Sempat Dirawat Usai Kecelakaan, Mantan Bupati Kulonprogo Meninggal
A
A
A
KULONPROGO - Peringatan hari jadi Kabupaten Kulonprogo ke-64 diwarnai kabar duka dengan meninggalnya mantan Bupati Kulonprogo Suratidjo.
Bupati ke-7 Kulonprogo itu meninggal Kamis (15/10/2015) di Rumah Sakit Yogyakarta pada usia 77 tahun. Sebelumnya dia sempat dirawat di ICU selama beberapa hari karena menjadi korban kecelakaan lalu lintas.
Kasubag Humas dan TI Setda Kulonprogo Arning Rahayu mengatakan kabar duka diperoleh sekitar pukul 08.30 WIB.
Sebelumnya Bupati Hasto Wardoyo bersama dengan Wabup Sutedjo dan Ketua DPRD sudah sempat menjenguknya saat masih dirawat di ICU. "Meninggalnya di rumah sakit, dan sempat dirawat beberapa hari," jelas Arning.
Saat ini jenazahnya masih disemayamkan di rumah duka di Jalan Magelag KM 8 Melati Sleman. Rencananya siang ini akan dimakamkan di pemakaman keluarga di Murtigading, Sanden, Bantul.
Banyak kenangan selama masa pengabdian beliau menjadi Bupati Kulonprogo dua periode. Dia menjabat dari 1991 sampai dengan 2001, sebelum digantikan oleh Toyo S Dipo.
Mantan ajudan Suratidjo, Sri Widodo mengatakan Suratidjo dikenal sebagai sosok yang sederhana, tetapi taat pada peraturan.
Dalam kegiatan kedinasan, jarang menggunakan pesawat terbang. Namun memilih menggunakan jasa kereta api. "Beliau cukup tegas, sederhana dan mau mendengarkan masukan dan saran dari siapapun," jelasnya.
Dikatakannya, ketika ada saran yang dianggap tidak pas, dia akan menolak dengan cara yang halus. Begitu pula ketika menegur pejabat yang menyimpang.
Selama 10 tahun menjabat, Suratidjo juga sangat konsisten memperjuangan infrastruktur. Jalan aspal masuk desa yang dirintis pendahulunya KRT Wijoyohadiningrat dilanjutkannya dengan peningkatan pengaspalan.
Begitu pula pembangunan mulai memilih bangunan bertingkat untuk menghemat lahan yang terbatas.
Selepas dari jabatannya, dia hidup dan banyak menghabiskan waktunya untuk kegiatan keagamaan. Bahkan dia kerap menjadi musyafir untuk berdakwah.
Bupati ke-7 Kulonprogo itu meninggal Kamis (15/10/2015) di Rumah Sakit Yogyakarta pada usia 77 tahun. Sebelumnya dia sempat dirawat di ICU selama beberapa hari karena menjadi korban kecelakaan lalu lintas.
Kasubag Humas dan TI Setda Kulonprogo Arning Rahayu mengatakan kabar duka diperoleh sekitar pukul 08.30 WIB.
Sebelumnya Bupati Hasto Wardoyo bersama dengan Wabup Sutedjo dan Ketua DPRD sudah sempat menjenguknya saat masih dirawat di ICU. "Meninggalnya di rumah sakit, dan sempat dirawat beberapa hari," jelas Arning.
Saat ini jenazahnya masih disemayamkan di rumah duka di Jalan Magelag KM 8 Melati Sleman. Rencananya siang ini akan dimakamkan di pemakaman keluarga di Murtigading, Sanden, Bantul.
Banyak kenangan selama masa pengabdian beliau menjadi Bupati Kulonprogo dua periode. Dia menjabat dari 1991 sampai dengan 2001, sebelum digantikan oleh Toyo S Dipo.
Mantan ajudan Suratidjo, Sri Widodo mengatakan Suratidjo dikenal sebagai sosok yang sederhana, tetapi taat pada peraturan.
Dalam kegiatan kedinasan, jarang menggunakan pesawat terbang. Namun memilih menggunakan jasa kereta api. "Beliau cukup tegas, sederhana dan mau mendengarkan masukan dan saran dari siapapun," jelasnya.
Dikatakannya, ketika ada saran yang dianggap tidak pas, dia akan menolak dengan cara yang halus. Begitu pula ketika menegur pejabat yang menyimpang.
Selama 10 tahun menjabat, Suratidjo juga sangat konsisten memperjuangan infrastruktur. Jalan aspal masuk desa yang dirintis pendahulunya KRT Wijoyohadiningrat dilanjutkannya dengan peningkatan pengaspalan.
Begitu pula pembangunan mulai memilih bangunan bertingkat untuk menghemat lahan yang terbatas.
Selepas dari jabatannya, dia hidup dan banyak menghabiskan waktunya untuk kegiatan keagamaan. Bahkan dia kerap menjadi musyafir untuk berdakwah.
(nag)