Warga Tangsel Ditemukan Tewas di Pantai Barat Pangandaran
A
A
A
PANGANDARAN - Warga Pangadaran digegerkan dengan penemuan sosok mayat pria tepatnya dilokasi pesisir objek wisata.
berdasarkan informasi yang dihimpun, sosok mayat tersebut bernama Demi Arahman, (40), warga Jalan Bayam II RT02/06 Desa Pondok Cabe Ilir, Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel).
Kapolsek Pangandaran Kompol Suyadi mengatakan, mayat ditemukan pertama kali oleh warga dan dievakuasi oleh pihak Balai Wisata Tirta (Balawista) Pangandaran ke Puskesmas setempat.
"Setelah dikonfirmasi kepada pihak keluarga, korban berangkat dari Tangerang pada Sabtu 17 Oktober 2015 untuk menemui keluarga yang ada di Desa Cibenda Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran," kata Suyadi.
Namun, berdasarkan pengakuan istri korban bernama Tina, korban saat itu dalam kondisi depresi, sehingga tidak pernah sampai ke tujuan, hingga akhirnya ditemukan setelah menjad mayat.
"Proses visum telah dilakukan oleh pihak Puskesmas Pangandaran sebelum korban dibawa pihak keluarga dan tidak ditemukan tanda penganiayaan yang dialami korban," tambah Suyadi.
Sementara salah satu saksi mata Yani (36), warga Dusun Patrol, Desa Cibenda, memaparkan, pada hari Minggu 19 Oktober 2015 pukul 18.00 WIB korban terlihat menggunakan sepeda motor jenis Supra dan berhenti di tepi pantai.
"Korban tampak duduk di benteng pembatas pantai dan sekitar Jam 24.00 WIB korban sudah tidak terlihat," sebut Yani.
Melihat sepeda motor yang ditinggal pemiliknya, Yani bersama petugas ronda malam bernama Ikin berinisiatif mengamankannya sepeda motor yang dipakai korban.
"Kami pun sempat heran karena motor yang diamankan tidak ada satu orang pun yang hendak membawanya, ternyata pemiliknya sudah menjadi mayat," pungkasnya.
berdasarkan informasi yang dihimpun, sosok mayat tersebut bernama Demi Arahman, (40), warga Jalan Bayam II RT02/06 Desa Pondok Cabe Ilir, Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel).
Kapolsek Pangandaran Kompol Suyadi mengatakan, mayat ditemukan pertama kali oleh warga dan dievakuasi oleh pihak Balai Wisata Tirta (Balawista) Pangandaran ke Puskesmas setempat.
"Setelah dikonfirmasi kepada pihak keluarga, korban berangkat dari Tangerang pada Sabtu 17 Oktober 2015 untuk menemui keluarga yang ada di Desa Cibenda Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran," kata Suyadi.
Namun, berdasarkan pengakuan istri korban bernama Tina, korban saat itu dalam kondisi depresi, sehingga tidak pernah sampai ke tujuan, hingga akhirnya ditemukan setelah menjad mayat.
"Proses visum telah dilakukan oleh pihak Puskesmas Pangandaran sebelum korban dibawa pihak keluarga dan tidak ditemukan tanda penganiayaan yang dialami korban," tambah Suyadi.
Sementara salah satu saksi mata Yani (36), warga Dusun Patrol, Desa Cibenda, memaparkan, pada hari Minggu 19 Oktober 2015 pukul 18.00 WIB korban terlihat menggunakan sepeda motor jenis Supra dan berhenti di tepi pantai.
"Korban tampak duduk di benteng pembatas pantai dan sekitar Jam 24.00 WIB korban sudah tidak terlihat," sebut Yani.
Melihat sepeda motor yang ditinggal pemiliknya, Yani bersama petugas ronda malam bernama Ikin berinisiatif mengamankannya sepeda motor yang dipakai korban.
"Kami pun sempat heran karena motor yang diamankan tidak ada satu orang pun yang hendak membawanya, ternyata pemiliknya sudah menjadi mayat," pungkasnya.
(nag)