Rekan Dipukuli, Gojek Indonesia Mengamuk di Makassar
A
A
A
MAKASSAR - Ratusan Gojek di Kota Makassar mengamuk, lantaran salah seorang rekannya menjadi korban pengeroyokan salah seorang ojek pangkalan, di Perumahan Bumi Tamalanrea Permai, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Korban pengeroyokan diketahui atas nama Abdul Rifai. Dia mengaku dikeroyok oleh enam orang pengojek pangkalan dengan alasan tidak bisa ada pengojek online di Makassar. Tidak terima penganiayaan itu, dia memanggil teman-temannya.
Sekitar pukul 10.00 pagi, seratusan pengojek online melakukan penyisiran ke pangkalan ojek dan mencari pelaku pengeroyokan. Namun para pelaku pengeroyokan tidak berhasil ditemui.
Nurdin Busran, peminpin Gojek Makassar mengatakan, aksi ini dilakukan sebagai bentuk solidaritas Gojek Indonesia. Harusnya pengojek pangkalan tidak menganggap kehadiran Gojek sebagai penghalang rezeki mereka.
Sebaliknya, kehadiran Gojek harus disambut gembira. Lantaran Gojek Indonesia juga telah hadir di Kota Makassar. Lebih lanjut, dirinya berharap tidak terjadi lagi kekerasan terhadap para pengojek online.
Menurutnya, penyisiran para pengojek online ke pangkalan ojek biasa tidak akan menimbulkan korban, meski mereka tidak mendapati pelaku. Dalam aksinya, mereka juga mendapatkan pengawalan kepolisian.
Korban pengeroyokan diketahui atas nama Abdul Rifai. Dia mengaku dikeroyok oleh enam orang pengojek pangkalan dengan alasan tidak bisa ada pengojek online di Makassar. Tidak terima penganiayaan itu, dia memanggil teman-temannya.
Sekitar pukul 10.00 pagi, seratusan pengojek online melakukan penyisiran ke pangkalan ojek dan mencari pelaku pengeroyokan. Namun para pelaku pengeroyokan tidak berhasil ditemui.
Nurdin Busran, peminpin Gojek Makassar mengatakan, aksi ini dilakukan sebagai bentuk solidaritas Gojek Indonesia. Harusnya pengojek pangkalan tidak menganggap kehadiran Gojek sebagai penghalang rezeki mereka.
Sebaliknya, kehadiran Gojek harus disambut gembira. Lantaran Gojek Indonesia juga telah hadir di Kota Makassar. Lebih lanjut, dirinya berharap tidak terjadi lagi kekerasan terhadap para pengojek online.
Menurutnya, penyisiran para pengojek online ke pangkalan ojek biasa tidak akan menimbulkan korban, meski mereka tidak mendapati pelaku. Dalam aksinya, mereka juga mendapatkan pengawalan kepolisian.
(san)