kecamatan Galis, Bangkalan ini berhasil menyabet juara 1 Piala Presiden yang digelar di Pamekasan.
Atas kemenangan tersebut, pemilik sapi berhak membawa piala bergilir. Serta membawa pulang mobil xenia. Namun, untuk bisa memboyong Piala Presiden membutuhkan kerja keras dan perjuangan.
"Sebelum diikutkan lomba, sapi ini saya latih berlari setiap hari. Setelah itu dimandikan dan dipijat. Sapi kerap dimandikan tiga kali dalam sehari," terang Hamdan pada wartawan ketika dikonfirmasi, Rabu (4/11/2015).
Selanjutnya, sambung Hamdan, dirinya memberikan ramuan khusus untuk sapi agar tetap sehat dan larinya kencang. Kemudian diberi telur ayam sebanyak 31 butir untuk satu ekor sapi setiap hari.
"Jadi setiap hari saya harus menyiapkan 62 butir telur ayam untuk jamu dua sapi ini. Selain itu Setan Balap tidak boleh dikawinkan sebelum memasuki masa pensiun karena akan mempengaruhi pada kecepatan larinya," ucap Hamdan.
Menurut Hamdan, untuk bisa mengikuti lomba karapan sapi Piala Presiden ada beberapa persyaratan yang harus dikantongi.
Pertama ikut lomba karapan sapi tingkat kawedana Tanah Merah. Setelah menang masih harus ikut lomba karapan sapi tingkat Kabupaten.
(nag)