Kang Emil Resmikan Trayek Baru Angkot 08
A
A
A
BANDUNG - Pemerintah Kota Bandung, pagi ini melaunching trayek baru Angkutan Kota (Angkot) 08.
Angkot dengan rute Leuwi Panjang - Cicaheum ini disahkan Wali Kota Bandung Ridwan Kami di Terminal Cicaheum (3/11/2015).
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan dengan adanya pembaruan, diharapkan tidak ada masalah soal pelayanan angkot lagi ke depannya.
"Nanti mereka juga tidak boleh ngetem sembarangan, dan rute pun harus 100 persen dilewati angkot," kata pria yang akrab disapa Kang Emil tersebut.
Diakuinya mungkin ada angkutan lain yang protes soal adanya rute baru ini, seperti ojek pangkalan.
Namun pihaknya menyerahkan kepada aparat Dinas Perhubungan Kota Bandung, kelurahan, kecamatan, sopir ojek dan sopir angkot untuk bermusyarawah mengenai rute baru ini.
"Semua ini warga saya, mau itu tukang ojek, sopir angkot, semua warga kota Bandung. Saya harap semuanya bisa diselesaikan secara musyawarah. Ini kebijakan Pemkot. Kalau ada dinamika, wajarlah," ujarnya.
Ia mengatakan pihaknya selama 7 hari ke depan akan memantau kinerja angkot 08 trayek baru ini. Jika masih ada pelayanan yang buruk, maka Pemkot bisa menjatuhkan sangsi, hingga pembekuan kendaraan trayek tersebut secara individu.
Ke depan, dengan berbagai proyek angkutan yang diprogramkan Pemkot, diharapkan warga kota Bandung lebih memilih menggunakan kendaraan umum ketimbang kendaraan pribadi.
"Kalau saat ini kan hanya 20 persen warga yang pakai angkutan umun. Sisanya pakai kendaraan pribadi. Saya harap ke depannya terbalik," pungkasnya.
Angkot dengan rute Leuwi Panjang - Cicaheum ini disahkan Wali Kota Bandung Ridwan Kami di Terminal Cicaheum (3/11/2015).
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan dengan adanya pembaruan, diharapkan tidak ada masalah soal pelayanan angkot lagi ke depannya.
"Nanti mereka juga tidak boleh ngetem sembarangan, dan rute pun harus 100 persen dilewati angkot," kata pria yang akrab disapa Kang Emil tersebut.
Diakuinya mungkin ada angkutan lain yang protes soal adanya rute baru ini, seperti ojek pangkalan.
Namun pihaknya menyerahkan kepada aparat Dinas Perhubungan Kota Bandung, kelurahan, kecamatan, sopir ojek dan sopir angkot untuk bermusyarawah mengenai rute baru ini.
"Semua ini warga saya, mau itu tukang ojek, sopir angkot, semua warga kota Bandung. Saya harap semuanya bisa diselesaikan secara musyawarah. Ini kebijakan Pemkot. Kalau ada dinamika, wajarlah," ujarnya.
Ia mengatakan pihaknya selama 7 hari ke depan akan memantau kinerja angkot 08 trayek baru ini. Jika masih ada pelayanan yang buruk, maka Pemkot bisa menjatuhkan sangsi, hingga pembekuan kendaraan trayek tersebut secara individu.
Ke depan, dengan berbagai proyek angkutan yang diprogramkan Pemkot, diharapkan warga kota Bandung lebih memilih menggunakan kendaraan umum ketimbang kendaraan pribadi.
"Kalau saat ini kan hanya 20 persen warga yang pakai angkutan umun. Sisanya pakai kendaraan pribadi. Saya harap ke depannya terbalik," pungkasnya.
(nag)