Indonesia Journalist Network Tanam 1.000 Pohon di Papua
A
A
A
PAPUA - Indonesian Journalist Network dan pecinta lingkungan dari komunitas Go Green Port Numbay berserta WWF Papua menggelar penanaman 1.000 pohon di daerah bekas pembakaran hutan, di Bukit Mereribo Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura, Papua.
Bukit yang terletak tepat di atas Kota Jayapura ini, saat ini kondisinya sudah sangat memprihatinkan. Pasalnya hutan yang menjadi salah satu hutan penyangga ini habis terbakar akibat pembukaan lahan.
Ketua Forum Peduli Port Numbay Green Fredy Wanda mengatakan bahwa penanaman pohon di bukit tersebut sudah sering dilakukan. Namun dirinya berpesan agar yang dilakukan jangan hanya atas proyek semata atau atas hadirnya pejabat dalam aksi penanaman pohon tersebut.
Dirinya mengajak seluruh masyarakat Kota Jayapura untuk sadar bahwa dengan membakar hutan untuk membuka lahan, terlebih hutan Mereribo ini yang merupakan hutan penyangga Kota Jayapura akan berdampak sangat besar.
"Dengan menyelamatkan bukit Memeribo yang merupakan tempat mata air untuk wilayah Jayapura dan sekitarnya ini maka lota akan menyelamatkan warga Kota Jayapura," terangnya, Sabtu (1/11/2015).
Dikatakannya, jika hal itu tidak dilakukan, maka akan terjadi seperti beberapa waktu lalu, banjir bandang dan tanah longsor yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa di Apo Jayapura.
Bukit Memeribo dengan kemiringan sekitar 75 derajat ini, saat ini sekitar 10 hektare lebih hingga wilayah cagar alam Gunung Cyclop Sentani, telah ditanami seribu pohon jenis pohon besar, antaranya pohon matoa, pohon kayu besi, akasia, cemara, palem-paleman, dan bambu kuning.
Aksi yang dipelopori oleh Indonesian Journalist Network ini diharapkan juga mampu menggugah seluruh masyarakat Papua dan Indonesia pada umumnya yang wilayahnya terdapat pembakaran hutan untuk dilakukan penanaman pohon agar ada penghijauan kembali.
Bukit yang terletak tepat di atas Kota Jayapura ini, saat ini kondisinya sudah sangat memprihatinkan. Pasalnya hutan yang menjadi salah satu hutan penyangga ini habis terbakar akibat pembukaan lahan.
Ketua Forum Peduli Port Numbay Green Fredy Wanda mengatakan bahwa penanaman pohon di bukit tersebut sudah sering dilakukan. Namun dirinya berpesan agar yang dilakukan jangan hanya atas proyek semata atau atas hadirnya pejabat dalam aksi penanaman pohon tersebut.
Dirinya mengajak seluruh masyarakat Kota Jayapura untuk sadar bahwa dengan membakar hutan untuk membuka lahan, terlebih hutan Mereribo ini yang merupakan hutan penyangga Kota Jayapura akan berdampak sangat besar.
"Dengan menyelamatkan bukit Memeribo yang merupakan tempat mata air untuk wilayah Jayapura dan sekitarnya ini maka lota akan menyelamatkan warga Kota Jayapura," terangnya, Sabtu (1/11/2015).
Dikatakannya, jika hal itu tidak dilakukan, maka akan terjadi seperti beberapa waktu lalu, banjir bandang dan tanah longsor yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa di Apo Jayapura.
Bukit Memeribo dengan kemiringan sekitar 75 derajat ini, saat ini sekitar 10 hektare lebih hingga wilayah cagar alam Gunung Cyclop Sentani, telah ditanami seribu pohon jenis pohon besar, antaranya pohon matoa, pohon kayu besi, akasia, cemara, palem-paleman, dan bambu kuning.
Aksi yang dipelopori oleh Indonesian Journalist Network ini diharapkan juga mampu menggugah seluruh masyarakat Papua dan Indonesia pada umumnya yang wilayahnya terdapat pembakaran hutan untuk dilakukan penanaman pohon agar ada penghijauan kembali.
(san)