Bobol Kotak Infak, Warga Sleman Babak Belur Dihajar Massa

Sabtu, 31 Oktober 2015 - 14:22 WIB
Bobol Kotak Infak, Warga...
Bobol Kotak Infak, Warga Sleman Babak Belur Dihajar Massa
A A A
BANTUL - Alv (37), warga Desa Triharja, Sleman terpaksa merasakan bogem mentah dari belasan massa yang meringkusnya.

Alv menjadi bulan-bulanan massa setelah tertangkap basah ketika sedang mencuri uang kotak infak di Masjid Baiturrahman, Dusun Plurugan, Desa Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Jumat (30/10) malam.

Abdul Tohir (35), warga Kampung Nitiprayan, Kecamatan Kasihan yang kebetulan mengetahui peristiwa tersebut mengatakan, berdasarkan penuturan Tamir atau penjaga Masjid Baiturrahman Aceh, Jumat sekitar pukul 20.00 WIB datang menggunakan sepeda motor, AB 8624 FU.

Setelah masuk kamar mandi, laki-laki ini pura-pura rebahan seolah istirahat karena capek. "Rupanya menunggu sampai sepi,"ujarnya, Sabtu (31/10/2015).

Setelah suasana sepi, laki-laki berpotongan rambut pendek hampir plontos ini lantas mendekati kotak infak di dalam Masjid.

Dengan menggunakan lidi, laki-laki tersebut langsung mencoba mengambil uang di dalam kotak infak melalui lubang kecil tempat memasukkan uang. Namun ia tidak sadar karena gerak-geriknya terus diawasi oleh Tamir Masjid setempat.

Karena kotak infak dibobol, Tamir Masjid langsung berteriak maling. Seketika itu juga massa langsung berdatangan dan menangkap Alv serta menghadiahinya dengan berbagai pukulan tangan kosong.

Kontan, Alv babak belur dan dari dahinya sebelah kiri mengeluarkan darah. Beruntung petugas kepolisian Polsek Kasihan sedang berpatroli. "Tersangka berhasil diamankan di Mapolsek Kasihan," tambahnya.

Kapolsek Kasihan, Kompol Suwandi membenarkan peristiwa tersebut. Saat ini tersangka berhasil diamankan di Mapolsek Kasihan untuk dimintai keterangan.

Dari keterangan sementara, ternyata aksi pencurian infak tersebut sudah dipersiapkan sebelumnya oleh pelaku.

Terbukti lidi yang digunakan oleh pelaku untuk mengambil uang di dalam kotak infak telah dimodifikasi. Pelaku menempeli ujung lidi dengan doubletips (plester 2 muka) sehingga barang apapun yang tersentuh akan menempel.

Pemasangan doubletips ini sengaja dilakukan agar uang kertas di dalam kotak infak bisa menempel terus bisa diambil.

"Sementara yang berhasil diambil ada Rp 14.000. Kami terus dalami, siapa tahu juga melakukan aksi yang sama di tempat yang lain," pungkasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0976 seconds (0.1#10.140)