Pembunuh Sekdes Serahkan Diri karena Kelaparan di Hutan
A
A
A
KENDAL - Kasmani (31) pelaku pembunuhan terhadap Ngarjo, Sekdes Darupono Kecamatan Kaliwungu Selatan akhirnya menyerahkan diri ke polisi. Alasannya, pelaku pelaku kelaparan di dalam hutan saat dalam pelarian usai membunuh pamannya sendiri.
Pelaku mendatangi Mapolsek Kaliwungu, Kendal Sabtu malam 17 Oktober didampingi kakak kandung dan temannya. Dalam kondisi lemas, pelaku mengakui perbuatannya tersebut.
Kasmani mengaku di hadapan petugas, aksi kejamnya itu didasari rasa dendam karena korban disebutnya kerap mengganggu istirahatnya.
Saat itu, dirinya tak kuasa menahan emosi, kemudian mengambil parang di dapur rumahnya dan menghampiri korban yang sedang memandikan burung.
“Saya terganggu oleh korban yang menganggu saat saya sedang istirahat,” katanya, Minggu (18/10/2015).
Pelaku mengatakan, korban dihantam parang secara membabi buta dan sempat tersadar ketika korban sudah berlumuran darah.
Melihat korban bersimbah darah pelaku masuk ke dalam rumah kemudian kabur melalui pintu belakang, menuju ke dalam hutan di belakang rumah dan bersembuyi.
Pakaian pelaku yang berlumuran darah dibakar di hutan dan pelaku mengambil baju yang ada di gubuk sekitar hutan.
"Pakaian saya berlumuran darah kemudian dibakar di tengah hutan. Kebetulan ada gubug banyak pakaian dan sarung, saya ambil saja dan terus berjalan sambil sesekali bersembunyi,” imbuhnya.
Dalam pelariannya pelaku tidak makan dan minum dan berjalan kaki ke arah utara. Pelaku yang sudah lemas karena kelaparan kemudian mendatangi rumah temannya di Dusun Kwangsan Desa Magelung sekitar 10 kilometer dari tempat pelaku bersembunyi.
Sementara itu, teman pelaku Rinto mengatakan Kasmani mendatangi rumahnya dalam keadaan lemas dan pucat.
"Kondisinya mengenaskan karena mengaku tidak makan dan minum selama pelariannya. Pelaku sempat bertanya siapa yang dibacok dan meminta untuk diantar ke Polsek Kaliwungu guna menyerahkan diri," jelasnya.
Rinto kemudian mendatangi kakak pelaku, Handoyo dan menceritakan bahwa adiknya berada di rumah dan ingin menyerahkan diri ke polisi.
"Saya gemetar melihat adik saya ada di rumah Rinto, kemudian saya tanya sudah yakin dan siap untuk menyerahkan diri. Adik saya bilang siap dan bertanggungjawab dengan perbuatannya," ujar Handoyo.
Pelaku kini masih menjalani pemeriksaan petugas, polisi masih mendalami motif pelaku menghabisi korbannya. Polisi juga masih mencari barang bukti parang yang digunakan pelaku untuk menghabisi nyawa Ngarjo.
Pelaku mendatangi Mapolsek Kaliwungu, Kendal Sabtu malam 17 Oktober didampingi kakak kandung dan temannya. Dalam kondisi lemas, pelaku mengakui perbuatannya tersebut.
Kasmani mengaku di hadapan petugas, aksi kejamnya itu didasari rasa dendam karena korban disebutnya kerap mengganggu istirahatnya.
Saat itu, dirinya tak kuasa menahan emosi, kemudian mengambil parang di dapur rumahnya dan menghampiri korban yang sedang memandikan burung.
“Saya terganggu oleh korban yang menganggu saat saya sedang istirahat,” katanya, Minggu (18/10/2015).
Pelaku mengatakan, korban dihantam parang secara membabi buta dan sempat tersadar ketika korban sudah berlumuran darah.
Melihat korban bersimbah darah pelaku masuk ke dalam rumah kemudian kabur melalui pintu belakang, menuju ke dalam hutan di belakang rumah dan bersembuyi.
Pakaian pelaku yang berlumuran darah dibakar di hutan dan pelaku mengambil baju yang ada di gubuk sekitar hutan.
"Pakaian saya berlumuran darah kemudian dibakar di tengah hutan. Kebetulan ada gubug banyak pakaian dan sarung, saya ambil saja dan terus berjalan sambil sesekali bersembunyi,” imbuhnya.
Dalam pelariannya pelaku tidak makan dan minum dan berjalan kaki ke arah utara. Pelaku yang sudah lemas karena kelaparan kemudian mendatangi rumah temannya di Dusun Kwangsan Desa Magelung sekitar 10 kilometer dari tempat pelaku bersembunyi.
Sementara itu, teman pelaku Rinto mengatakan Kasmani mendatangi rumahnya dalam keadaan lemas dan pucat.
"Kondisinya mengenaskan karena mengaku tidak makan dan minum selama pelariannya. Pelaku sempat bertanya siapa yang dibacok dan meminta untuk diantar ke Polsek Kaliwungu guna menyerahkan diri," jelasnya.
Rinto kemudian mendatangi kakak pelaku, Handoyo dan menceritakan bahwa adiknya berada di rumah dan ingin menyerahkan diri ke polisi.
"Saya gemetar melihat adik saya ada di rumah Rinto, kemudian saya tanya sudah yakin dan siap untuk menyerahkan diri. Adik saya bilang siap dan bertanggungjawab dengan perbuatannya," ujar Handoyo.
Pelaku kini masih menjalani pemeriksaan petugas, polisi masih mendalami motif pelaku menghabisi korbannya. Polisi juga masih mencari barang bukti parang yang digunakan pelaku untuk menghabisi nyawa Ngarjo.
(sms)